Setelah polibag dibuka, tanaman dicuci kemudian dipisahkan dengan cara digunting bagian akar dan pucuknya. Pada proses pencucian, akar semai jabon
yang ditumbuhkan pada media dengan penambahan Ofer, kompos batang pisang, Cocopeat dan Andam sulit dibersihkan karena kompos menempel pada akar-akar
halus. Padahal semai jabon yang ditumbuhkan pada media dengan campuran Ofer dan campuran kompos batang pisang, memiliki akar halus yang cukup lebat.
4.8 Analisis Jaringan
Analisis jaringan dilakukan untuk mengetahui kandungan suatu unsur tertentu yang dibutuhkan tanaman. Pada analisis jaringan ini hanya tiga perlakuan
terbaik yang diuji yaitu pada perlakuan media dengan penambahan Ofer, media dengan penambahan kompos batang pisang dan media kontrol. Jumlah unsur N, P,
K yang dapat diserap oleh semai-semai pada media dapat dilihat pada Tabel 8 dan Lampiran 6.
Tabel 8 Kandungan dan serapan unsur N, P dan K oleh semai jabon pada media perlakuan kompos batang pisang, Ofer dan kontrol
Media Serapan N g
Serapan P g Serapan K g
Kontrol
bkt = 2,2gr
6,2 0,7 5,0 Batang pisang
bkt = 6,1 gr
18,0 2,6 15,8 Ofer
bkt = 3,9gr
14,4 1,5 9,2
bkt : berat kering total rata-rata. Berat unsur yang dipanen = bkt x unsur.
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa konsentrasi dan serapan N, P, dan K tertinggi terdapat pada media perlakuan dengan penambahan kompos batang
pisang. Berat unsur yang diserap semai jabon dengan media penambahan kompos batang pisang sebesar 18 gram sedangkan untuk media dengan penambahan Ofer
menyerap N sebesar 14,4 gram. Kompos batang pisang memiliki hara N sebesar 1,24 Tabel 9 sedangkan berdasarkan Suharmanto 2009 Ofer memiliki N
sebesar 1,80. Meskipun N yang terkandung dalam Ofer lebih besar dibandingkan dengan kompos batang pisang, namun semai dengan penambahan
Ofer tidak berbeda nyata dalam meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter dibandingkan dengan semai yang menggunakan media penambahan kompos
batang pisang. Selain itu juga selama pengamatan semai dengan media
penambahan Ofer nampak sangat subur dengan batang yang sekulen, hal ini mungkin karena semai mengalami kelebihan nitrogen, sehingga berat kering total
yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan dengan berat kering total pada semai dengan perlakuan penambahan kompos batang pisang. Nitrogen ialah unsur
yang sangat penting dalam proses metabolisme pada tanaman yang merupakan penyusun protein dan ikut berperan dalam sebagian proses pertumbuhan dan
produksi tanaman, seperti buah, daun dan umbi Harianto 2007. Apabila proses metabolisme terganggu maka pertumbuhan akan terganggu. Selain itu, menurut
Salisbury dan Ross 1992 nitrogen mempunyai peran penting bagi tanaman yaitu merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman, merangsang
pembentukan semai daun, dan membuat tanaman lebih hijau karena merupakan bahan penyusun klorofil. Apabila nitrogen yang diserap sedikit maka klorofil
yang terbentuk juga sedikit. Penggunaan nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman sekitar 1-4 untuk menyusun bagian keras tanaman, seperti batang, kulit, dan
biji Harianto 2007. Nitrogen yang tersedia pada kompos dan pupuk kandang hanya berjumlah sedikit. Sebagian besar nitrogen diserap dalam bentuk ion nitrat
karena ion tersebut bermuatan negatif sehingga selalu berada di dalam larutan tanah dan mudah terserap oleh akar, dan mudah tercuci oleh aliran air.
Semai dengan perlakuan penambahan kompos batang pisang menyerap P sebesar 2,6 gram. Berdasarkan hasil uji labotorium kompos batang pisang
mengandung P sebesar 1,5. Dalam tanaman fosfor dibutuhkan untuk menyusun 0,1-0,4 bahan kering tanaman. Maka dari itu, penambahan kompos batang
pisang baik untuk menyuplai unsur hara P. Unsur ini sangat penting didalam proses fotosintesis dan fisiologi kimiawi tanaman. Hakim et al. 1986
menambahkan bahwa fosfor sangat berperan aktif dalam mentransfer energi sel dan dapat meningkatkan efisiensi kerja kloroplas; penyusun fosfolid,
nukleoprotein dan fitin, yang selanjutnya akan menjadi banyak tersimpan di dalam biji. Kandungan fosfor yang meningkat pada tanaman akan meningkatkan
laju fotosintesis dan merangsang pembentukan daun baru yang akan mengakibatkan berat kering tanaman bertambah.
Berdasarkan hasil analisis jaringan, kalium yang terkandung pada tanaman dengan perlakuan kompos batang pisang memiliki kandungan yang tertinggi 15,8
gr jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol maupun ofer sebesar. Ultra et al. 2005 menyatakan bahwa tanaman pisang banyak menyerap kalium. Kompos
yang diaplikasikan ke tanaman pisang mampu memberikan serapan kalium yang tinggi sehingga kadarnya tinggi pada buah pisang Abd El-Naby 2000. Kalium
pada tubuh tanaman memiliki fungsi sebagai pengaktif enzim tanaman dan berperan penting dalam sintesis karbohidrat dan protein. Kalium juga
meningkatkan kadar air tanaman, sehingga meningkatkan ketahanan dan kemampuan tanaman terhadap stres, seperti: kekeringan, cuaca dingin, dan
tingginya salinitas. Tanaman yang kekurangan kalium akan rentan terhadap serangan patogen Harianto 2007. Hanafiah 2007 menambahkan bahwa fungsi
spesifik unsur K adalah pengimbang atau penetral efek kelebihan N yang menyebabkan tanaman menjadi sukulen sehingga lebih mudah terserang hama
dan patogen, rapuh dan mudah rontoknya daun, bunga, cabang dan buah. Hal ini karena unsur K berfungsi meningkatkan sintesis dan translokasi karbohidrat,
sehingga mempercepat penebalan dinding-dinding sel dan ketegaran tangkai buah, bunga dan cabang.
4.9 Kompos batang pisang