4.6 Berat media
Semua perlakuan media yang digunakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat media. Pengukuran berat media ini dilakukan pada volume yang
sama 100 ml, pada kondisi berat kering oven. Jika perlakuan media memberikan pengaruh yang nyata Tabel 2, maka dilakukan uji lanjut Duncan. Hasil uji
Duncan dapat dilihat pada Tabel 7 dan Lampiran 5. Tabel 7 Pengaruh media terhadap berat media semai jabon
Media Berat kering
rata-rata gram
Penurunan terhadap kontrol
kgm
3
Kontrol 75a 0,0
750 Batang pisang
65b 13,3
650 Guano
64,3b 14,3
643 Ofer 58,7b
21,7 587
Andam 58,7b 21,7
587 Cocopeat 57,7b
23,1 577
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95.
Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa penambahan semua jenis kompos pada media tanam, dapat mengurangi berat media. Selain itu juga dengan adanya
penambahan kompos sebagai campuran media tanam juga dapat menghemat penggunaan tanah dalam kegiatan persemain.
Media penambahan Ofer dan penambahan Andam lebih ringan 21,7 dibandingkan dengan media kontrol, hal ini dapat disebabkan karena sebagian
besar bahan yang terkandung dalam Ofer dan Andam mengalami dekomposisi, sebagian unsur-unsurnya sudah dimanfaatkan oleh tanaman, menguap atau tercuci
pada waktu penyiraman. Media penambahan Cocopeat menunjukkan berat media yang terendah yaitu sebesar 23,1 lebih ringan dibandingkan dengan kontrol.
Cocopeat merupakan serbuk kering yang sangat ringan dari kulit buah kelapa. Penambahan Cocopeat pada media semai jabon kurang efektif dalam
meningkatkan tinggi, diameter, dan berat kering total. Media campuran Guano lebih ringan 14,3 dan media penambahan kompos batang pisang lebih ringan
13,3 dibandingkan dengan kontrol.
4.7 Kekompakan Media
Media tumbuh memiliki peran yang besar terhadap pertumbuhan tanaman. Jenis media yang digunakan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman berkaitan dengan ketersediaan unsur hara dan air. Hasil penelitian Fiona 2010 menunjukkan bahwa media yang baik adalah media yang dapat
menyediakan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang seimbang dan memiliki sifat fisik yang baik remah dan mampu menompang
pertumbuhan. Syamsi 2010 menyatakan bahwa media tanam harus memberikan dukungan bagi kelangsungan hidup tanaman seperti aerasi yang baik, tempat akar,
mampu menahan air dan menyediakan hara bagi pertumbuhan tanaman. Media dikatakan kompak atau tidak dapat dilihat pada Gambar 4.
G
ambar 4 Uji kekompakkan media tanam. Media dikatakan tidak kompak A dan media dikatakan kompak B.
Media kontrol, media dengan penambahan Ofer, media dengan penambahan Andam dan media degan penambahan kompos batang pisang tidak
hancur pada waktu diangkat. Media dengan penambahan Cocopeat dan Guano pada saat pembukaan polibag tidak menyebabkan media tersebut hancur, tetapi
bila diguncang-guncangkan akan menyebabkan media terlepas dari kesatuan yang telah tercetak. Selain itu, pada media dengan penambahan Cocopeat dan Guano,
akar yang tumbuh tidak ke dalam melainkan arah sisi samping dan membentuk cetakan polibag. Hal ini karena media pada perlakuan Guano dan Cocopeat terlalu
padat dan menyimpan air terlalu banyak sehingga oksigen dalam media kurang tersedia. Menurut Russel 1977 dalam Rusdiana et al. 2000 jika kepadatan
tanah meningkat maka ruang pori makro menurun dan penetrasi akar dihambat.
B A
Setelah polibag dibuka, tanaman dicuci kemudian dipisahkan dengan cara digunting bagian akar dan pucuknya. Pada proses pencucian, akar semai jabon
yang ditumbuhkan pada media dengan penambahan Ofer, kompos batang pisang, Cocopeat dan Andam sulit dibersihkan karena kompos menempel pada akar-akar
halus. Padahal semai jabon yang ditumbuhkan pada media dengan campuran Ofer dan campuran kompos batang pisang, memiliki akar halus yang cukup lebat.
4.8 Analisis Jaringan