Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

menjalin komunikasi yang baik kepada masyarakat nya demi menyakinkan masyarakat tentang pentingnya partisipasi mereka dalam pembangunan di Desa, karena meningkatnya partisipasi masyarakat diharapkan pembangunan fisik akan berorientasi pada masyarakat yang betul-betul sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh mereka. Pembangunan fisik di Desa Sukanegara masih terdapat fasilitas-fasilitas umum dan bangunan-bangunan yang belum memadai dikarenakan oleh terhambatnya proses pembangunan, kurangnya dana untuk membiayai proses pembangunan tersebut, serta tidak adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga hasil dari pembangunan yang sudah ada. Pembangunan fisik memang sering terjadi hal-hal atau kendala seperti pembangunan fisik berupa jalan. Masyarakat memberikan input sumbangan pada pembangunan berupa dana maupun tenaga dalam proses pelaksanaannya, namun tidaklah semua masyarakat ikut berpartisipasi dalam pembangunan tersebut, padahal pembangunan tersebut dimaksudkan untuk memajukan desanya. Pada kenyataannya apakah warga yang sudah berkorban dana dan tenaga tersebut ikut menikmati jalan itu? Disisi lain, ada banyak warga yang tidak menyumbang pada pembangunan, baik secara langsung seperti pembangunan jalan tersebut, ataupun tidak secara langsung dengan tidak membayar iuran untuk pembangunan, tetapi memanfaatkan hasil pembangunan bahkan cenderung merusak hasil pembangunan tersebut. Oleh sebab itu, hal terpenting dalam menumbuhkan partisipasi pembangunan adalah dengan membuat seluruh masyarakat sadar akan kewajibannya untuk ikut berpartisipasi dan menjaga hasil pembangunan tersebut. Pembangunan desa seringkali dikaitkan dengan swadaya masyarakat yang berarti iuran dari keluarga-keluarga anggota masyarakat desa atau sumbangan dari pengusaha desa, dan dari elit desa. Pembangunan desa seharusnya membantu masyarakat mengurangi beban ekonomi mereka dengan memberikan berbagai kemudahan pada sumber-sumber ekonomi, bukan sebaliknya. Otonomi sebagai wujud dari desentralisasi dapat dipandang sebagai suatu asas atau cara pemberian kesempatan yang relatif luas bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat. Menurut keterangan Kepala Desa selaku pemimpin aparat pemerintahan desa sering mengajukan beberapa pemohonan proposal bantuan kepada pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi untuk memfasilitasi pendanaan dalam meningkatkan pembangunan fisik di Desa Sukanegara, namun respon dari pemerintah kabupaten maupun provinsi sangat lambat, sering ditunda-tunda dalam memberikan bantuan dananya, sehingga pembangunan fisik yang telah diprogramkan menjadi terhambat Wawancara pada tanggal 12 November 2015 jam 13.30 WIB. Untuk itu partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah penting, dan sangat dibutuhkan dalam kondisi sekarang ini, seperti dengan adanya swadaya dari masyarakat, dapat diatasi sementara meskipun masih banyak kekurangan terutama masalah dana. Jika partisipasi dari masyarakat sangat minim, maka pembangunan desa akan menjadi sangat lamban menuju yang diharapkan berdasarkan rencana yang sudah diprogramkan, dengan tidak tergantung pada pemerintah kabupaten maupun provinsi. Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik meneliti tentang bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukanegara Kabupaten Lampung Selatan. Sebab desa ini merupakan salah satu desa yang mengalami masa transisi menuju kearah pembangunan yang lebih baik lagi, sehingga secara otomatis perlu adanya partisipasi yang berupa keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dalam pembangunan fisik, serta kinerja yang maksimal menuju pembangunan yang diinginkan masyarakat Desa Sukanegara, melalui pendekatan bottom-up, dari bawah terlebih dahulu yaitu partisipasi masyarakatlah yang sangat menunjang bagi pembangunan desa khususnya pembangunan fisik desa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah : Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Fisik di Desa Sukanegara Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan pengetahuan pemerintahan khususnya yang berkenaan dengan partisipasi masyarakat desa dalarn pembangunan.

2. Secara praktis

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi masyarakat dan pihak- pihak lain yang berkaitan dengan kegiatan partisipasi. II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Partisipasi 1. Pengertian Partisipasi

Proses pembangunan saat ini, partisipasi merupakan syarat utama untuk memperlancar pembangunan tersebut, tanpa adanya partisipasi dari masyarakat maka pembangunan akan sulit untuk berjalan dengan baik. Partisipasi menurut Santoso Sastro Putro:1986, adalah keterlibatan mental dan emosional yang mendorong untuk memberikan sumbangan terhadap tujuan dan cita-cita kelompok untuk turut bertanggung jawab terhadap pembangunan. Partisipasi yang ada dalam masyarakat, muncul sebagai respon dan suatu permasalahan bersama, seperti yang dikemukakan oleh Hamzah 1983, partisipasi adalah ikut sertanya suatu kesatuan untuk mengambil bagian dalam aktifitas yang dilaksanakan oleh kesatuan yang lebih besar, partisipasi adalah suatu respon dalam menghadapi permasalahan dan kegiatan partisipasi perlu disertai dengan tanggung jawab dalam proses berlangsungnya suatu kegiatan, demi terwujud dan tercapainya kepentingan dan tujuan bersama. Menurut Ach. Wazir Ws., et al. 1999: 29 partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggungjawab bersama. Partisipasi masyarakat menurut Isbandi 2007: 27 adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. Mikkelsen 1999: 64 membagi partisipasi menjadi 6 enam pengertian, yaitu: 1 Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan; 2 Partisipasi adalah “pemekaan” membuat peka pihak masyarakat untuk meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-proyek pembangunan; 3 Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang ditentukannya sendiri;