8 lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual,
stategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup beberapa kategori yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian. b. Ranah afektif
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori dalam
ranah afektif
yaitu penerimaan,
penanggapan, penilaian,
pengorganisasian dan pembentukan pola hidup. c.
Ranah psikomotorik Ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Kategori dalam ranah psikomotorik yaitu persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan biasa, gerakan komplek, penyesuaian dan kreatifitas. Hasil belajar dapat diketahui melalui penilaian kelas. Bentuk penilaian
kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian kerja performance penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa
sebagaimana terjadi dan penilaian tes tertulis paper and pen.
2. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa
ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi.
Ketrampilan dasar
yaitu mengobservasi,
mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan
9 ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi
data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun
hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen.
Maisuri 2008 menyatakan aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-
nilai sikap, dan keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Berdasarkan pengetahuan tentang prinsip-prinsip di atas, diharapkan
kepada guru untuk dapat mengembangkan aktivitas siswa. Jenis-jenis aktivitas yang dimaksud dapat digolongkan menjadi:
a. Visual Activities, yaitu segala kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas siswa dalam melihat, mengamat, dan memperhatikan.
b. Oral Activities, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam mengucapkan dan berfikir.
c. Listening Activities, aktivitas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi menyimak pelajaran.
d. Motor Activities, yakni segala keterampilan jasmani siswa untuk mengekspresikan bakat yang dimilikinya Maisuri 2008.
Jenis aktivitas belajar menurut Diedrich dalam Sardiman 2009 dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Aktivitas visual visual activities, diantaranya aktivitas membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
b. Aktivitas berbicara oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi. c. Aktivitas mendengar listening activities, sebagai contoh mendengarkan
uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato. d. Aktivitas menulis writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan,
angket, menyalin.
10 e. Aktivitas menggambar drawing activities,misalnya menggambar, membuat
grafik, peta, diagram. f. Aktivitas motorik motor activities, antara lain melakukan percobaan,
membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. g. Aktivitas mental mental activities, misalnya menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Aktivitas emosional emotional activities, seperti menaruh minat, merasa
bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Berdasarkan klasifikasi aktivitas di atas terlihat bahwa aktivitas siswa di
sekolah cukup banyak dan bervariasi seperti bertanya, mengobservasi, presentasi, menganalisis, dan lainnya. Bila berbagai macam kegiatan tersebut dapat
dilaksanakan di sekolah, tentu sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan, dan benar-benar menjadi pusat aktivitas belajar siswa yang maksimal.
3. Model pembelajaran Investigasi Kelompok