Peran Keluarga Orang Tua dalam Mengawasi Anak Menyaksikan

7. Beda rekayasa dan kehidupan nyata jelaskan kepada anak bahwa kekerasan atau teror yang mereka saksikan dalam film hanyalah akting, bukan kejadian sebenarnya 8. Diskusikan iklan-iklan Tunjukkan pada anak, mana saja iklan-iklan yang hanya membujuk mereka mengeluarkan uang untuk membeli sesuatu yang kurang bermanfaat. Beri kebebasan anak untuk membantu anda memilih benda yang bermanfaat atau makanan yang bergizi bagi seluruh anggota keluarga Arya, 2009.

2.1.5. Peran Keluarga Orang Tua dalam Mengawasi Anak Menyaksikan

Televisi Kecemasan orang tua terhadap dampak menonton televisi bagi anak-anak memang sangat beralasan, mengingat bahwa banyak penelitian menunjukkan televisi memang memiliki banyak pengaruh negatif maupun positif. Yang dikhawatirkan dari kalangan orang tua adalah anak-anak yang belum mampu membedakan mana yang baik dan buruk serta mana yang pantas dan tidak pantas, karena media televisi mempunyai daya tiru yang sangat kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Sulastowo, 2008. Namun demikian menurut Veloso 2008 harus diakui bahwa kebutuhan untuk mendapatkan hiburan, pengetahuan dan informasi secara mudah melalui televisi juga tidak dapat dihindarkan. Televisi, selain selalu tersedia dan amat mudah diakses, juga menyuguhkan banyak sekali pilihan, ada sederet acara dari tiap stasiun televisi, tinggal bagaimana pemirsa memilih acara yang dibutuhkan, disukai dan sesuai dengan selera. Universitas Sumatera Utara Banyak hal yang belum diketahui oleh seorang anak, oleh karena itu kalau tidak ada yang memberitahu anak akan mencari sendiri dengan mencoba-coba dan meniru dari orang dewasa. Apakah hasil percobaan maupun peniruannya benar atau salah satu, anak mungkin tidak tahu. Disinilah tugas orang tua untuk selalu memberi pengertian kepada anak, secara konsisten. Kebingungan anak karena standar ganda yang diterapkan orang tua juga bisa teratasi kalau orang tua memberi penjelasan kepada anak Veloso, 2008. Sedangkan menurut Sulastowo 2008, kalaupun tidak sempat mendampingi anak, orangtua sebaiknya menyeleksi program televisi mana yang benar-benar cocok untuk anak. Sebelum anak diizinkan untuk menonton program televisi tertentu, orangtua sudah mengetahui program tersebut cocok atau tidak untuk anak, jadi orang tua sudah terlebih dahulu menonton program tersebut dan melakukan evaluasi. Menurut Majid 2008, setiap orang tua memiliki tanggung jawab untuk selalu mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oleh sebab itu hal-hal yang sekecil apapun harus diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak positif atau negatif yang ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah sepatutnya setiap orang tau mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya. Banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh siaran televisi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang tua, yaitu : 1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak. Universitas Sumatera Utara Jangan biarkan anak-anak menonton acara yang tidak sesuai dengan usianya, walaupun ada acara yang memang untuk anak-anak, perhatikan dan analisa apakah sesuai dengan anak-anak tidak ada unsur kekerasan atau hal lainnya yang tidak sesuai dengan usia mereka. 2. Dampingi anak menonton televisi. Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol dan orang tua bisa memperhatikan apakah acara tersebut masih layak atau tidak untuk ditonton. 3. Letakkan televisi di ruang tengah, hindari menyediakan televisi di kamar anak. Dengan meletakkan televisi di ruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontotan anaknya, serta bisa mengantisipasi hal yang tidak orang tua inginkan, karena kecenderungan rasa ingin tahu anak-anak sangat tinggi. 4. Tanyakan acara favorit mereka dan bantu memahami pantas tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah menonton, ajak mereka menilai karakter dalam acara tersebut secara bijaksana dan positif. 5. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain Majid, 2008. 6. Acara yang bisa dilakukan misalnya tamasya, silaturahmi tempat sanak keluarga dan hal lainnya yang bisa membangun jiwa sosialnya. 7. Perbanyak membaca buku, letakkan buku di temapt yang mudah dijangkau anak, ajak anak ke toko dan perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 8. Perbanyak mendengarkan radio memutar kaset atau mendengarkan musik sebagai mengganti menonton televisi Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendengarkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika dibandingkan dengan menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tanpa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dilihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak Sulastowo, 2008.

2.2. Aktivitas Belajar

2.2.1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat penyesuiaan diri, pendeknya mengenai segala aspek atau pribadi sesorang Munandar, 2002. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dalam lingkungannya dalam merupakan memenuhi kebutuhan hidupnya Slameto,2003. Menurut behavioristik belajar dan penajaran adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon Budiningsih, 2005. Universitas Sumatera Utara