5
teknik kerangka tulisan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menuangkan ide-ide yang telah mereka dapatkan ke dalam sebuah tulisan.
Cerita bergambar adalah penyajian uraian suatu cerita disertai dengan gambar- gambar. Gambar dalam cerita itu tentu saja memiliki keterkaitan yang sangat erat
untuk menjelaskan maksud cerita. Maksud penggunaan media cerita bergambar adalah untuk membantu siswa dalam menentukan ide cerita yang akan dituangkan ke
dalam naskah drama agar keterbatasan waktu pembelajaran menulis drama dapat disiasati. Selain itu, gambar-gambar dalam media cerita bergambar juga dapat
menjadi daya tarik anak untuk mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika. Sedangkan tulisan-tulisan dalam cerita bergambar itu membantu siswa dalam
menyusun kalimat maupun dialog-dialog antartokoh. Penggunaan media juga bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Demikian halnya dengan
penggunaan media cerita bergambar. Berdasarkan uraian di atas peneliti mencoba melakukan penelitian
menggunakan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media cerita bergambar untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama. Penelitian ini sebagai
pelengkap penelitian-penelitian tentang menulis naskah drama yang telah dilakukan sebelumnya.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang permasalahan di atas, kemampuan siswa kelas VIIIA MTs Ma‟arif NU 1 Jatilawang dalam menulis naskah drama belum
6
mencapai target yang telah ditentukan. Penyebab belum berhasilnya pembelajaran menulis drama sesuai target yang telah ditentukan disebabkan oleh berbagai faktor.
Secara umum faktor penyebab itu dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari siswa itu sendiri, sedangkan
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal penyebab belum berhasilnya pembelajaran menulis naskah
drama antara lain siswa masih kesulitan dalam mencari ide cerita untuk menulis naskah drama, kesulitan dalam menuangkan ide yang dimiliki ke dalam bentuk
tulisan, serta latar belakang pengetahuan siswa mengenai drama juga turut menambah keengganan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis naskah drama. Sikap
enggan tersebut semakin membuat siswa kurang menaruh perhatian terhadap pembelajaran. Mereka lebih senang melakukan perilaku negatif daripada menaruh
perhatian terhadap pembelajaran yang tidak mereka sukai. Perilaku negatif yang dimaksud antara lain ramai saat guru menerangkan, mencontek pekerjaan teman,
pasif dan kurang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Faktor eksternal antara lain kurang bervariasinya penggunaan media
menjadikan siswa jenuh dan malas mengikuti pelajaran, kurangnya penjelasan mengenai manfaat dan keuntungan mempelajari sastra, terutama menulis naskah
drama, dan penggunaan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi juga menyebabkan kurang berhasilnya pembelajaran sastra menulis naskah drama. Guru
seharusnya tidak hanya ceramah menerangkan teori-teori saja, akan tetapi menggunakan teknik lain yang lebih membuat siswa antusias mengikuti pelajaran.
7
Djamarah dan Aswan Zain 2006:97-158 menerangkan bahwa metode ceramah yang sering dan terlalu lama digunakan akan membuat siswa bosan dan pasif. Penggunaan
metode yang bervariasi justru akan mengobati kebosanan dan membuat suasana kegiatan pembelajaran jauh dari kelesuan.
1.3 Pembatasan Masalah