Laporan Akhir 3 - 4 Secara  astronomis  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  terletak  antara  7.33° -
8.12° Lintang Selatan dan 110° - 110.50° Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut :
a. Sebelah Barat Laut berbatasan dengan Kabupaten Magelang b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Purworejo
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia d. Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri
e. Sebelah Timur Laut berbatasan dengan Kabupaten Klaten Dengan  luas  wilayah  3.185,80  km²  atau  0,17  dari  luas  wilayah  Indonesia,
Daerah  Istimewa  Yogyakarta  merupakan  provinsi  terkecil  setelah  Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan secara administatif meliputi 4 kabupaten dan 1
kota, yaitu :
a. Kota Yogyakarta dengan luas 32,50 Km² 1,02 b. Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 Km² 15,91
c. Kabupaten Kulonprogo dengan luas 586,27 Km² 18,40 d. Kabupaten Gunungkidul dengan luas 1.485,36 Km² 46,62
e. Kabupaten Sleman dengan luas 574,82 Km² 18,04
Tabel 3.1. Luas Wilayah, Ketinggian, dan Jarak Lurus ke Ibukota Provinsi menurut
KabupatenKota di Daerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenKota Ibukota
Luas Wilayah km²
Luas Persentasi
Ketinggian Jarak
Lurus Kulonprogo
Wates 586,27
18,40 50
22
Bantul Bantul
506,85 15,91
45 12
Gunungkidul Wonosari
1.485,36 46,63
185 30
Sleman Sleman
574,82 18,04
145 9
Yogyakarta Yogyakarta
32,50 1,02
75 2
DIY Yogyakarta
3.185,80 100,00
Laporan Akhir 3 - 5
Gambar 3.2.
Peta Sebaran
Desa Wisata di
DIY
Laporan Akhir 3 - 6
Gambar 3.3.
Peta Sebaran
Desa Wisata Amatan
Laporan Akhir 3 - 7
3.2.1. DESA WISATA BERBASIS KEUNIKAN SUMBER DAYA BUDAYA LOKAL 3.2.1.1. Desa Wisata Kebon Agung
Desa  Wisata  Kebon  Agung  terletak di  wilayah  Kecamatan  Imogiri, Kabupaten Bantul,  DI.  Yogyakarta.  Dengan letak  geografis  sebagai
berikut :
• 2 Km sebelah selatan Raja-Raja Mataram,
• 15 Km sebelah selatan ibukota DIY,
• 15 Km utara dari Pantai Parang Tritis,
• 1 Km selatan Kantor Kecamatan Imogiri.
Desa  Wisata  Kebon  Agung  terbagi  menjadi  5  pedukuhan  :  Kanten, Mandingan, Kalangan, Tlogo. Jumlah RT 23. Jumlah Penduduk 3376
jiwa, dengan jumlah 1368 Kepala Keluarga KK. Luas wilayah 187, 11Ha  :  Lahan  pertanian  117,670  ha,  dan  70,435  ha  sisanya: lahan
perumahan, dll.
A. Daya Tarik
Beberapa  daya  tarik  yang  ada  di  desa  wisata  Kebonagung,  antara lain:
a. Wisata Tani Desa Wisata Kebon agung memiliki daya tarik sebagai desa wisata
tani,  dimana  kegiatan  wisatawan  mengamat  dan  ikut  merasakan cara  membajak  sawah,  menanam  padi,  menyemprot,  memanen,
menumbuk  padi  dengan  lesung,  serta  menanak  nasi  secara tradisional.  Selain  itu,  wisatawan  juga  dapat  merasakan  meng-
angon atau mengembala bebek dan cara berternak sapi.
Laporan Akhir 3 - 8 b. Wisata Air
Wisata ini merupakan salah satu paket wisata yang dapat dinikmati wisatawan. Keberadaan Bendungan Tegal yang membendung aliran
Kali Opak menjadi daya tarik utama dari wisata ini. Di tempat ini para  wisatawan  dapat  menikmati  pemandangan  sambil  berwisata
air  dengan  menggunakan  perahu  naga. Selain  itu,  wisatawan  juga dapat  menyaksikan  para  penggemar  olahraga  dayung  melakukan
latihan serta lomba perahu aga yang sering digelar ditempat ini.
c. Wisata Budaya 1 Kenduri,  yaitu  suatu  kegiatan  yang  biasa  dilakukan
masyarakat setempat untuk merayakan atau memperingati momen-momen  tertentu  seperti  perayaan  selamatan
menempati  rumah  baru,  upacara  tujuh  bulanan  bagi  ibu hamil, serta doa atau tahlilan kematian.
