Pendidikan Non Formal Pendidikan Informal

Cipta Ginting 2003:137 Pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah. Pengajaran suatu mata kuliah pada pendidikan tinggi biasanya mencakup berbagai kegiatan seperti kuliah, praktikum, diskusi dan response. Praktikum yang efektif bermanfaat dalam melatih keterampilan mahasiswa, menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan secara nyata, membuktikan sesuatu secara ilmiah, serta menimbulkan penghargaan terhadap ilmu dan keterampilan yang dimiliki Cipta Ginting, 2003:105. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi telah mencapai kedewasaan yang baik dan matang, sehingga dalam pengkajian materi lebih diarahkan pada tanggung jawab kepada diri sendiri maupun masyarakat.

2.2.2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal adalah pendidikan diluar sekolah yang secara potensial dapat membantu dan menggantikan pendidikan formal dalam aspek –aspek tertentu seperti : pendidikan dasar dan keterampilan khusus. Pendidikan non formal diselenggarakan dengan sengaja dan sistematis, tertib, berencana, diluar persekolahan dengan menyesuaikan waktu pelaksanaan, waktu yang diberikan, proses belajar yang dipakai, fasilitas dan tenaga pengajar dengan kebutuhan dan keadaan peserta didik agar memperoleh hasil yang memuaskan. Pendidikan non formal antara lain, pendidikan mayarakat, keolahragaan, keterampilan, kepemudaan, dan kebudayaan. Lembaga Pendidikan keterampilan LPK memberikan pengetahuan berupa kursus menjahit, kursus memasak, kursus merias, kursus bahasa Inggris, kursus komputer. Kursus menjahit terdiri dari tingkat dasar, tingkat terampil dan tingkat mahir.Pendidikan non formal juga dapat berupa seminar,pelatihan,tentang busana. Pengajaran dalam pendidikan non formal mempunyai nilai praktis dan dapat digunakan untuk bekerja di tailor.

2.2.3. Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah suatu proses yang sesungguhnya terjadi seumur hidup karena tiap –tiap individu memperoleh sikap, nilai, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman sehari –hari, teman, pergaulan, pasar, perpustakaan, dan media massa. Pada umumnya tidak terdapat perjenjangan. Pendidikan ini berlangsung tanpa organisasi, yakni tanpa orang tertentu harus diangkat atau ditunjuk sebagai pendidik, tanpa suatu program yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, tanpa evaluasi yang formal berbentuk ujian. Namun demikian pendidikan informal ini sangat penting bagi pembentukan pribadi seseorang. Pengaruh oramg tua, orang lain yang ditemui anak dalam pergaulan sehari hari dapat membentuk sikap dan nilai –nilai yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam hidupnya. Pendidikan yang diperoleh dari keluarga disebut sebagai lingkungan atau lembaga pertama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan yang lain, lembaga pendidikan yang lain inilah yang pertama ada. Kegiatan membuat busana ini merupakan suatu kegiatan rutinitas bagi keluarga tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya, maka secara tidak langsung anak –anak mereka mewarisi keahlian yang dimiliki orang tuanya. Sejak kecil mereka melihat kegiatan orang tuanya setelah tumbuh dan berkembang, mereka mulai mencoba dan menirukan untuk menjahit,sehingga secara tidak sadar telah terjadi adanya proses belajar mengajar yang dilakukan di lingkungan keluarga yang merupakan pendidikan informal. Pendidikan ini diberikan secara turun temurun kepada anak –anaknya. Seorang penjahit yang memiliki keturunan menjahit dari orang tuanya akan dapat lebih terampil dibandinngkan dengan pengrajin ynag bukan dari keturunan penjahit, sehingga keterampilan yang dimiliki tidaklah sama antara penjahit yang satu dengan yang lainnya. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas kerjanya.

2.3. Produktivitas Karyawan Tailor

2.3.1. Produktivitas

Sumber daya manusia modal dan teknologi menempati posisi yang amat strategis dalam mewujudkan tersedianya barang dan jasa. Penggunaan sumber daya manusia, modal dan teknologi secara ekstensif telah banyak ditinggalkan orang.Sebaliknya pola itu bergeser menuju penggunaan cara lebih intensif dari semua sumber –sumber ekonomi. Sumber –sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan ketrampilan organisatoris dan teknis sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah. Melalui berbagai perbaikan cara kerja, pemborosan waktu, tenaga dan berbagi input lainnya yang bisa dikurangi sejauh mungkin. Hasilnya tentu akan lebih baik dan banyak hal yang bisa dihemat. Yang jelas waktu tidak terbuang sia –sia, tenaga dikerahkan secara efektif dan pencapaian tujuan usaha bisa terselenggara dengan baik, efektif, dan efisien. Produktivitas pada dasarnya adalah sikap mental terhadap kemajuan dan kehidupan yang lebih mudah dicapai melalui peningkatan kualitas. Produktivitas adalah keberhasilan atau kegagalan menghasilkan barang dan jasa dalam kualitas dan kuantitas dengan pemanfaatan yang benar dari sumber daya, pencampaian kerja yang diterapkan pada individu, kelompok dan organisasi. Kamus Bahasa Indonesia,2007:571. Menurut R.D. Jatmiko 2004:147 Produktivitas adalah hubungan antara output dan input dalam suatu sistem yang merupakan hasil perolehan output yang lebih dengan menggunakan jumlah input yang sama atau kuantitas yang sama dengan input yang lebih kecil.