4. Pengawasan
Apabila pelaksanaan pembangunan desa telah dilaksanakan, tahap pengawasan ini sangat penting dilakukan untuk dapat melihat apakah
pelaksanaan pembangunan desa telah benar-benar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh
pemerintah yang lebih tinggi KecamatanKabupaten, lembaga-lembaga independen, maupun oleh segenap masyarakat.
5. Evaluasi
Tahap akhir yang perlu dilaksanakan dalam pembangunan desa adalah evaluasi pembangunan. Evaluasi ini dilaksanakan dengan maksud untuk
menilai apakah pembangunan desa ini benar-benar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Evaluasi pembangunan ini dianggap
penting karena dapat dijadikan pedoman atau acuan dalam merencanakan pembangunan desa selanjutnya, karena pembangunan desa dapat berjalan
efektif apabila dilaksanakan secara berkesinambungan. Seperti halnya partisipasi menurut Tjokroamidjojo dalam Josef 1988:114
menyatakan : 1.
partisipasi dalam perencanaan Setiap proses penyelenggaraan, terutama dalam kehidupan bersama
masyarakat, pasti melewati tahapan perencanaan dan penentuan kebijaksanaan, yang tentunya harus berpihak kepada kepentingan
masyarakat. Partisipasi masyarakat pada tahap ini sangat mendasar sekali, terutama keputusan yang diambil menyangkut nasib mereka secara
keseluruhan. Semakin besar untuk menentukan nasib sendiri semakin besar partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2. Partisipasi dalam pelaksanaan
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan ini, dapat dilakukan melalui keikutsertaan masyarakat dalam memberikan kontribusi guna menunjang
pelaksanaan pembangunan yang berwujud tenaga, uang, material berat, ataupun informasi yang berguna bagi pelaksanaan pembangunan.
3. Partisipasi dalam pengawasan dan pemanfaatan hasil
Setiap usaha pembangunan ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama anggota masyarakat. Oleh sebab itu, anggota masyarakat berhak
untuk berpartisipasi dalam menikmati setiap usaha bersama yang ada. Dan perlu adanya bentuk pengawasan dalam pemanfaatan hasil pembangunan,
sehingga tidak disalahgunakan dari hasil pembangunan tersebut. 4.
Partisipasi dalam evaluasi Sudah umum disepakati bahwa setiap penyelenggaraan apapun dalam
kehidupan bersama, hanya dapat berhasil apabila dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Untuk mengetahui hal ini, sudah sepantasnya
masyarakat diberi kesempatan menilai hasil yang telah dicapai. Berdasarkan beberapa bentuk di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk
partisipasi masyarakat merupakan suatu keikutsertaan masyarakat secara penuh dengan memberikan tenaga, masukan pendapat, pikiran, dan dana
dalam tahapan-tahapan pembangunan, yang terdiri dari tahap perencanaan,
pengganggaran, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan evaluasi yang merupakan bentuk dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
B. Tinjauan Tentang Perencanaan
Perencanaan adalah proses continue, yang terdiri dari keputusan atau pilihandan berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada,
dengan sasaran untuk mencapai tujuan tertentu dimasa mendatang. Pada dasarnya segala kegiatan pembangunan itu baru akan terarah apabila
dilandaskan pada suatu perencanaan pembangunan dan dikontrol, serta dievaluasi. Banyak pendapat tentang perncanaan pembangunan, antara lain
pendapat yang dikemukakan oleh Sondang P Siagian 1983:18, menurutnya perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran penentuan
secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka yang telah ditentukan.
Sementara itu menurut Pariata Westra 1982:26 dalam bukunya
Ensklopedia Administrasi, perencanaan adalah : “Aktivitas pokok dalam manajemen yang menggambarkan hal-
hal yang akandikerjakan dan cara mengerjakannya dalam rangka mencapai tujuan yang telahditentukan. Perkerjaaan
perencanaan
ini merupakan
salah satu
fungsi manajer,disamping
fungsi-fungsi pokok
lainnya, yaitu
penggerakan dan pengontrolan. ”
Sebagaimana dikemukakan oleh Soul M. Ketz, dalam bukunya A. Sistem
Approach to Development Administration, yang dikutip Bintaro Tjokroamidjojo, bahwa perencanaan merupakan suatu hal yang sangat
penting, yaitu :
1 Dengan adanya perencanaan diharapakan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan bagi kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan. 2 Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal
dalam pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan tetapi juga mengenai
hambatan-hambatan dan
resiko-resiko yang
mungkin dihadapi.
Perencanaan mengusahakan supaya ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin.
3 Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik the best alternative atau kesempatan untuk memiliki kombinasi cara yang terbaik the best combinasition
4 Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas, memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
5 Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur atau standar
untuk mengadakan pengawasankontrol. 1987:17 Sedangkan dalam proses pembangunan desa, tahapan perencanaan ini
merupakan tahap yang sangat penting. Perencanaan pembangunan desa harus melibatkan masyarakat desa agar kebijakan yang akan disusun
benar-benar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat desa setempat bottom up, sehingga masyarakat akan merasa terikat dan
memiliki serta bertanggung jawab akan proses maupun hasil pembangunan tersebut karena merasa menjadi bagian dalam proses pembangunan desa.
Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa tersebut dapat dilakukan dengan cara ikutserta dalam rapat perencanaan
pembangunan desa dan turut memberikan ide-ide pembangunan desanya.
C. Tinjauan Tentang Penganggaran
Menurut Ellen Christina dkk 2001:1, Penganggaran budgeting
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan
organisasi untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang dan diperlukan pada saat implementasi dari rencana tersebut, sampai pada
akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu. Hasil dari kegiatan penganggaran budgeting adalah anggaran budget.
Menurut Gomes 1995:87-88, anggaran merupakan dokumen yang
berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber- sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu
pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan
untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Mulyadi 2001:488, anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan
moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang menvakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono 1990:15, penganggaran merupakan perencanaan
keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian pengawasan keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Berdasarkan pendapat di atas, anggaran merupakan suatu rencana jangka
pendek yang di susun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran di
susun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan
sumber daya yang ditentukan. Sedangkan pada penganggaran pembangunan desa harus dilakukan dengan
mempertimbangkan kemungkinan keuangan yang bersifat swadaya atau berasal dari masyarakat sehingga desa dapat mandiri tanpa harus
menunggu bantuan dari pemerintah pusat agar pembangunan desa menjadi efektif dan efisien. Partisipasi masyarakat dalam penganggaran ini dapat
dilakukan dengan ikut memberikan sumbangan berupa uang atau material pembagunan yang dapat digunakan untuk proses pembangunan sarana dan
prasarana desa tersebut.