2 Wiwit atau labuh, yaitu upacara pemberian sesajen berupa hasil  pertanian  sebagai  ungkapan  rasa syukur  atas  segala
karunia  yang  diberikan  Tuhan  Yang  Mahakuasa  kepada seluruh  warga  sekaligus  sebagai  pengharapan  agar  mereka
mendapat  keselamatan  dan  kedamaian  dalam  melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk permohonan kesuburan atas
tanaman mereka.
3 Wisata  kesenian  daerah,  wisatawan  yang  berkunjung  ke Desa Kebon Agung selain menikmati berbagai pertunjukkan
Laporan Akhir 3 - 9 seni  juga  dapat  belajar  cara  menabuh  gamelan  serta
tembang-tembang yang sering dilantunkan oleh masyarakat setempat  misalnya  :seni  karawitangamelan,  macapat,
solawatan  shalawatan,  jathilankuda  kepang  dan  gejok lesung.
d. Wisata Kerajinan Tangan Salah  satu  paket  wisata  yang  ditawarkan  Desa  Kebon  Agung  ini
adalah belajar membuat kerajinan dari desa ini antara lain : tatah sungging, natik tulis, batik keramik, batik topeng kayu dan wisata
kuliner.
Laporan Akhir 3 - 10 e. Wisata Museum
Selain berbagai sajian paket wisata tersebut diatas, wisatawan juga dapat  mengunjungi  sebuah  Museum  Tani  Jawa  yang  berlokasi  di
Dusun Candran. Di dalam museum ini dipajang berbagai jenis alat pertanian tradisional Jawa misalnya : ani-ani, jodang, luku, ganco,
tlenyem,  garu,  singkal,kejen,  dan  gosrok.  Selain  itu  museum  ini juga  dipamerkan  berbagai  alat  dapur  tradisional  seperti  tungku,
keren,  anglo,  kendil,  telenan  potong,  sothil,  serta  pipisan    batu untuk membuat jamu.
Museum  yang  dikepalai  oleh  Kristya  Bintara  ini  juga  kerap menyelenggarakn  berbagai  festival,  seperti  Festival  Ngliwet  dan
Festival Memedi Sawah.
B. Aksesibilitas
Desa Wisata Kebon Agung terletak sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Yogyakarta atau sekitar 3 kilometer dari ibu kots Kecamatan
Imogiri. Lokasi ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda  empat  maupun  roda  dua  dari  arah  Kota  Yogyakarta  dengan
waktu tempuh sekitar 25 menit.
Laporan Akhir 3 - 11
C. Fasilitas
Fasilitas  yang tersedia di  Desa  Wisat Kebon  Agung cukup  lengkap. Homestay  yang  tersedia  di  desa  ini  ada  sekitar  130  buah  yang
berada  di  60  rumah  penduduk.  Setiap  rumah  dapat  ditempati sekitar 6 orang dengan biaya sekitar Rp.100.000,00hari untuk satu
orang. Biaya ini termasuk biaya makan tiga kali, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan mlam. Fasilitas lainnya yaitu berupa toilet
2  buah,  pusat  informasi  1  buah,  pusat  jajanan  yang  menjual beragam jenis makanan khas Jawa seperti bakpia, kue apem, dan
gula  merah.  Selian  itu,  ditempat  ini  juga  tersedia  tempat  parkir uang luas dengan kapasitas sekitar 50 buah mobil, 200 buah motor,
dan 4 buah untuk bus.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Pada  tahun  2010    Desa  Wisata  Kebon  Agung  dilaksanakan Pencanangan Desa Wisata  Kebon Agung sebagai percontohan desa
wisata  nasional,  untuk    mendorong    program  PNPM  Mandiri pariwisata agar lebih fokus dalam memberikan kesejahteraan bagi
masyarakat.Program pemberdayaan masyarakat mandiri pariwisata akan  mendapat  dana  Rp  60  juta  untuk  menghidupkan  kembali
kelompok  tari,  gejog  lesung,  kentongan,  jathilan,  laras  madya rebana  untuk  lansia,  serta  membeli  seragam  dan  alat-alat  yang
diperlukan untuk proses pengembangan.
