18
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre Experimental
Design. Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh- sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen, sehingga hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random Sugiyono 2008.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penilitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jepara Kabupaten Jepara pada Semester Genap Tahun Ajaran 20102011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Jepara Tahun Ajaran 20102011 yang terdiri dari 5 kelas dengan guru pengampu sama. Sampel
dalam penilitian ini adalah kelas X-3 dan X-6 dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purpossive Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan
tujuan tertentu yang dipilih menurut pertimbangan dari ahli, dalam penelitian ini adalah guru pengampu. Kelas X-3 dan X-4 mempunyai keaktifan yang rendah
daripada kelas-kelas lain dan mempunyai rata-rata hasil belajar yang hampir sama, yaitu hanya 45 siswa mencapai KKM 75.
C. Variabel Penelitian
Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel bebas : pembelajaran investigasi kelompok
2. Variabel terikat : aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Jepara
kelas X Semester Genap 3. Variabel kendali : guru dan petugas BBPBAP
19
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre Experimental Design dengan menggunakan rancangan The One-shot Case Study Arikunto 2006.
Dengan pola penelitian :
Gambar 3 Rancangan penelitian The One-shot Case Study Keterangan
: X
: Treatment atau perlakuan O
: Hasil observasi setelah treatment
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Persiapan
a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar Biologi di SMA Negeri 1 Jepara.
b. Pada kedua subjek, dibentuk kelompok yang heterogen secara akademik, 1 kelompok beranggotakan 4 siswa untuk melaksanakan model pembelajaran
Investigasi Kelompok. c. Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
berupa Silabus, RPP, LKS untuk membantu siswa dalam pembelajaran. Lembar Kegiatan Siswa LKS digunakan sebagai sarana dalam proses
pembelajaran yaitu untuk panduan dalam kegiatan pengamatan. Lembar Kegiatan Siswa dibuat dengan mengacu keterampilan proses.
d. Membuat instrumen penelitian yang terdiri atas soal-soal evaluasi, lembar observasi aktivitas siswa, serta angket tanggapan siswa dan lembar pedoman
wawancara tanggapan guru. e. Mempersiapkan alat evaluasi penelitian berupa tes. Tes dimaksudkan sebagai
alat ukur pemahaman materi pelajaran. Bentuk tes adalah secara tertulis yaitu pilihan ganda dengan empat pilihan sebanyak 40 soal.
f. Analisis butir soal evaluasi, meliputi:
X O
20 1 Uji validitas
Salah satu syarat yang harus dimiliki instrument yang baik adalah instrumen tersebut harus valid. Arikunto 1998 menyatakan bahwa validitas
adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa
yang diinginkan. Adapun rumusnya adalah:
r
xy
=
{ }
{ }
− −
2 2
2 2
Y X
- XY
N Y
Y N
X X
N
Keterangan: rxy
: koefisien korelasi antara x dan y N
: Jumlah subjek X
: skor butir Y
: skor total butir Tabel 1 Kriteria validitas
Koefisien korelasi Kategori
r 0,2 Sangat rendah
0,2 r 0,4 Rendah
0,4 r 0,6 Sedang
0,6 r 0,8 Tinggi
0,8 r 1,0 Sangat tinggi
Soal dikatakan valid jika berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi, sedangkan dikatakan tidak valid dalam kategori sedang, rendah, dan sangat
rendah.
21 Hasil analisis validitas soal uji coba disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Hasil analisis validitas butir soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA Negeri 1 Jepara
Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
2 Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
tersebut sudah baik. Untuk menghitung reliabilitas suatu instrumen digunakan rumus K – R 21 sebagai berikut :
r
11
= −
− −
Vt K
M K
M K
K .
