Pembelajaran Sejarah Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievment Divisions (STAD) dengan Media Foto untuk meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Sejarah Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bumiayu Tahun Pelajaran 2010 2011

berupa angka, huruf ataupun kalimat. Prestasi belajar yang diperoleh siswa ini menjadi toluk ukur untuk melihat berapa jauh penguasaan seorang siswa pada suatu mata pelajaran.

D. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara instruktur dan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar Daryanto, 2009: 178. Hakikat Pembelajaran adalah suatu hasil dari teori psikologi dimana menggabungkan antara beberapa teori belajar seperti teori behavoristik, kognitif, humanistic dan sebagainya sehingga terjadi suatu masalah yang bisa disebut dengan situasi belajar. Situasi ini merupakan proses pembelajaran secara optimal yang dilalui oleh setiap manusia dalam mencapai tingkat kedewasaan dan mencapai kehidupan sesuai dengan tujuan sebagai masyarakat yang baik. Menurut Wasino Sejarah adalah salah satu cabang ilmu sosial yang sejarah mengandung arti kejadian- kejadian yang dibuat oleh mausia atau yang mempengaruhi manusia , perubahan atau kejadian yang berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lainnya. Sejarah juga berarti totalitas manusia di masa lampau Wasino, 2007: 2. Berarti sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang masa lampau dan memahami bagaimana peristiwa masa lampau secara lebih terperinci, Dan menurut Kuntowijoyo 2005: 15 sejarah adalah Rekonstruksi masa lalu. Rekonstruksi tersebut antara lain apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami oleh orang. Mempelajari sejarah bukan hanya berdasarkan pada pengetahuan umum yang diberikan oleh seorang guru sejarah, melainkan harus mempunyai beberapa referensi lain yang mendukung pengetahuan seperti buku, gambar atau yang lainnya. Sehingga banyak sumber yang didapatkan tidak hanya dari satu sumber, karena mempelajari sejarah membutuhkan beberapa sumber untuk lebih meyakinkan akan kejadian atau peristiwa dari sejarah. Belajar sejarah tidak hanya mendengarkan melainkan harus ditingkatkan menjadi belajar untuk tahu lebih dalam hingga menjadi pengamalan dalam kehidupan sesuai dengan perjuangan para pahlawan dimana generasi muda harus meneruskan perjuangan bangsa dengan lebih menghargai sejarah. Dalam kenyataan dilapangan para guru sejarah hanya memberikan suatu materi kepada siswa yang monoton dan tidak ada penggambaran secara khusus bagaimana peristiwa atau kejadian itu bisa terjadi, serta menampilkan gambar- gambar mengenai peninggalan bersejarah, tempat- tempat bersejarah sehingga siswa lebih tahu dan mempunyai gambaran mengenai sejarah sehingga menumbuhkan minat siswa untuk lebih memperdalam ilmu sejarah. Guru menjadi pusat segalanya hingga suasana yang terjadi didalam kelas monoton dan interaksi yang terjadi antara siswa satu dengan yang lainnya tidak terjadi karena pada dasarnya guru itu bertugas sebagai fasilitator dan mediator bagi para siswa sehingga para siswa bisa berperan lebih aktif didalam kelas dan suasana kelas yang biasanya membosankan dan menegangkan bisa berubah menjadi suasana kelas yang menyenangkan. Proses belajar bersifat internal dan unik dalam individu siswa, sedang proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Berdasarkan uraian teori di atas pembelajaran sejarah adalah salah satu rangkaian kinerja yang melibatkan beberapa komponen secara sinergi dan fungsional yaitu kinerja guru IPS dan potensi siswa, fasilitas penunjang pembelajaran dan lingkungan belajar secara optimal. Melalui pembelajaran juga diharapkan dapat berakhir dengan sebuah peningkatan prestasi dan minat belajar siswa terhadap pelajaran IPS materi Sejarah secara komprehensif mengenai materi yang akan disajikan. Pemahaman siswa dari semua uraian di atas juga bukan hanya dimaksudkan untuk memenuhi tujuan pembelajaran IPS materi Sejarah secara substantive saja, melainkan juga bisa muncul efek lainya seperti: 1. Lebih tertarik akan pengetahuan mengenai sejarah 2. Lebih meningkatkan keaktifan siswa 3. Memahami sejarah secara lebih jelas dan menyenangkan 4. Lebih kritis dalam menanggapi sebuah masalah 5. Mengikutsertakan peran siswa dalam kelas. 6. Mengembangkan potensi berfikir siswa. 7. Meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran IPS lainnya dengan penggunaan model STAD berbantu media foto.

E. Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

PENERAPAN PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012 Pada Materi Pokok Cir

3 19 67

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 GAYAU SAKTI TP 2012/2013

0 11 69

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS) DISERTAI DENGAN Penerapan Model Pembelajaran Scramble dan STAD (Student Team Achievement Divisions) Disertai Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa P

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DAN STAD (STUDENT Penerapan Model Pembelajaran Scramble dan STAD (Student Team Achievement Divisions) Disertai Dengan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Kelas VIII D MTs Ne

0 3 11

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION) UNTUK Penerapan Strategi Pembelajaran STAD (Student Achievement Division) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa (PTK di SMP Negeri 3 Polokarto Tahun Ajaran 2010 / 2011).

0 0 17

Penerapan Model Pembelajaran Student Team Achievment Divisions (STAD) dengan Media Foto untuk meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Sejarah Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Bumiayu Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL STAD (STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISIONS) MATERI

0 0 21

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS) BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD 3 BULUNG KULON

0 0 21

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievment Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VA SDN 163 Pekanbaru

0 0 14