Laporan Akhir 3 - 12
E. Pemasaran dan Promosi
Strategi  pemasaran  yang  selama  ini  sudah  dilakukan  oleh  Desa Wisata Kebon Agung adalah pemasaran melalui brosur atau leaflet,
selebihnya  pemasaran  hanya  dilakukan  dari  mulut  ke  mulut  oleh wisatawan yang  pernah berkunjung ke Desa Wisata Kebon Agung,
di dunia mayapun Kebon Agung dipromosikan oleh wisatawan yang pernah berkunjung bukan dari pengelola Desa Wisata Kebon Agung
sendiri,  karena  pengelola  tidak  memiliki  kemampuan  dan pengetahuan di bidang IT. Dalam hal pelayanan, Desa Wisata Kebon
Agung sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik, namun ada  beberapa  pengelola  yang  terkadang  masih  terlalu  pasif  dan
canggung  dalam  melayani  tamu,  cara  berpakaian  dan  tingkah lakunya  pun  terkadang  masih  kurang  dari  standar  pelayanan  yang
baik.
F. Kelembagaan dan SDM
Kualitas  SDM  pengelola  Desa  Wisata  Kebonagung  tergolong  rendah dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman yang minim,
pekerjaan, serta usia yang sudah tidak muda lagi, kemampuan dan pengetahuan dalam bidang IT pun juga sangat rendah.  Kualitas SDM
sangat berpengaruh dalam strategi pemasaran dan pelayanan suatu desa  wisata.  Kualitas  SDM  pengelola  Desa  Wisata  Kebon  Agung
tergolong  rendah  sehingga  strategi  pemasaran  dan  pelayanannya pun sulit berkembang, karena minimnya pengetahuan yang mereka
miliki,  sehingga  tidak  adanya  inovasi  yang  coba  dibuat  dalam strategi pemasaran dan pelayanan Desa Wisata Kebonagung sendiri.
Laporan Akhir 3 - 13
3.2.1.2. Desa Wisata Tanjung
Desa wisata Tanjung berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km. 11,  tepatnya  di  Donoharjo,  Ngaglik,  Sleman  atau  5  km  dari
Monumen  Yogya  Kembali  kearah  Utara  atau  30  menit  dari  kota Yogyakarta.  Desa  wisata  Tanjung  berpenduduk  sekitar  1.600  jiwa
yang  berprofesi  sebagai  petani  dan  terbagi  dalam  3  pedukuhan yakni Tanjung, Panasan dan Bantarjo dengan 6 RW dan 11 RT. Desa
ini diresmikan menjadi desa wisata sejak 1 juli 2001.
A. Daya Tarik
Desa  wisata  tanjung  terletak  2  Km  dari  kota  Yogyakarta.  Meliputi tiga pedukuhan, yaitu Tanjung, Panasan, dan Bantarjo yang dibagi
dalam 6 RW dan 11 Rt dengan mayoritas penduduk sebagai petani. Wisata  pendidikan  yang  ditawarkan  meliputi  pertanian,  masih
menggunakan  peralatan  tradisional,  seperti  kegiatan  membajak, membersihkan  tanah,  menanam,  memanen,  beternak  bebek  dan
sebagainya.  Home  stay  yang  ditawarkan  berupa  rumah  joglo  yang telah berusia ± 200 tahun.
Rumah  Joglo  atau  yang  lebih  dikenal  dengan  nama  Joglo Tanjung merupakan  joglo  tertua  dan  masih  memiliki  bentuk  aslinya
meskipun  telah  beberapa  kali  di  renovasi.  Bahkan  beberapa diantaranya masih asli, seperti : sentong, gandok kiwo-tengen, dan
gebyok yang merupakan bangunan 9 X 10 meter dengan rangka dari kayu  nangka.  Relief  gaya  kuno  menghiasi  pada  tiang  dan  dinding
bagian dalam Joglo Tanjung ini.
