sesuai dengan jumlah kuman antara 1000 dan 10.000.000 dalam tiap mL urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan, murah dan cukup akurat. Tetapi
jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat diketahui. 5. Pemeriksaan Radiologis dan pemeriksaan lainnya
Pemeriksaan radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Dapat berupa
pielografi intravena IVP, ultrasonografi dan CT-scanning.
Gambar 6. Hasil Ultrasonografi dan pemeriksaan CT-scanning
II.5.5. Diagnosis Banding
Infeksi atau iritasi pada periuretra atau vagina.
II.5.6. Komplikasi
Pielonefritis akut, septkemia dan kerusakan ginjal.
II.5.7. Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan banyak minum agar diuresis meningkat, diberikan obat yang menyebabkan suasana urin alkali jika terdapat disuria berat dan diberikan
antibiotik yang sesuaii. Biasanya ditujukan untuk bakteri Gram-negatif dan obat tersebut harus tinggi konsentrasinya dalam urin.
Wanita dengan bakteriuria asimtomatik atau gejala ISK bagian bawah cukup diobati dengan dosis tunggal atau selama 5 hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan
urin porsi tengah seminggu kemudian, jika masih positif harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pada pria, kemungkinan terdapat kelainan saluran kemih lebih besar, sehingga sebaiknya diberikan terapi antibiotik selama 5 hari, bukan dosis tunggal
dan diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Terdapat 2 jenis ISK rekuren. Yang paling sering adalah kuman baru pada
setiap serangan, biasanya pada wanita dengan gejala sistitis akut rekuren atau
Kepaniteraan Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 226
pasien dengan kelainan anatomi. Pasien diminta banyak minum agar sering berkemih dan dianjurkan untuk minum antibiotik segera setelah berhubungan
intim. Pada kasus sulit dapat diberikan profilaksis dosis rendah sebelum tidur setiap malam, misalnya nitrofurantoin, trimetroprim dan sulfametoksazol,
biasanya 3-6 bulan.
Jenis kedua adalah dimana infeksi terjadi persisten dengan kuman yang sama. Di luar kemungkinan resistensi kuman ini biasanya merupakan tanda
terdapat infeksi seperti batu atau kista. Biasanya dibutuhkan antibiotik jangka panjang.
II.6. SINDROM NEFROTIK