Manfaat Kompos TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Sutanto 2002 kualitas kompos sangat ditentukan oleh tingkat kematangan kompos, di samping kandungan logam beratnya. Bahan organik yang tidak terdekomposisi secara sempurna akan menimbulkan efek yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Penambahan kompos yang belum matang ke dalam tanah dapat menyebabkan terjadinya persaingan nutrisi antara tanaman dan mikroorganisme tanah. Keadaan ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Secara umum kompos yang sudah matang dapat dicirikan sebagai berikut Simamora dan Salundik 2006: 1. Berwarna cokelat hingga hitam 2. Tidak mengeluarkan bau 3. Tidak larut dalam air, meskipun sebagian dari kompos bisa membentuk suspensi 4. Memiliki CN sebesar 10-20 5. Memiliki kapasistas pemindahan kation dan absorpsi yang tinggi 6. Daya serap air tinggi 7. Struktur remah, tidak menggumpal 8. Memiliki suhu yang hampir sama dengan suhu ruang.

2.6 Manfaat Kompos

Menurut Harianto 2007 kompos memiliki keunggulan, yaitu: 1. memperbaiki struktur tanah. Lahan pertanian atau media tanam pada pot yang sudah terlalu lama dipupuk dengan pupuk kimia, terutama urea pupuk dengan kandungan N tinggi akan menjadi keras, berliat dan asam. Pupuk kompos yang remah dan gembur akan memperbaiki pH dan strukturnya, 2. memiliki kandungan unsur mikro dan makro. Walaupun kandungannya sedikit, tetapi kelengkapannya sangat diperlukan tanaman. Tanaman yang kekurangan salah satu unsur mikro atau makro akan terhambat pertumbuhannya, sehingga menyebabkan tanaman tidak bisa menyerap unsur hara yang diperlukan, 3. mampu menyerap dan menampung air lebih lama dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu juga kompos membantu meningkatkan jumlah mikroorganisme pada media tanam, sehingga dapat meningkatkan unsur hara tanaman, 4. memperbaiki drainse dan tata udara tanah, terutama tanah berat, dan 5. memperbesar daya ikat tanah yang berpasir sehingga struktur tanah akan menjadi baik. Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah ialah merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah ialah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah ialah meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga mempengaruhi serapan hara oleh tanaman Gaur 1980. Hasil penelitian Fathia 2010 menunjukkan bahwa pemberian kompos pada tanaman gmelina Gmelina arborea Roxb. yang ditanam pada media tanah bekas tambang emas tailing memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi semai gmelina. Hal ini disebabkan oleh penambahan kompos pada tanah tailing dapat meningkatkan pH tanah dan porositas tanah. Menurut Larson dan Clapp dalam Yulyatin 2007, peningkatan jumlah bahan organik yang ditambahkan ke tanah mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan agregat porositas dan penurunan agregat berat, dan distribusi agregat dalam kisaran sempit yang menghasilkan berat tanah rendah. Semakin banyak perbandingan kompos yang diberikan, semakin dapat memperbaiki sifat fisik tanah sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi dan air lebih baik untuk pertumbuhannya.

2.7 Prinsip Pengomposan