Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

30 Usaha peningkatan kualitas pendidikan untuk mengangkat dari keterpurukan tidak mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak di barengi dengan upaya penegakan standar penyelenggaraan pendidikan, standar pelayanan pendidikan serta standar kompetensi guru, standar lulusan dan standar tenaga kependidikan lainnya. Upaya pencapaian standar kompetensi guru diantaranya dapat dilakukan dengan pendidikan profesi dan sertifikasi guru. Dengan adanya sertifikasi guru diharapkan kinerja guru dan kualitas guru meningkat, baik itu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, guru kelas maupun guru mata pelajaran. Gambar 1.Alur Tersertifikasinya Guru Guru Terserti fikasi Kompetensi Kepribadian, mampu menjadi sosok sebagai individu yang memiliki kedisiplinan, berpenampilan baik, berangung jawab, berkomitmen dan menjadi teladan. Kompetensi sosial, mampu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi sosial secara obyektif dan efisien. Terciptanya suasana lingkungan belajar dan pengelolaan kelas secara efektif, efisien, sehingga tercapainya hasil belajar siswa pada tingkat optimal. Tercapainya Pendidikan Jasmani secara optimal, serta mencakup perkembangan individu secara menyeluruh, tidak hanya pada aspek Penjas, tetapi juga aspek mental, emosional, sosial, spiritual dan karakter. Kompetensi Pedagogik, Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dialogis dan interaktif. Kompetensi profesional, mampu memotivasi siswa untuk mengoptimalkan potensinya dalam pencapaian standar pendidikan yang ditetapkan. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian tentang kompetensi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang bersertifikasi ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomena naturalistik. Penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa data yang hendak di gali dalam kompetensi guru Pendidikan Jasmani yang bebersertifikasi adalah data yang menggambarkan proses guru pendidikan jasmani dalam mengaplikasikan keempat ranah kompetensi dalam melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Pendekatan penelitian ini mengungkap situasi tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik berupa pengumpulan data dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah Djam’an Satori 2011:25. Sehingga data yang akan diperoleh harus diamati secara langsung di lapangan. Untuk itu didalam proses penelitian, peneliti harus langsung mengumpulkan data dalam situasi sesungguhnya. Peneliti turun kelapangan aktif mendengar, mengamati, bertanya, mencatat, terlibat, menghayati berfikir, dan menarik interpretasi yang diperoleh.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang terlibat dan mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam penelitian tentang Kompetensi 32 guru penjas yang bersertifikasi . Penentuan subjek pada penelitian dalam penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan tertentu berdasarkan pertimbangan, kriteria, atau cirri-ciri tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Aan Komariah 2011: 50. Subjek penelitian yang dijadikan sebagai informan pada penelitian adalah orang-orang yang terlibat dan berinteraksi secara langsung dengan guru pendidikan jasmani. Informan pada penelitian tersebut adalah guru kelas, guru PAI, guru penjas dalam KKG, perwakilan siswa kelas atas dan kepala sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Burhan Bungin 2008: 49 Dalam kerangka pemikiran, rancangan penelitian kualitatif sesungguhnya bersifat fleksibel, luwes, terbuka kemungkinan bagi suatu perubahan dan penyesuaian ketika proses penelitian berjalan, dan didasarakan pada ketuntasan dan kepastian perolehan informasi dengan keragaman variasi yang ada bukan pada bayaknya sampel sumber data.

C. Definisi Operasional Variabel

Di dalam penelitian ini hanya terdapat satu variable. Variabel dalam penelitian ini adalah kompetensi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang bersertifkasi di salah satu SD se-Kecamatan Lendah. Secara spesifik penjelasan tentang definisi opersional variabel yang digunakan pada penelitian tersebut yaitu, Kompetensi guru pendidikan jasmani dalam pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam menjalankan profesinya sebagai guru.

Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SD se-Kecamatan Dempet Kabupaten Demak tahun 2008/ 2009”.

0 3 72

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES) SD NEGERI DI DABIN IV KECAMATAN JATIBARANG TAHUN 2009.

0 1 80

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kompetensi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMP/MTS di Kecamatan Demak Kabupaten Demak tahun 2009.

0 0 1

Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) Terhadap kinerja Guru Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) SD Negeri Di Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Tahun 2009.

0 1 70

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TINGKAT SD NEGERI SE-KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016/2017.

0 0 113

KESIAPAN GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DENGAN MATERI PENDIDIKAN SEKS USIA DINI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO.

2 8 136

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MENGHADAPI SISWA YANG KURANG AKTIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SD NEGERI DI DABIN 3 KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP.

0 0 81

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEJANGKUNG

0 0 12