Jenis Partisipasi Tinjauan Tentang Partisipasi 1. Pengertian Partisipasi

bertanggung jawab akan proses maupun hasil pembangunan tersebut karena merasa menjadi bagian dalam proses pembangunan desa. 2. Penganggaran Tahap selanjutnya adalah pendanaan yaitu penganggaran perencanaan pembangunan desa yang telah disusun kemudian dilakukan proses penganggaran melalui RAPBDes yang disusun dan diajukan oleh pemerintah desa untuk kemudian dimintai persetujuan dan disahkan bersama BPD. Tahap penganggaran ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan keuangan dalam pendanaan yang berpihak pada masyarakat, serta kebutuhan desa agar pembangunan desa menjadi efektif dan efisien. 3. Pelaksanaan Apabila tahap perencaanaan dan penganggaran telah dilalui, proses pembangunan desa dapat diimplementasikan dan dianggarkan sesuai dengan yang telah direncanakan. Tahap pelaksanaan pembangunan desa ini diharapkan diselenggarakan sesuai dengan apa yang telah disepakati bersama dengan memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan desa dengan melibatkan masyarakat desa setempat agar masyarakat dapat diberdayakan dan juga agar masyarakat merasa bertanggung jawab terhadap hasil pembangunan desa tersebut. Pelaksanaan kebijakan pembangunan desa yang telah direncanakan ini diharapkan dilaksanakan dengan menjunjung tinggu asas partisipatif, transparan, dan akuntabel. 4. Pengawasan Apabila pelaksanaan pembangunan desa telah dilaksanakan, tahap pengawasan ini sangat penting dilakukan untuk dapat melihat apakah pelaksanaan pembangunan desa telah benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh pemerintah yang lebih tinggi KecamatanKabupaten, lembaga-lembaga independen, maupun oleh segenap masyarakat. 5. Evaluasi Tahap akhir yang perlu dilaksanakan dalam pembangunan desa adalah evaluasi pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan dengan maksud untuk menilai apakah pembangunan desa ini benar-benar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Evaluasi pembangunan ini dianggap penting karena dapat dijadikan pedoman atau acuan dalam merencanakan pembangunan desa selanjutnya, karena pembangunan desa dapat berjalan efektif apabila dilaksanakan secara berkesinambungan. Seperti halnya partisipasi menurut Tjokroamidjojo dalam Josef 1988:114 menyatakan : 1. partisipasi dalam perencanaan Setiap proses penyelenggaraan, terutama dalam kehidupan bersama masyarakat, pasti melewati tahapan perencanaan dan penentuan kebijaksanaan, yang tentunya harus berpihak kepada kepentingan masyarakat. Partisipasi masyarakat pada tahap ini sangat mendasar sekali, terutama keputusan yang diambil menyangkut nasib mereka secara