Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

14 Terdapat lima langkah prosedur mengajarkan inquiry training. Tahap pertama adalah siswa dihadapkan pada suatu situasi yang membingungkan teka- teki. Tahap kedua dan ketiga adalah pengumpulan data untuk verifikasi dan eksperimentasi. Verifikasi ada pada tahap kedua, merupakan proses dimana siswa menggali informasi tentang peristiwa yang mereka alami. Sedangkan eksperimen percobaan pada tahap ketiga merupakan proses dimana guru memperkenalkan kepada siswa suatu unsur baru pada suatu situasi tertentu untuk menunjukkan bahwa suatu peristiwa dapat terjadi secara berbeda. Tahap keempat adalah tahap merumuskan penjelasan atas peristiwa yang telah dialami siswa. Langkah terakhir tahap kelima adalah menganalisis proses penelitian yang telah mereka lakukan.ang telah mereka lakukan. Uno, 2007 : 10

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Menurut Trianto 2007 : 41-49 konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu kelompok atau satu tim Isjoni, 2010:15. Menurut Slavin 1995 dalam Isjoni 2010:15 Pembelajaran Kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam bekerja. Menurut Anita Lie 2000 dalam Isjoni, 2010:16 Pembelajaran Kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa 15 lain dalam tugas-tugas yang terstuktur. Pembelajaran Kooperatif hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau satu tim yang didalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok dari 4-6 orang. Menurut Johnson Johnson 1994 dalam Isjoni 2010:17 Pembelajaran Kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu keompok kecil agar siswa dapat bekerjasama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Menurut Hans dan Sunal 2000 Pembelajaran Kooperatif adalah suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk member dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Menurut, kauchak dan eggen dalam Isjoni 2010:18 pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja secara kolaboratif dalam mencapai tujuan. Menurut Djahrini K 2004 dalam Isjoni 2010:19 pembelajaran kooperatif sebagai pembelajaran kelompok kooperatif yang menuntut diterapkannya pendekatan belajar yang siswa sentries, humanistik, dan demokratis yang disesuaikan dengan kemampuan siswa dan lingkungan belajarnya. Pembelajaran kooperatif mampu membelajarkan diri dan kehidupan siswa baik di kelas atau sekolah. Lingkungan belajarnya juga membina dan meningkatkan serta mengembangkan potensi diri siswa sekaligus memberikan pelatihan hidup senyatanya. Pembelajaran Kooperatif dapat dirumuskan sebagai kegiatan pembelajaran kelompok yang terarah, terpadu, efektif-efisien, ke arah 16 mencari atau mengkaji sesuatu melalui proses kerjasama dan saling membantu sharing sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang produktif. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak berubah, terdapat beberapa variasi dari model tersebut. Variasi tersebut berupa pendekatan STADStudent Team Achievement Devision, JIGSAW, Investigasi Kelompok, TGTTeam Games Tournament, TPSThink Pair Share, NHTNumber Head Together . STAD adalah salah satu model pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen 4-5 orang, diskusikan bahan belajar- LKS-modul secara kolabratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward. JIGSAW, Model pembeajaran ini termasuk pembelajaran koperatif dengan sintaks seperti berikut ini. Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan bahan ajar LKS yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok, tiap anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan belajar sama, buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi, kembali ke kelompok asal, pelakaksaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. 17 Investigasi Kelompok merupakan suatu model pembelajaran yang di dalamnya siswa melakukan penyelidikan serta percobaan dengan tujuan memperoleh pemecahan-pemecahan masalah yang tengah dihadapinya secara berkelompok. Dimana siswa dapat melatih sikap terbuka terhadap pendapat orang lain. Siswa tidak memandang lagi perbedaan sebagai sebuah kendala tetapi sebaliknya bisa saling melengkapi. Model pembelajaran ini menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk berinteraksi langsung menggunakan bahan ajar, mampu membuktikan sendiri fenomena yang ada sehingga dapat membangun pengetahuannya sendiri. TGT Team Games Tournament Penerapan model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen, tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Usahakan dinamika kelompok kohesif dan kompak serta tumbuh rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan games yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun, dan ada sajian bodoran. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehingga terjadi diskusi kelas. TPS Think Pair Share, Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku- sebangku think-pairs, presentasi kelompok share, kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward. 18 NHT Number Head Together, NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiasp siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama kemudian bekerja kelompok, presentasi kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward.

2.2 Model Pembelajaran PROBEX

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE ( PREDICT – OBSERVE – EXPLAIN) BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

6 37 168

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN

2 25 201

Analisis keterampilan proses sains siswa pada model pembelajaran predict, observe, explain (poe) pada materi asam basa

3 12 218

KOMPARASI HASIL BELAJAR IPA ANTARA KELAS YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN Komparasi Hasil Belajar IPA Antara Kelas Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Dan Kelas Yang Diajar Dengan Index Card Match Pa

0 3 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD.

0 0 22

(ABSTRAK) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBEX (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) DIBANTU PROGRAM AUTHOWARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTS AL BIDAYAH POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA POKOK BAHASAN TEKANAN.

1 2 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN FLUIDA - repository UPI S FIS 0900814 Title

0 0 3

PENERAPAN STRATEGI PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUMBER KABUPATEN CIREBON Megayani

1 1 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE- EXPLAIN (POE) UNTUK MENINGKATKAT HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN JAMUR KELAS X SMAN 1 RAJAGALUH

0 0 19