14 a. hati-hati dalam perencanaan
b. pemilihan topik penelitian yang tepat c. pernyataan yang jelas
d. ketersediaan dan lokasi sumber daya e. pengembangan keterampilan investigasi kelompok dan dinamika kelompok.
f. suatu pemahaman yang jelas tentang penilaian dan prosedur untuk penilaian. Dimyati dan Mudjiono 1994 mengemukakan dalam kegiatan belajar-
mengajar di kelas ada kalanya guru membentuk kelompok kecil. Kelompok tersebut umumnya terdiri dari 3 - 8 orang siswa. Pada pembelajaran berkelompok,
hubungan antara guru-siswa menjadi lebih sehat dan akrab, siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat, serta
siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar, cara belajar, dan kriteria keberhasilan. Hasil belajar yang diperoleh dalam pembelajaran secara
berkelompok lebih baik karena proses pengkonstruksian pengetahuan dilakukan secara bersama-sama menggantikan proses pembelajaran klasikal dengan system
ceramah yang proses pengkonstruksian dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan apa yang ditangkap oleh siswa secara individu Setiawan 2008. Adapun tujuan
pengajaran pada pembelajaran berkelompok adalah: a. Memberi kesempatan kepada tiap siswa untuk mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah secara rasional. b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong-royong dalam
kehidupan serta mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
4. Pantai Kartini sebagai sumber belajar
Mulyani 2008 menyatakan sumber belajar dapat diperoleh dari mana- mana. Dari alam sekitar, dari dalam kelas atau dimana saja asal semua itu sesuai
dengan materi yang diajarkan kepada siswa sehingga guru dapat mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan mendapatkan ilmu dari tangan pertama yaitu
alam itu sendiri. Apabila alam dalam kegiatan pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar maka akan terjadi proses interaksi antara siswa dengan
lingkungan. Adanya interaksi dengan lingkungan tersebut maka siswa akan
15 memperoleh pengalaman yang penting dalam proses belajarnya, karena dengan
berinteraksi dengan lingkungan siswa juga melihat dan merasakan suasana belajar yang nyata menggunakan panca inderanya sehingga pembelajaran lebih
bermakna. Lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber belajar diantaranya
adalah Pantai Kartini yang di dalamnya terdapat kemungkinan-kemungkinan yang cukup banyak untuk dipelajari yang berkaitan dengan materi dalam Sains Biologi.
Hal tersebut dikarenakan dalam Sains Biologi mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup tak terkecuali hubungannya dengan lingkungan sekitar tempat
makhluk hidup tersebut tinggal. Di Pantai Kartini terdapat kawasan BBPBAP Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau yang didalamnya terdapat
berbagai budidaya hewan laut termasuk fillum Arthropoda yatu kelas Crustacea. Saptono 2003 mengemukakan bahwa kemampuan siswa untuk
bereksplorasi di alam dan mengkomunikasikan hasil pengamatan di depan kelas dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Joyful Learning.
Dengan demikian, pemanfaatan Pantai Kartini sebagai sumber belajar diharapkan akan dapat mencapai hasil belajar yang maksimal karena penyampaian
pembelajarannya menjadi lebih mendalam dengan melakukan kegiatan ilmiah yaitu dengan melatih siswa untuk melakukan observasi.
Edgar Dale dalam Sudjana 2004 menyatakan pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu berbentuk
kerucut pengalaman seperti Gambar 1.
lambang kata lambang visual
gambar, rekaman, dan radio gambar hidup
televisi pameran dan museum
darmawisata percontohan
pengalaman dramatisasi pengalaman tiruan
pengalaman langsung
Gambar 1. Penjenjangan jenis pengalaman sebagai sumber belajar Sudjana 2004.
16 Berdasarkan diagram tersebut dapat dijelaskan bahwa sumber belajar yang
paling sederhana adalah mengenal lambang-lambang kata, kemudian semakin ke bawah sumber belajar yang semakin luas. Lambang kata dan lambang visual
hanya memberikan pengalaman belajar yang berupa pengetahuan dan hafalan saja, sedangkan sumber belajar dengan pengalaman langsung adalah sumber
belajar yang paling luas dan kompleks data cakupannya. Sumber belajar ini dapat memberikan pengalaman yang lebih konkrit dan lebih nyata, sehingga akan
memberikan memori atau daya ingat yang lebih kuat pada siswa.
5. Karakteristik materi Arthropoda