Laporan Akhir 3 - 14
B. Aksesibilitas
Desa  Tanjung  Wisata terletak  5  Km  sebelah  utara  Monumen  Jogja Kembali  Monjali yang terletak di desa Tanjung Donoharjo Ngaglik
Sleman.  Setelah melewati  tikungan  desa  Rejodani,  terus  menuju barat,  akan  terlihat  gapura.  Masuk  sekitar  3  menit,  maka  disana
terdapat  rumah  Joglo  di  Desa  Tanjung  Wisata.  Untuk  memasuki kawasan  ini  relatif  mudah  karena  jalan  sudah  bagus  dan  bisa
dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
C. Fasilitas
Home stay yang ditawarkan berupa rumah joglo yang telah berusia ± 200 tahun. Untuk berkunjung ke desa ini, pengunjung dikenakan
biaya Rp. 40.000,-hari sudah termasuk makan 3 kali sehari. Untuk biaya  pelatihan  seperti  membatik  dan  kesenian  tradisional,
pengunjung  dikenakan  biaya  tambahan  masing - masing  Rp. 20.000,-orang2  jam  untuk  belajar  membatik  dan  Rp.  5.000,-
orang2 jam untuk belajar kesenian tari tradisional.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah sebagai stakeholder memberikan dukungan penuh untuk meningkatkan  nilai  pariwisata  di  Desa  Tanjung  ini.  Masyarakat
berperan  aktif  dalam  menyediaan  sarana  dan  prasarana  di  Desa Wisata Tanjung ini. Baik dari penyediaan homestay, kuliner sampai
atraksi  kerajinan  dan  kesenian merupakan  hasil  karya  masyarakat setempat.
Laporan Akhir 3 - 15
E. Pemasaran dan Promosi
Untuk  menarik  wisatawan  berkunjung  ke  Desa  Wisata  Tanjung selain dengan promosi melalui media cetak dan mendia elektronik
masyarakat juga berperan aktif mengikuti perlombaan kesenian dan mengadakan festival pentas kesenian guna meningkatkan daya tarik
kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
F. Kelembagaan dan SDM
Kegiatan  peningkatan  sumber  daya  manusia  di  Desa  Tanjung  ini sering  dilakukan  untuk  meningkatkan  kualitas  pengelolaan  desa
wisata. Melalui kerja sama dengan pihak swasta , pemerintah dan masyarakat  desa  Tanjung  saling  berperan  aktif  dalam
pengembangan  IPTEK  dengan  sistem  tata  kerja  dan  manajemen yang  efektif  sehingga  dihasilkan  sistem  yang  komprehensif  tetapi
efisien.
3.2.1.3. Kampung Wisata Ketandan
Kampung  Ketandan  merupakan  saksi  sejarah  akulturasi  antara budaya Tionghoa, Keraton dan warga Kota Yogyakarta. Terletak di
pusat  Kota,  tepatnya  di  Jalan  Ahmad  Yani,  Jalan  Suryatmajan,
Laporan Akhir 3 - 16 Jalan Suryotomo dan Jalan Los Pasar Beringharjo. Sejak 200 tahun
yang  lalu  daerah  ini  menjadi  tempat  masyarakat  Tionghoa  tinggal dan mencari nafkah, sehingga diakui sebagai kawasan Pecinan kota
Jogja. Kampung Ketandan lahir pada akhir abad 19, sebagai pusat permukiman orang Cina pada jaman Belanda. Pemerintah Belanda
kemudian
menerapkan aturan
pembatasan pergerakan
passentelsel  serta  membatasi  wilayah  tinggal  Tionghoa wijkertelsel.  Tetapi dengan  izin  Sri  Sultan  Hamengku  Buwono  II,
warga  Tionghoa  tersebut  tetap  dapat  menetap  di  tanah  yang terletak  di  utara  Pasar  Beringharjo  ini,  dengan  maksud  turut
memperkuat aktivitas perdagangan dan perekonomian masyarakat.
Masyarakat  Tionghoa  sangat  berperan  dalam  penguatan  kegiatan perekonomian  Jogja  semenjak  200  tahun  yang  lalu.  Mereka  bisa
membaur  dengan  pedagang  pasar,  pedagang  Malioboro  dan  warga Jogja  pada  umumnya.  Sampai  sekarang  daerah  ini  masih  menjadi
salah  satu  pusat  keramaian  yang  selalu  dikunjungi  para  penggiat ekonomi.
