Laporan Akhir 3 - 2 mewakili Daerah  Istimewa  Yogyakarta untuk  menentukan  pola
Kajian Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari  Beberapa  hal  yang  menjadi  pertimbangan  di  atas,  dapat diambil beberapa desa wisata yang menjadi amatan, antara lain:
a. Desa wisata berbasis keunikan sumber daya budaya lokal: 1 Desa wisata Kebon Agung
2 Desa wisata Tanjung 3 Kampung wisata Ketandan
b. Desa wisata berbasis keunikan sumber daya alam: 1 Desa wisata Nglanggeran
2 Desa wisata Ketingan 3 Desa Wisata Ndlinggo
c. Desa wisata berbasis perpaduan keunikan sumber daya budaya dan alam:
1 Desa wisata Srowolan 2 Desa wisata Kembangarum
3 Desa wisata Pentingsari d. Desa wisata berbasis keunikan aktifitas ekonomi kreatif:
1 Desa wisata Bobung 2 Desa wisata Kasongan
3 Kampung wisata Prawirotaman
Laporan Akhir 3 - 3
3.2. PROFIL DESA WISATA AMATAN
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 33 provinsi di wilayah Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia.  Secara  geografis,  Daerah  Istimewa
Yogyakarta  terletak  di  tengah  Pulau  Jawa  bagian  selatan.  Bentuk wilayahnya  menyerupai  bangun  segitiga  dengan  puncak  Gunung  Merapi  di
bagian  utara  dengan  ketinggian  2.911  meter  di  atas  permukaan  air  laut, sedangkan  pada  bagian  kaki,  dua  buah  dataran  membentang  ke  arah
selatan  membentuk  dataran  pantai  yang  memanjang  di  tepian  Samudera Indonesia.
Gambar 3.1. Peta Administratif Daerah Istimewa Yogyakarta
Laporan Akhir 3 - 4 Secara  astronomis  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  terletak  antara  7.33° -
8.12° Lintang Selatan dan 110° - 110.50° Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
a. Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Kabupaten Magelang b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia d. Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri
e. Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Klaten Dengan  luas  wilayah  3.185,80  km²  atau  0,17  dari  luas  wilayah  Indonesia,
Daerah  Istimewa  Yogyakarta  merupakan  provinsi  terkecil  setelah  Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan secara administatif meliputi 4 kabupaten dan 1
kota, yaitu :
a. Kota Yogyakarta dengan luas 32,50 Km² 1,02 b. Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 Km² 15,91
c. Kabupaten Kulonprogo dengan luas 586,27 Km² 18,40 d. Kabupaten Gunungkidul dengan luas 1.485,36 Km² 46,62
e. Kabupaten Sleman dengan luas 574,82 Km² 18,04
Tabel 3.1. Luas Wilayah, Ketinggian, dan Jarak Lurus ke Ibukota Provinsi menurut
KabupatenKota di Daerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenKota Ibukota
Luas Wilayah km²
Luas Persentasi
Ketinggian Jarak
Lurus Kulonprogo
Wates 586,27
18,40 50
22
Bantul Bantul
506,85 15,91
45 12
Gunungkidul Wonosari
1.485,36 46,63
185 30
Sleman Sleman
574,82 18,04
145 9
Yogyakarta Yogyakarta
32,50 1,02
75 2
DIY Yogyakarta
3.185,80 100,00