35
Menurut Maryati dan Sutopo 2008 menulis naskah drama dapat diawali dengan mencari ide cerita, menentukan pelaku cerita, kemudian menuliskannya ke
dalam sebuah naskah drama. Lain halnya dengan Maryati dan Sutopo, Hariningsih, dkk. mengungkapkan
bahwa langkah-langkah menulis naskah drama adalah 1 menentukan topiktema, 2 menentukan isi cerita, 3 menentukan alurplot, 4 membuat kerangka, 5
mengembangkan kerangka, dan 6 melakukan evaluasi dan pembenahan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah menulis naskah
drama meliputi 1 menentukan tematopik cerita, 2 menentukan konflik, 3 menentukan alurplot, 4 menentukan kerangka, 5 mengembangkan kerangka
menjadi naskah drama, 6 melakukan evaluasi terhadap naskah drama. Topiktema cerita ditentukan sebelum konflik, karena konflik merupakan penjabaran dari
topiktema. Topiktema yang masih terlalu luas dapat dirinci menjadi beberapa konflik. Setelah itu dapat dipilih konflik mana yang menarik untuk dijadikan ide
menulis naskah drama.
2.3.3 Teknik Kerangka Tulisan
Tarigan 1984:132-138 mengungkapkan bahwa kerangka tulisan adalah miniatur atau prototipe dari sebuah tulisan. Kerangka tulisan dapat berupa catatan-
catatan sederhana, tetapi dapat juga berbentuk mendetail, dan digarap dengan sangat cermat. Langkah-langkah menulis kerangka tulisan adalah sebagai berikut a
merumuskan tema, b mendaftar topik-topik yang dianggap merupakan perincian
36
tema tadi, c evaluasi semua topik yang telah dicatat, d menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya, e menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok
untuk mengurutkan semua perincian. Menurut Keraf 1984:135 langkah penyusunan kerangka adalah a
merumuskan tema, b menginventarisasi topik-topik bawahan, dalam hal ini penulis boleh mencatat topik sebanyak-banyaknya dengan tidak perlu langsung mengadakan
evaluasi terhadap topik-topik tadi, c mengevaluasi semua topik yang telah tercatat. Menurut Suyatno 2004:87 teknik kerangka tulisan adalah sebuah teknik
yang dapat dijadikan pedoman bagi siswa dalam menuliskan apa yang akan ditulisnya. Tujuan pembelajaran dengan menggunakan teknik kerangka tulisan adalah
agar siswa dapat menjabarkan ide atau gagasan berdasarkan topik tertentu melalui urutan yang logis dan runtut. Siswa membuat kerangka berdasarkan topik yang telah
disediakan. Teknik ini dapat digunakan secara perseorangan maupun kelompok. Sutarsih 2008 mengungkapkan bahwa kerangka memungkinkan penulis
membedakan gagasan utama dan gagasan-gagasan tambahan sehingga membantu penulis menyusun karangan secara teratur. Susunan dan hubungan timbal balik
antargagasan dapat dilihat secara tepat. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kerangka tulisan merupakan
miniatur tulisan yang digunakan untuk menjabarkan ide atau gagasan secara logis dan urut. Kerangka tulisan memungkinkan penulis untuk melihat kelogisan dan
keruntutan antargagasan. Secara sederhana penyusunan kerangka tulisan dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai
berikut a
merumuskan tema,
b
37
mendaftarinventarisasi topik-topik yang dianggap merupakan perincian tema, c evaluasi semua topik yang telah dicatat, d menyusun topik-topik yang lebih rendah
tingkatannya, e menentukan sebuah pola susunan yang paling cocok untuk mengurutkan semua perincian.
2.3.4 Media Cerita Bergambar