mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi telah memenuhi asumsi normalitas, sehingga model regresi dalam penelitian ini layak dipakai untuk prediksi tingkat
pendidikan terhadap produktivitas tailor di Kecamatan Ungaran Barat. Gambar 4.1
Uji Normalitas
4.1.3. Korelasi Product Moment
Berdasarkan perhitungan korelasi product moment didapatkan hasil bahwa korelasi antara tingkat pendidikan dengan produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran
Barat sebesar 0,042, r tabel product moment dengan responden 97 dan tingkat signifikansi 5 adalah 0,202. Karena harga korelasinya 0,042 0,202 maka koefisien
korelasinya tidak signifikan artinya tidak ada hubungan tingkat pendidikan terhadap produktivitas kerja karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat. Hal ini berarti tingkat
pendidikan sebesar 0,042 termasuk dalam interpretasi sangat rendah yaitu besarnya nilai r antara 0,000 sampai dengan 0,200lihat lampiran 16. Jadi tingkat pendidikan yang
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Expe cte
d Cum Prob
Dependent Variable: Produktivitas Kerja Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
dimiliki karyawan tailor tidak berperan banyak untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Dalam hal ini hipotesis penelitian ini Ha yang berbunyi “Ada hubungan tingkat
pendidikan terhadap produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat” ditolak.
Dalam hal ini Ho dalam penelitian ini yang berbunyi „Tidak ada hubungan tingkat
pendidikan terhadap produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat ”
diterima. Hasil determinasi menyatakan bahwa sumbangan tingkat pendidikan terhadap
produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat sebesar 0,18, artinya ada pengaruh tingkat pendidikan pendidikan terhadap produktivitas karyawan tailor
meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa ada hubungan yang positif antara tingkat pendidikan terhadap produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat
meskipun dalam jumlah yang sangat rendah. Tingkat pendidikan tidak berperan banyak dalam mencapai produktivitas karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat. Data yang
diperoleh dari tingkat pendidikan formal karyawan tailor di Kecamatan Ungaran Barat bervariasi dan sebagian besar perpendidikan SMA.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sedarmayanti 2009:234 bahwa seorang pegawai dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam kerja , tergantung
dari kemampuan dan kecakapannya. Setiap jenis pekerjaan menuntut pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan tertentu, agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik. Pengatahuan, kecakapan dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang