32 guru penjas yang bersertifikasi . Penentuan subjek pada penelitian dalam
penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan tertentu berdasarkan pertimbangan, kriteria, atau
cirri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Aan Komariah 2011: 50.
Subjek penelitian yang dijadikan sebagai informan pada penelitian adalah orang-orang yang terlibat dan berinteraksi secara langsung dengan guru
pendidikan jasmani. Informan pada penelitian tersebut adalah guru kelas, guru PAI, guru penjas dalam KKG, perwakilan siswa kelas atas dan kepala sekolah.
Hal ini sejalan dengan pendapat dari Burhan Bungin 2008: 49 Dalam kerangka pemikiran, rancangan penelitian kualitatif sesungguhnya bersifat
fleksibel, luwes, terbuka kemungkinan bagi suatu perubahan dan penyesuaian ketika proses penelitian berjalan, dan didasarakan pada ketuntasan dan
kepastian perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada bukan pada bayaknya sampel sumber data.
C. Definisi Operasional Variabel
Di dalam penelitian ini hanya terdapat satu variable. Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan yang bersertifkasi di salah satu SD se-Kecamatan Lendah. Secara spesifik penjelasan tentang definisi opersional variabel yang digunakan pada
penelitian tersebut yaitu, Kompetensi guru pendidikan jasmani dalam pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam
kebiasaan berfikir dan bertindak dalam menjalankan profesinya sebagai guru.
33 Selanjutunya persepsi tersebut terfokus pada komponen-komponen
kompetensi guru pendidikan jasmani yang mengacu pada kompetensi inti guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional. Berdasarakan penjelasan di atas, definisi operasional variabel penelitian ini adalah berupa hasil yang menunjukan
tingkat optimalnya kompetensi guru pendidikan jasmani yang bersertifikasi di SD Negeri Butuh berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
melibatkan kepala sekolah, guru kelas, guru PAI, guru penjasorkes dalam KKG, dan perwakilan siswa kelas atas yang diukur menggunakan instrumen
pedoman wawancara.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti didalam mengumpulkan data. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 262 instrumen
penelitian adalah “alat bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data”. Di dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen dalam
bentuk pedoman wawancara. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur yang dilaksanakan
menggunakan petunjuk umum wawancara atau pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Teknik wawancara tak
bersertuktur maksudnya ialah pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan Suharsimi Arikunto 2010: 198. Pengembangan
instrumen tersebut didasarkan atas kontruksi teori yang telah disusun sebelumnya, kemudian atas dasar teori tersebut dikembangkan tentang faktor-
34 faktor yang ada pada variabel penelitian dan juga indikator-indikator variabel
yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk butir petanyaan. Terkait dengan masalah pengembangan instrumen, Suharsimi Arikunto 2010: 135
menyatakan bahwa secara umum dalam menyusun instrumen penelitian terdapat beberapa tahap yaitu:
a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel yang ada diadalam
rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika
penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel.
c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
d. Mederetkan deskriptor dari setiap indikator.
e. Merumuskan setiap deskiptor menjadi bitir-butir instrumen.
Menurut Sutrisno Hadi yang di kutip oleh Aifa Fajar Subeki 2013:48, dalam menyusun suatu instrumen ada tiga langkah yang harus diperhatikan,
yaitu: mendefinisikan konstrak, menyidik faktor, dan menyusun butir pertanyaan.
1. Mendefinisikan Konstrak
Konstrak di dalam penelitian ini adalah penilaian tenaga pendidik dan siswa terhadap kompetensi guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan yang bersertifikasi di SD Negeri Butuh. Penilaian dalam penelitian ini adalah pandangan yang dimiliki oleh kepala sekolah, guru
kelas dan guru penjasorkes dalam KKG terhadap kompetensi guru