Penentuan kadar allopurinol Hasil Evaluasi Tablet Tabel 4.4

45 koefisien korelasi diperoleh r = 0,99917, ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang linier antara serapan dan konsentrasi dan dari hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi y = 0,06877 x + 0,00268 . Gambar kurva kalibrasi allopurinol baku pembanding dapat dilihat pada Gambar 4.10. Gambar 4.10 Kurva kalibrasi allopurinol baku pembanding dalam pelarut HCl 0,1 N pada panjang gelombang 251 nm.

4.5.5 Penentuan kadar allopurinol

Hasil pengukuran kadar Allopurinol secara spektrofotometri ultraviolet dalam pelarut HCl 0,1 N. Di mana diperoleh serapan maksimum pada panjang gelombang 251 nm yang diidentifikasi dalam panjang gelombang 200 - 400 nm, 46 97,5 98 98,5 99 99,5 100 100,5 101 101,5 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 K ad ar Formula ini mempunyai selisih 1,0 dengan panjang gelombang maksimum literatur yaitu 250 nm. Hasil penentuan kadar Allopurinol dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil penetapan kadar tablet allopurinol No Formula Kadar Rata-Rata 1 F1 100,0931 + 1,6687 2 F2 98, 9643 + 2,6673 3 F3 100,2829 + 1,3467 4 F4 99,1198 + 3,1495 5 F5 100,9397 + 1,9620 6 F6 100,2338 + 0,9401 7 F7 100,4604 + 1,2038 Gambar 4.11 Penetapan kadar tablet dengan presentase bahan pengikat berbeda Keterangan: F1 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung alami 10 F2 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 7 F3 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 9 F4 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 11 F5 : Formula tablet dengan konsentarsi pati jagung gelatinasi 13 F6 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 15 F7 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 17 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa kadar allopurinol yang diperoleh antara 96,1791 - 102,9017 seluruhnya memenuhi persyaratan kadar menurut 47 Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu tidak kurang dari 93 dan tidak lebih dari 107 dari yang tertera pada etiket. 4.5.6 Keseragaman kandungan Keseragaman kandungan yang dihasilkan dari formula F1 sampai F7 seluruhnya memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV. Hasil keseragaman kandungan dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil keseragaman kandungan tablet allopurinol No Formula Keseragaman Kandungan RSD 1 F1 93,9670 2,347 2 F2 103,059 2,200 3 F3 103,139 2,326 4 F4 105,518 3,122 5 F5 98,022 1,978 6 F6 98,514 3,045 7 F7 97,368 4,633 Keterangan: F1 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung alami 10 F2 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 7 F3 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 9 F4 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 11 F5 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 13 F6 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 15 F7 : Formula tablet dengan konsentrasi pati jagung gelatinasi 17 Tabel 4.6 menampilkan hasil keseragaman kandungan tablet allopurinol dari formula F1 sampai formula F7 seluruhnya memenuhi persyaratan dimana keseragaman kandungan tablet allopurinol tidak melebihi dari batasan yang ditetapkan yaitu tidak kurang dari 85,0 dan tidak lebih dari 115,0 dengan simpangan baku relatif RSD kurang dari 6,0. Hasil keseragaman kandungan pada gambar 4.12 diketahui bahwa untuk formula F1 sebesar 93,9670 , F2 sebesar 103,059, F3 sebesar 103,139 , F4 48 88,000 90,000 92,000 94,000 96,000 98,000 100,000 102,000 104,000 106,000 108,000 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 K es er agam an K an dungan Formula sebesar 105,518 , F5 sebesar 98,022 , F6 sebesar 98,514 , F7 sebesar 97,368. Hasil keseragaman kandungan dari formula F1 sampai F7 berbeda- beda. Gambar 4.12 Keseragaman kandungan tablet allopurinol dengan presentase bahan pengikat berbeda Perbedaan keseragaman kandungan tablet terjadi karena perbedaan jumlah pengisian bahan obat kedalam ruang cetak yang dipengaruhi oleh sifat alir granul sehingga tablet yang dihasilkan mempunyai kandungan obat yang berbeda-beda.

4.5.7 Uji disolusi