Pembangunan Tinjauan Tentang Pembangunan

Potensi yang dimiliki masyarakat seringkali terpendam dan untuk membangkitkan kembali harus melalui pembangunan. Potensi yang telah muncul melalui pembangunan tersebut sekaligus merupakan salah satu factor yang dapat memperlancar jalannya roda pembangunan. Potensi- potensi yang dimaksudkan berupa budaya, ekonomi, nilai dan sebagainya. Kesimpulannya adalah bahwa pembangunan itu mempunyai 3 tujuan : 1. Meningkatkan tersedianya serta memperluas distribusi kebutuhan dasar rakyat banyak 2. Meningkatkan taraf hidup, antara lain pendapatan yang meningkat, kesempatan kerja yang cukup, pendidikan yang lebih baik, perhatian lebih besar kepada nilai-nilai kebudayaan dan kemanusiaan dalam arti kesejahteraan sosial, jasmani, dan rohani 3. Memperluas pilihan-pilihan sosial ekonomi dari perorangan dan bangsa, dengan memberikan kebebasan dari ketergantungan.

2. Pembangunan Fisik

Pembangunan fisik yang dimaksud adalah pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan di Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Setiap kegiatan atau rentetan dari usaha proses pembangunan harus dikembangkan untuk meningkatkan nilai-nilai dan objek yang dilaksanakan agar dapat berubah kearah yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Jadi pembangunan fisik adalah rentetan kegiatan atau proses yang bisa meningkatkan nilai-nilai suatu objek yang lebih tinggi dengan mengarah kepada hal yang lebih tinggi lagi baik itu berupa pengadaan prasarana di desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.. Untuk mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan dalam pembagunan fisik harus memperhatikan dan menentukan sifat dan bentuk dari objek, demikian pula dengan informasi yang jelas tentang hal-hal yang menyangkut tentang pembangunan fisik. Setiap pembangunan fisik yang dilaksanakan harus memperhatikan hal-hal yang terdapat dalam perencanaan seperti dana, lokasi dan waktu pelaksanaan, keuntungan yang diterima masyarakat, sifat dan bentuk dari proyek itu sendiri, agar apa yang diharapkan dalam pelaksanaan kegatan akan berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat.

3. Pembangunan Desa

Menurut C.S.T.Kansil 1985:253, Pembangunan Desa adalah pembangunan yang dilakukan di Desa secara menyeluruh dan tepadu dengan imbangan kewajiban yang serasi antara pemerintah dan masyarakat, dimana pemerintah memberikan bimbingan, pengarahan, hantuan dan fasilitas yang diperlukan dan masyarakat memberikan partisipasinya dalam bentuk swakarsa dan swadaya gotong royong pada setiap pembangunan yang diinginkan. Sedangkan Dirjen Pembangunan Desa 1997:4, Mengemukakan bahwa pembangunan desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di pedesaan dan meliputi aspek kehidupan masyarakat yang dilaksanakan secara sadar dengan mengembangkan swadaya gotong royong. Dengan demikian, maka pembangunan desa itu pada hakekatnya merupakan suatu proses perubahan menuju kearah yang Iebih baik dengan memadukan rencana pemerintah dan masyarakat desa itu sendiri untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang dilaksanakan secara sadar, terus menerus, sisternatis dan terarah dengan mengembangkan swadaya gotong royong. Atas dasar pengertian tersebut, maka terdapat lima unsur pokok yang penting dalam pembangunan desa, yaitu: 1. Kegiatan tersebut berlagsung di desa. 2. Kegiatan tersebut meliputi seluruh sektor. 3. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara terpadu. 4. Kegiatan tersebut meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat. 5. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat.

H. Tinjauan Tentang Pemerintah Desa

1. Pengertian Desa Mendiskusikan kembali masalah desa sebagai unit pemerintahan mengantarkan pada pemahaman klasik tentang desa, sebagaimana anggapan para sosiolog yang menganggap desa sebagai daerah pedesaan rural maupun sebagai lingkungan masyarakat community. Para ahli sejarah memandang desa sebagai sumber kekuatan dan ketahanan dasa dalam mempertahankan kemerdekaan community power. Bahkan menurut Ndara dalam Widjaja 2003: 3 desa dianggap sebagai sumber nilai luhur yang memiliki karakteristik seperti kegotongroyongan, musyawarah, mufakat dan kekeluargaan sehingga menimbulkan berbagai semboyan. Menurut Mutty dalam Widjaja 2003: 3 desa sebagai suatu lembaga pemerintahan dengan hak otonomi yang dimilikinya telah mendapatkan pengakuan jauh sebelum dilaksanakan pemerintahan dengan asas desentralisasi. Desa menurut Widjaja 2003: 3. dalam bukunya yang berjudul “Otonomi Desa” menyatakan bahwa Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Desa menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa mengartikan Desa sebagai berikut: “ Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, danatau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.