jahitan seorang karyawan tailor halus dan rapi. Setiap pakaian yang dipesan akan selesai sesuai perjanjian dengan pemesan.Sistem menjahit usaha tailor adalah sistem tailoring
artinya dalam penyelesaian pakaian menggunakan furing penuh misalnya jas, dan sistem semi tailoring artinya penyelesaian pakaian menggunakan furing sebagian, misalnya
safari. Usaha tailor biasanya dikelola oleh seorang pria, karyawannya juga kebanyakan pria dan sedikit yang wanita.
2.5. Kerangka Berfikir
Produktivitas merupakan komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu perusahaan, menunjukkan tingkat kualitas usaha dalam menghadapi persaingan
sehingga suatu usaha dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Produktivitas juga merupakan ukuran tingkat efisiensi dan aktivitas setiap sumber daya tenaga kerja,
mesin,bahan yang digunakan selama proses produksi berlangsung dengan membandingkan antara jumlah yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan
atau seluruh sumber. Produktivitas dapat diartikan sebagai campuran dari produksi dan aktivitas, daya
produksi sebagai penyebabnya dan produktivitas mengukur hasil dari daya produksi tersebut. Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output saja,
maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu : sisi output dan sisi input.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisiensi
penggunaan input dalam memproduksi output barang dan jasa Masukan input tersebut dinamakan faktor produksi, masukan atau faktor produksi dapat berupa tenaga
kerja, bahan, teknologi, dan energi. Salah satu masukan seperti tenaga kerja, dapat menghasilkan keluaran yang dikenal dengan produktivitas individu, atau yang dapat juga
disebut sebagai produktivitas parsial.Kemauan dari seorang karyawan tailor untuk
menghasilkan sebuah produk pakaian, ditinjau dari penggunaan waktu dan hasil kerja yang efisien merupakan produktivitas karyawan tailor. Langsung maupun tidak langsung
produktivitas karyawan tailor memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas usaha, karena peningkatan usaha tergantung pada hasil kerja karyawan baik kuantitas
maupun kualitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya produktivitas karyawan tailor antara lain motivasi, disiplin kerja, tingkat penghasilan, dan kesempatan
berprestasi,. Produktivitas kerja sering dikaitkan dengan tingkat pendidikan. Diasumsikan
bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat produktivitas yang mungkin dicapainya. Tingkat pendidikan diperoleh melalui lembaga
pendidikan formal, yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan merupakan aktivitas dan usaha manusia untuk
meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi –potensi pribadinya yaitu
rohani pikir, cipta,rasa dan budi nurani serta jasmani panca indra dan keterampilan. Pendidikan dapat diperoleh melalui sekolah atau pendidikan formal yang
memberikan pengetahuan dan wawasan secara umum maupun secara khusus tentang tata busana dan pengatahuan lainnya sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada, melalui
pendidikan non formal seperti pelatihan atau kursus tentang tata busana, dan melalui pendidikan in formal yakni pendidikan yang berada didalam lingkungan keluarga
maupun di lingkungan dimana seseorang tersebut tinggal. Keterampilan tata busana yang diperoleh secara turun temurun.
Produktivitas kerja dari karyawan tailor yang satu dengan yang lainnya tidak sama, karena pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki juga berbeda,Produktivitas
dapat meningkat apabila karyawan tailor mau bekerja keras dan penuh tanggung jawab,
sehingga dapat menghasilkan produk pakaian sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan.
Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa karyawan tailor yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik akan menghasilkan produktivitas kerja yang
baik pula. Pengetahuan dan ketermpilan tata busana dapat diperoleh melalui pendidikan baik pendidikan formal, non formal, dan in formal, sehingga dapat memberikan wawasan
yang luas dan kreatifitas yang tinggi. Berdasarkan uraian diatas kerangka berfikir penelitian ini dapat dibuat sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian
2.6. Hipotesis