35
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pati jagung alami lebih banyak tertahan pada ayakan mesh 100 yaitu 59,26. Sedangkan pati
jagung gelatinasi distribusi ukuran partikelnya terpusat pada ayakan mesh 60 sebanyak 72,41 yang tertinggal dalam ayakan. Pati jagung alami menunjukkan
distribusi ukuran partikel yang lebih sempit dibandingkan dengan pati jagung gelatinasi.
Gambar 4.1 Presentase ukuran partikel pati jagung gelatinasi
Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa ukuran partikel pati jagung gelatinasi mesh 60 lebih besar presentasenya dibandingkan dengan ukuran partikel dengan
mesh 20 dan mesh 100.
4.3.2 Kelarutan
Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kelarutan pati jagung alami dan pati jagung gelatinasi didalam air. Hasil data kelarutan pati jagung gelatinasi dapat
dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2
Data kelarutan pati jagung alami dan pati jagung gelatinasi Pati Jagung
Keterangan Alami
Praktis tidak larut Gelatinasi
larut
20 40
60 80
Mesh 20 Mesh 60
Mesh 100 Pati Jagung Alami
Pati Jagung Gelatinasi
36
Berdasarkan data dari Tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa pati jagung gelatinasi lebih mudah larut di dalam air dibandingkan dengan pati jagung alami.
Hal ini dikarenakan pati jagung gelatinasi memiliki sifat umum yaitu terdispersi di
dalam air Winarno, 1995. 4.3.3 Bobot jenis
Berat seluruh pati gelatinasi 17,9 gram. Volume awal pati gelatinasi sebelum ditap adalah 25 ml, sedangkan volume pati gelatinasi setelah ditap adalah
23 ml. Bobot jenis sebelum di tap = 17,9 g 25 ml = 0.716 gml
Bobot jenis setelah di tap = 17,9 g 23 ml = 0.778 gml Bobot jenis =
100 778
, 716
, 778
, x
−
= 7,969 Berdasarkan perhitungan di atas didapat bahwa bobot jenis pati jagung
gelatinasi sebesar 7,852. Menurut Aulton 1988, pati yang memiliki nilai bobot jenis kurang dari 18 biasanya memberikan sifat alir yang baik.
4.3.4 Mikroskopik
Uji mikroskopik dilakukan untuk mengetahui bentuk hilus dan lamella amilum di bawah mikroskop perbesaran 10x40. Hasil Mikroskopik dapat dilihat
pada Gambar 4.2.
i ii
Gambar 4.2
Mikroskopik pati jagung alami dan pati jagung gelatinasi i pati jagung alami ii pati jagung gelatinasi menggunakan perbesaran
10x40
37
Uji mikroskopik pada amilum jagung alami memiliki bentuk bulat dan bersudut, tidak memiliki lamella, dan memiliki hillus yang terletak ditengah, hal
ini sesuai dengan Farmakope Indonesia IV. Amilum jagung gelatinasi memiliki bentuk dan letak hilus yang sama dengan amilum jagung alami serta tidak
memiliki lamella, hanya saja amilum gelatinasi memiliki susunan yang berbeda yaitu bergerombol serta memiliki ukuran yang lebih kecil. Ukuran partikelnya
yang lebih kecil dibandingkan amilum alami diakibatkan oleh rusaknya struktur amilum pada proses gelatinasi.
4.4 Hasil Uji Preformulasi terhadap Massa Granul