Pemerintah  Kota  Yogyakarta  kemudian menetapkan  Kampung Ketandan sebagai daerah cagar budaya kawasan Pecinan yang akan
dikembangkan  terus  menerus.  Bangunan  Tionghoa  yang  masih  ada sudah  rapuh,  maka  Pemkot  selalu  mendorong  agar  renovasinya
mempertahankan arsitekstur khas Tionghoa. Bahkan bangunan baru yang  akan  atau  telah  dibangun  diusulkan  kembali  berasitektur
Tionghoa.
A. Daya Tarik
Kampung  ketandan  merupakan  saksi  sejarah  akulturasi  antara budaya  Tionghoa,  keraton  dan  masyarakat  Yogyakarta.  Dikawasan
ini banyak masyarakat Tionghoa tinggal dan membangun kehidupan, sehingga  akhirnya  masyarakat  umum  mengakui  Ketandan  sebagai
kawasan  pecinan  kota  Jogja.  Akulturasi  budaya  tersebut  juga
Laporan Akhir 3 - 17 tercermin pada arsitektur bangunan akulturasi budaya Cina dengan
kebudayaan Jawa.
B. Aksesibilitas
Akses  menuju  kawasan  Kampung  Pecinan  Ketandan  sangatlah mudah karena sarana dan prasarana yang ada sangat memadai dan
terjangkau.  Jika  menggunakan  kendaraan  pribadi,  wisatawan  bisa masuk ke Jalan Ketandan ke arah Timur dari Jalan Malioboro. Jika
menggunakan angkutan umum, wisatawan akan diantar hingga pintu masuk Jalan Ketandan.
C. Fasilitas
Di Kampung Pecinan Ketandan ini terdapat ornamen-ornamen kuno pada bangunan  yang bertingkat.  Ciri  khas  bangunan cina  pun  bisa
dilihat  seperti  aksesoris  yang  terpasang  di  hampir  setiap  pintu rumah.  Selain  itu  di  kawasan  Ketandan  ini    juga  banyak  terdapat
toko-toko emas yang merupakan usaha utama para warga Tionghoa yang sudah ada sejak lama. Di Kampung Ketandan ini, juga terdapat
Laporan Akhir 3 - 18 becak  yang  siap  mengantar  para  wisatawan  jalan-jalan  melihat
suasana kampung Ketandan dan Malioboro.
D. Pemasaran dan Promosi
Lokasi  yang  strategis  memiliki  keunggulan  tersendiri  dalam  hal promosi. Kampung Ketandan ini sudah terlihat menonjol dikawasan
sekitarnya.  Selain  brosur,  leaflet,  media  cetak  dan  elektronik bahkan  dari  wesite  juga  sudah  tersedia  sehingga  memudahkan
wisatawan  untuk  mendapatkan  informasi.  Selain  itu  sejak  tahun 2006 strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kampung Ketandan ini
melalui  event  menyambut  Tahun  Baru  imlek  dengan  diadakannya Pekan Budaya Tionghoa. Dan kawasan Kampung Ketandan ini dihiasi
dengan ornamen-ornamen dan gapura berarsitektur Tionghoa.
E. Kelembagaan dan SDM
Jejaring  dan  kerjasama  yang  sudah  ada  akan  diperkuat.  Jejaring tersebut  adalah  antara  kampung  wisata  dengan  pemerintah, biro
perjalanan  wisata,  serta  industri  pariwisata  lain.  Jejaring  dengan hotel  terdekat  atau  yang  berada  di  lokasi  kampung  wisata  akan
diperkuat,  dan  jika  memungkinkan  bisa  dikembangkan  skema  CSR antara hotel dengan kampung wisata.
