Tabel 5 Pengaruh media terhadap berat kering total semai jabon
Perlakuan media BKT Rata-rata gram
Peningkatan dibandingkan kontrol
Kontrol 2,2 bc
0,0 Batang pisang
6,1a 177,3
Ofer 3,9a 77.3
Andam 1,1 c
-50 Guano 0,5
c -77,3
Cocopeat 0,5 c
-77,3 Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada
selang kepercayaan 95.
Berat kering total menunjukkan taksiran berat tanaman relatif yang mudah diukur dan merupakan integrasi dari semua peristiwa yang dialami
tanaman sebelumnya sehingga merupakan indikator pertumbuhan yang paling representatif untuk menampilkan penampilan keseluruhan pertumbuhan tanaman
atau suatu organ tertentu Sitompul dan Guritno 1995. Biomassa yang tinggi menunjukkan pertumbuhan tanaman yang baik. Pada umumnya, tumbuhan
menimbun sebagian besar biomassanya di pucuk sedangkan di akar hanya 20-50 dari bobot totalnya Salisbury dan Ross 1992. Berat kering total diperoleh dari
penambahan antara berat kering akar dengan berat kering pucuk. Berat kering total semai jabon pada perlakuan media dengan penambahan
kompos batang pisang dan Ofer memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol Tabel 5. Hal ini dapat dikarenakan pertumbuhan
tinggi dan diameter semai jabon dengan penambahan kompos Ofer dan batang pisang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.
Berat kering tanaman atau biomassa tanaman meliputi semua bahan tanaman yang secara kasar berasal dari hasil fotosintesis, serapan unsur hara, dan
air yang diolah melaui proses biosintesis. Biomassa mencerminkan efisiensi interaksi proses fisiologis dengan lingkungannya, dan dinilai sebagai manifestasi
dari semua proses dan peristiwa yang terjadi dalam pertumbuhan tanaman Sitompul dan Guritno 1995.
4.5 Nisbah Pucuk-Akar
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa semua perlakuan media yang digunakan memberikan pengaruh nyata terhadap nisbah pucuk akar semai jabon
Tabel 2. Tabel 6 dan Lampiran 4 menunjukkan hasil uji Duncan dari perlakuan campuran media yang digunakan.
Tabel 6 Pengaruh media terhadap nisbah pucuk akar semai jabon
Perlakuan media NPA Rata-rata
Peningkatan dibandingkan kontrol
Kontrol 5,7bc 0,0
Guano 9,5a 66,7
Batang pisang 7,7ab
35,1 Ofer 6,5abc
14,0 Andam 3,4dc
-40,4 Cocopeat 2,5d
-56,1 Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata pada
selang kepercayaan 95.
Tanaman yang memiliki nilai nisbah pucuk akar tinggi dengan biomassa total yang besar pada tanah subur secara tidak langsung menunjukkan bahwa akar
relatif sedikit, cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang relatif besar dalam penyediaan air dan unsur hara. Jika tanaman berada pada kondisi
kekurangan unsur hara dan air, tanaman membentuk akar lebih banyak yang ditujukan untuk meningkatkan serapan, agar menghasilkan nisbah pucuk akar
rendah Sitompul dan Guritno 1995. Nisbah pucuk akar yang seimbang merupakan ciri pertumbuhan yang normal.
Informasi mengenai nisbah pucuk akar diperlukan untuk mengetahui keseimbangan antara pertumbuhan pucuk tanaman sebagai tempat terjadinya
proses fotosintesis dengan pertumbuhan akar sebagai bidang serapan unsur hara dan air. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa nilai nisbah pucuk akar pada
semai jabon sebesar 2,5-9,5. Nilai nisbah pucuk akar yang tinggi menunjukkan pertumbuhan bagian pucuk tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan akarnya. Menurut Salisbury dan Ross 1992 lebih besarnya biomassa tajuk dibandingkan dengan biomassa akar dapat memungkinkan
terjadinya pengendalian penyerapan hara oleh tajuk. Tajuk akan meningkatkan penyerapan hara oleh akar secara cepat dan menggunakan hara tersebut dalam
bentuk produk pertumbuhan asam nukleat, protein, dan klorofil. Selain itu juga tajuk dapat memasok karbohidrat yang digunakan akar dalam proses respirasi
untuk menghasilkan ATP yang digunakan dalam penyerapan hara.
4.6 Berat media