Peraturan Presiden No 22 Tahun 2005 Peraturan Presiden No 55 Tahun 2005

tanggal 23 Mei 2008, lebih tegas lagi dijelaskan bahwa yang menjadi dasar pertimbangannya adalah: Semakin meningkatnya harga minyak dunia dan berdampak kepada semakin besarnya subsidi BBM sehingga akan memberatkan APBN.

I. Deskripsi Kebijakan Kenaikan Harga BBM Pada Pemerintahan SBY-JK Periode 2004-2009.

Berikut deskripsi masing-masing kebijakan penyesuaian harga eceran BBM dalam negeri tersebut. Adapun yang akan dipaparkan pada bagian ini bukanlah secara keseluruhan isi dari kebijakan tersebut melainkan hanya beberapa poin yang dianggap penting penting.

A. Peraturan Presiden No 22 Tahun 2005

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan bahan bakar minyak adalah bensin premium, minyak tanah, minyak solar, minyak diesel, dan minyak bakar. Pasal 2 menyatakan; 1. Harga jual eceran BBM jenis minyak tanah untuk rumah tangga dan usaha kecil, termasuk Pajak Pertambahan Nilai PPN untuk setiap liter ditetapkan Rp 700,00 tujuh ratus rupiah. 2. Harga jual eceran BBM jenis Minyak solar untuk transportasi pengisian di SPBU, termasuk Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor PBBKB untuk setiap liter ditetapkan Rp 2.100,00 dua ribu seratus rupiah. Pasal 3 menyatakan; Harga jual eceran BBM jenis bensin premium dan minyak tanah yang digunakan selain untuk rumah tangga dan usaha kecil; minyak solar yang digunakan selain untuk transportasi pengisian di SPBU; dan minyak diesel termasuk PPN untuk setiap liter ditetapkan sebagai berikut : a. Bensin Premium : Rp.2.400,00 dua ribu empat ratus rupiah b. Minyak Tanah : Rp.2.200,00 dua ribu dua ratus rupiah c. Minyak Solar : Rp.2.200,00 dua ribu dua ratus rupiah d. Minyak Diesel : Rp. 2.300,00 dua ribu tiga ratus rupiah

B. Peraturan Presiden No 55 Tahun 2005

Dengan keluarnya peraturan ini, peraturan presiden sebelumnya yaitu Perpres No 22 tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan BBM Bahan Bakar Minyak adalah bensin premium, minyak tanah kerosene, dan minyak solar gas oil atau nama lain yang mempunyai spesifikasi sama. Pasal 2 menyatakan; 1. Harga jual eceran minyak tanah kerosene untuk rumah tangga dan usaha kecil, termasuk pajak pertambahan nilai PPN untuk setiap liter ditetapkan Rp.2.000,00 dua ribu rupiah 2. Harga jual eceran bensin premium dan minyak solar untuk usaha kecil, transportasi, dan pelayanan umum di titik serah termasuk pajak pertambahan nilai PPN untuk setiap liter ditetapkan sebagai berikut : a. Bensin Premium : Rp.4.500,00 empat ribu lima ratus rupiah b. Minyak solar : Rp.4.300,00 empat ribu tiga ratus rupiah Pasal 9 menyatakan; 1. Harga jual eceran bahan bakar minyak sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2, selanjutnya disesuaikan dengan harga keekonomian yang dapat berupa kenaikan atau penurunan harga. 2. Penyesuaian harga jual bahan bakar minyak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan hasil kesepakatan instansi terkait yang dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian.

C. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 16 tahun 2008