41
e. Konflik
Menurut Waluyo 2005:8 dasar naskah drama adalah konflik manusia yang digali dari kehidupan. Konflik terbangun oleh pertentangan antara tokoh-
tokohnya. Konflik dikatakan tajam dan jelas apabila konflik yang diciptakan semakin lama semakin meningkat sampai klimaks. Jadi, di dalam cerita tersebut
konflik diciptakan tahap demi tahap mulai dari tahap pengenalan kemudian muncul peristiwa awal, kemudian di tengah cerita terjadi kerumitan sampai
klimaks. Dengan munculnya klimaks tersebut, konflik yang terjadi akan mulai reda dengan adanya peleraian yang akhirnya sampai pada penyelesaian.
Kemahiran pengarang menjalin konflik, menjawab konflik dengan surprise, dan memberikan kebaruan dalam jawaban itu, akan menambah daya pikat sebuah
naskah drama yang ditulisnya. f.
Kaidah penulisan naskah drama Kriteria penilaian penggunaan kaidah naskah drama yang benar, seperti 1
ketepatan penggunaan tanda baca penggunaan tanda titik, koma, tanda tanya, tanda seru, tanda petik, titik dua, dsb dan 2 ketepatan penggunaan huruf kapital.
2.4 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis naskah drama siswa kelas VIII A MTs Ma‟arif NU 1 Jatilawang belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yang memengaruhinya, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, sedangkan faktor
42
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Oleh karena itu, perlu dicari solusi atas permasalahan tersebut.
Peneliti mencoba memberikan solusi lain dalam hal pengajaran menulis naskah drama, terutama kesulitan siswa dalam menemukan ide cerita dan kesulitan
dalam menuangkan ide tersebut menjadi naskah drama. Peneliti menggunakan teknik kerangka tulisan dan media cerita bergambar. Teknik kerangka tulisan membantu
siswa dalam menuliskan ide menjadi naskah drama, sedangkan media cerita bergambar memudahkan siswa dalam menemukan ide.
Dengan membuat kerangka, siswa akan memiliki pedoman dalam menulis. Media cerita bergambar adalah media yang mudah didapatkan dan sudah dikenal
siswa sehingga diharapkan akan semakin mempermudah siswa dalam menulis naskah drama.
Dalam pembelajaran siswa dikelompokkan secara heterogen yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, guru membagikan naskah drama yang dibuat berdasarkan
teknik kerangka tulisan dan media cerita bergambar. Siswa dan guru mengidentifikasi naskah, kerangka, dan kaidah-kaidah penulisan naskah drama untuk mengetahui cara
menulis naskah drama yang benar. Guru membagi media cerita bergambar yang lain. Siswa mengidentifikasi konflik yang terdapat dalam media cerita bergambar secara
kelompok. Siswa secara kelompok menyusun kerangka naskah drama. Langkah- langkah penyusunan kerangka adalah siswa menentukan alurplot cerita, menentukan
tokoh, penokohan, dan latarsetting. Kemudian siswa menulis naskah drama berdasarkan kerangka secara individu. Pembelajaran ditutup dengan membuat
43
kesimpulan hasil pembelajaran dan kegiatan refleksi yang dilakukan oleh siswa dan guru.
2.5 Hipotesis Tindakan