Sertifikasi Guru dalam Jabatan

26 SD Negeri Butuh merupakan salah satu SD Negeri di wilayah Kecamatan Lendah. Secara geografis SD Negeri Butuh lebih tepatnya terletak di desa Pereng, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo. Secara fisik kondisi bangunan SD Negeri Butuh sangatlah layak untuk melangsungkan kegiatan pembelajaran, hal itu dikarenakan bangunan SD Negeri Butuh baru saja selesai di rehabilitasi secara total oleh dinas purbakala DIY. Tersedianya ruang dan fasilitas sarana belajar yang baru, seperti ruang perpustakaan, aula serba guna dan halaman sekolah yang cukup luas untuk ukuran anak sekolah dasar sangat menunjang bagi siswa dalam menuntut ilmu maupun dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dilihat dari segi sarana dan prasarana penjas yang dimiliki oleh SD Negeri Butuh, SD Negeri Butuh pada tanggal 11 Desember 2013 baru saja mendapatkan bantuan berupa fasilitas olahraga, seperti tenis meja, bulu tangkis, bola voli, bola sepak dan peralatan olahraga anak POA. Kemudian dilihat dari segi potensi peserta didik, SD Negeri Butuh, kurang lebih memiliki 90 siswa yang rata-rata dari seluruh siswa tersebut mempunyai keinginan yang bagus untuk mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya ditinjau dari segi tenaga pendidiknya, SD Negeri Butuh memiliki, satu kepala sekolah, enam guru kelas, satu guru pendidikan agama islam PAI, satu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, satu guru bahasa inggris dan satu guru pendidikan agama katolik PAK. Dari seluruh guru tersebut hanya terdapat tiga guru yang belum tersertifikasi, sedangkan guru-guru yang lain sudah tersertifikasi. 27 Dilihat dari kenyataan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa SD Negeri Butuh merupakan salah satu SD Negeri yang berpotensi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar KBM. SD Negeri Butuh mempunyai visi dan misi sebagai berikut; Visi: unggul dalam prestasi, terampil, berakhlak mulia dan berbudaya berdasarkan imtaq dan ipteq, Misi: 1 melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan yang intensif untuk mencapai ketuntasan dan daya serap yang tinggi, 2 menumbuh kembangkan berbagai kesenian dan keterampilan sehingga mampu berkarya dan berkreasai, 3 menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut sehingga tercipta sekolah yang kondusif.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan suatu penelitian terdahulu yang hampir sama dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan digunakan untuk mendukung dan memperkuat teori yang sudah ada, disamping itu dapat digunakan sebagai pedoman dan pendukung dari kelancaran penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan dengan penelitian antara lain: 1. Triastanto Ambaryadi 2010 dalam penelitian skripsi dengan judul “Kinerja Guru Pendidikan Jasmani yang Lulus Sertifikasi di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara Berdasarkan Kompetensi”. Hasil penelitian bahwa guru Pendidikan Jasmani yang lulus sertifikasi di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara berdasarkan kompetensi 28 kepribadian dan responden kepala sekolah berada pada kategori cukup baik sebesar 62,5, sedangkan responden dari guru berada pada kategori baik sebesar 55, berdasarkan kompetensi pedagogik dari responden kepala sekolah sebesar 50 baik, sedangkan responden dari guru sebesar 60 cukup baik, sedangkan dari responden siswa sebesar 67,5 baik, berdasarkan kompetensi profesional dari responden kepala sekolah sebesar 50 cukup baik, sedangkan responden dari guru sebesar 47,5 cukup baik, sedangkan berdasarkan kompetensi sosial dari responden siswa sebesar 47,5 cukup baik. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Havid Mahsun 2010 yang berjudul Perbedaan Kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Yang Bersertifikasi Dengan Guru Pendidikan Jasmani Yang Belum Bersertifikasi Berdasarkan Persepsi Guru Non Penjas Di SMP Negeri se-Kabupaten Banjarnegara. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan instrumen berupa angket, analisis menggunakan analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis deskriptif guru yang belum sertifikasi dan sudah bersertifikasi. Teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengajuan hipotesis komparatif ke sampel berpasangan adalah tehnik Friedman test dan Kendall’s test, yaitu menguji apakah ada perbedaan guru belum sertifikasi dan sudah sertifikasi. Hasil penelitian memperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 yang lebih

Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD se-Kecamatan Dempet Kabupaten Demak tahun 2008/ 2009”.

0 3 72

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) SD NEGERI DI DABIN IV KECAMATAN JATIBARANG TAHUN 2009.

0 1 80

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS di Kecamatan Demak Kabupaten Demak tahun 2009.

0 0 1

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) Terhadap kinerja Guru Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) SD Negeri Di Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun 2009.

0 1 70

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SD NEGERI SE-KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016/2017.

0 0 113

KESIAPAN GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DENGAN MATERI PENDIDIKAN SEKS USIA DINI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO.

2 8 136

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MENGHADAPI SISWA YANG KURANG AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SD NEGERI DI DABIN 3 KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP.

0 0 81

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEJANGKUNG

0 0 12