2.4.2. Perkembangan Psikososial
Menurut Freud, perkembangan psikososialnya digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada dalam fase oidipus yang terjadi pada masa
prasekolah dan mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung membina hubungan yang erat atau akrab dengan teman sebaya, juga banyak bertanya
tentang gambar seks yang dilihat dan diekspoitasi sendiri melalui media. Menurut Erikson, perkembagan psikososialnya barada dalam tahap
industri vs Inferior. Dalam tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang bersifat teknologi dan sosial; memiliki keinginan untuk
mandiri; dan berupaya menyelesaikan tugas-inilah yang merupakan tahap industry. Bila tugas tersebut tidak dapat dilakukan, anak akan menjadi inferior.
Tahap ini sangat mempengaruhi faktor intrinsik penghargaan yang didapat, stimulus, dan keterlibatan orang lain.
2.4.3. Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget, usia ini berada dalam tahap operasional konkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan dengan verbal dan simbol. Selama
priode ini kemampuan anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan pengalaman yang
dijumpainya. Kemampuan anak yang dimiliki dalam tahap operasional konkret: Konservasi, menyukai sesuatu yang dapat dipelajari secara konkret bakan magis.
Klsifikasi, mulai belajar mengelompokkan, menyusun dan mengurutkan. Kombinasi, mulai mencoba belajar dengan angka dan huruf sesuai dengan
keinginannya yang dihubungkan dengan pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Perkembangan Sosial
Akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok, yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya
keinginan yang kuat untuk diterima sebagai kelompok. Wujud dari aktivitas ini banyak orang menyebut sebagai geng anak, tetapi berbeda tujuannya dengan geng
remaja. Tujuan dari geng anak-anak diantaranya memperoleh kesenangan dengan bermain.
2.5. Bermain