1 1
Keterangan : r
11
= reliabilitas instrumen K
= banyaknya butir soal M
= skor rata-rata Mean V
= variasi total Arikunto 2002 Jika r
11
hitung r tabel maka perangkat soal tersebut reliabel dan jika sebaliknya yaitu r
11
hitung r tabel maka soal tersebut tidak reliabel Arikunto 2002. Tabel 3 Kriteria reliabilitas yaitu:
Interval Kriteria
r
11
0,2 0,2 r
11
0,4 0,4 r
11
0,6 0,6 r
11
0,8 0,8 r
11
1,0 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat tinggi
No Kriteria
validitas soal Jumlah
Nomor soal 1
2 Valid
Tidak valid 40
20 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 54, 55, 58, 59,
60
2, 14, 26, 30, 33, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 56, 57
22 Hasil analisis reliabilitas soal menunjukkan bahwa soal tes bersifat reliabel
yaitu sebesar 0,812
3 Taraf Kesukaran Soal
Taraf kesukaran soal test dihitung dengan cara membandingkan siswa yang menjawab soal dengan benar terhadap jumlah subjek seluruhnya. Rumus
untuk menghitung taraf kesukaran soal adalah sebagai berikut: JS
B P
= Keterangan:
P = taraf kesukaran soal
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi taraf kesukaran soal sebagai berikut: P = 0,00 – 0,10 termasuk kategori soal sangat sukar
P = 0,11 – 0,30 termasuk kategori soal sukar P = 0,31 – 1,70 termasuk kategori soal sedang
P = 0,71 – 0,9 termasuk kategori soal mudah P 0,9 termasuk kategori sangat mudah
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran sedang Arikunto 1998.
Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil analisis tingkat kesukaran soal uji coba materi Arthropoda di kelas
X-7 SMA Negeri 1 Jepara Kriteria tingkat
kesukaran soal Jumlah
Nomor soal 1
2
3 Sukar
Sedang
Mudah 13
40
7 2, 11, 13, 22, 26, 29, 40, 41, 43, 46, 48, 49,57
1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 27, 28, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 42,
44, 45, 47, 51, 52, 54, 55, 59, 60
14, 25, 30, 50, 53, 56, 58
Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
23 4
Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau berkemampuan rendah Arikunto 1998. Angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks daya pembeda adalah sebagai berikut
J B
J B
B B
A A
D −
=
Keterangan: J
= jumlah peserta tes JA
= banyaknya peserta kelompok atas JB
= banyaknya peserta kelompok bawah BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Arikunto 1998 menjelaskan bahwa butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang
mempunyai indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Adapun klasifikasi daya pembeda adalah:
D = 0,00 – 0,20 termasuk kategori jelek D = 0,21 – 0,40 termasuk kategori cukup
D = 0,41 – 0,70 termasuk kategori baik D = 0,71 – 1,00 termasuk kategori baik sekali
Arikunto 1998. Dalam penelitian ini butir-butir soal yang digunakan adalah butir-butir
soal yang memiliki kriteria daya pembeda cukup, baik, dan baik sekali.
24 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5 Hasil analisis daya pembeda soal uji coba materi Arthropoda di kelas X-7 SMA N 1 Jepara
Kriteria daya pembeda soal
Jumlah Nomor soal
1
2 3
4 Jelek
Cukup Baik
Sangat baik 19
26 15
- 2, 14, 26, 30, 33, 41, 12, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,
50, 52, 53, 56, 57 1, 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 24,
25, 27, 34, 35, 37, 38, 39, 51, 58, 59,60 5, 6, 8, 9, 16, 20, 23, 28, 29, 31, 32, 36, 40, 54,55
-
Data selengkapnya disajikan dalam lampiran 8.
Berdasarkan analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran butir soal dan reliabilitas, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
dinyatakan valid, reliabel dan mempunyai daya pembeda dengan kriteria cukup dan baik, sedangkan untuk tingkat kesukaran butir soal dilihat komposisinya
antara soal yang sukar, sedang dan mudah. Soal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Soal yang digunakan untuk evaluasi pada pembelajaran materi Arthropoda dengan menggunakan model investigasi kelompok di Pantai
Kartini pada kelas X SMA Negeri 1 Jepara
Jenis soal Nomor butir soal
Digunakan Tidak digunakan
Pilihan ganda 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31,
32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 54, 55, 58, 59, 60
2, 14, 26, 30, 33, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53,
56, 57
Jumlah 40
20
Data selengkapnya disajikan dalam Lampiran 8.
25 2. Pelaksanaan
a. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan Rencana Pembelajaran yang sesuai
dengan Kompetensi Dasar dan Indikator. b.
Melaksanakan penilaian evaluasi baik selama proses pembelajaran maupun pada produknya.
F. Metode Pengumpulan Data