Laporan Akhir 3 - 19
3.2.2. DESA WISATA BERBASIS KEUNIKAN SUMBER DAYA ALAM 3.2.2.1. Desa Wisata Nglanggeran
Gunung  Nglanggeran  terletak  di  Desa  Nglanggeran,  Patuk, Gunungkidul,  Daerah  Istimewa  Yogyakarta,  25  Km  dari  Kota
Yogyakarta.  Gunung  purba  Nglanggeran  pernah  aktif  puluhan  juta tahun  yang  lalu.  Gunung nglanggeran  mempunyai  2  puncak  yakni
puncak barat dan puncak timur serta kaldera ditengahnya. Gunung Nglanggeran ini merupakan deretan gunung batu yang besar dengan
bentuk  dan  nama  yang  unik,  seperti  Gunung  5  jari,  Gunung  kelir dan  gunung  wayang.  Disebut  gunung  wayang  karena  susunan
bebabtuanh  yang  mirip  tokoh  pewayangan  dan  menurut kepercayaan  masyarakat  sekitar  Gunung  ini  djaga oleh Kiai  Ongko
Wijoyo dan punokawan yakni Kiai Semar, Kiai Gareng, Kiai Petruk dan Kiai Bagong, denikian pula dengan sebutan Gunung Kelir karena
menyerupai kelir dan dipercaya sebagai tempat tinggal Kiai Ongko Wijoyo dan Punokawan, selain itu masih ada sumber air yang ada di
puncak  gunung  Nglanggeran  dan    tidak  pernah  mengalami kekeringan yakni sumber air comberan.
UNESCO menyatakan Gunung NglanggeranGunung Api Purba layak dijadikan  Geopark  Taman  Bumi  saat  kunjungannya  didampingi
Laporan Akhir 3 - 20 pemerintah kabupaten Gunungkidul bersama pihak akademisi pada
tanggal 8 Oktober tahun 2010.
A. Daya Tarik
Terdapat dua daya tarik wisata di Desa Nglanggeran, yakni gunung api purba dan embung besar.  Gunung api purba merupakan gunung
batu  dari  karst  atau  kapur.  Jutaan  tahun  lalu,  gunung  itu  pernah aktif. Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe di ketinggian
sekitar  700  meter  dari  permukaan  laut, dengan  luas  kawasan pegunungan mencapai 48 hektar.
Embung adalah bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar
5.000  meter  persegi  itu  berfungsi  menampung  air  hujan  untuk mengairi  kebun  buah  kelengkeng,  durian,  dan  rambutan  di
sekeliling  embung.  Pada  musim  kemarau,  para  petani  bisa memanfaatkan  airnya  untuk  mengairi  sawah.  Pengunjung  dapat
naik  ke  embung  dengan  tangga.  Sampai  di  sisi  embung,  kita  bisa melihat  matahari  terbenam  yang  indah.  Kita  juga  bisa  melihat
gunung api purba di seberang embung.
Laporan Akhir 3 - 21
B. Aksesibilitas
Lokasinya hanya berjarak 22 kilometer km dari Wonosari, ibu kota Kabupaten Gunung Kidul, atau 25 km dari Yogyakarta. Lokasi Desa
Wisata  Nglanggeran  dapat  dicapai  melalui  jalan  raya  yang  sudah cukup  baik.  Trayek  transportasi  lokal  seperti  bus  maupun  angkot
banyek  menuju  Desa  Wisata  Nglanggeran,  sehingga  memudahkan pengunjung untuk menuju Desa Wisata Nglanggeran.
C. Fasilitas
Pengelola  Desa  Wisata  Nglanggeran  mengembangkan  kawasan wisata  ini  dengan  membuat  penginapan  dan  menyiapkan  rumah
penduduk  untuk  tempat  live  in.  Program  live  in  banyak  diikuti pelajar dan wisatawan mancanegara.
Lewat  program  itu,  wisatawan  bisa  berinteraksi  dengan  penduduk dan  belajar  budaya  Desa  Nglanggeran, seperti  membatik  topeng,
membuat  kerajinan  dari  janur  daun  kelapa  yang  masih  muda, belajar tari tradisional Jathilan dan Reog, ikut kenduri, menangkap
dan melepas ikan di sungai, menanam padi di sawah,  dan belajar memasak kuliner ala Desa Nglanggeran.
Laporan Akhir 3 - 22 Pengunjung dapat menikmati fasilitas berbagai kegiatan luar ruang,
seperti  rock  climbing  dengan  28  jalur,  trekking,  dan  pengenalan budaya daerah Nglanggeran
D. Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat setempat juga turut andil dalam kegiatan pariwisata di Desa Wisata Nglanggeran, Penberdayaan masyarakat berupa antara
lain;  penggunaan  rumah  warga  sebagai  Home  Stay  dalam  program live in, keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan kawasan wisata
nglanggeran  baik  secara  kelembagaan  untuk  menjadi  pengelola kawasan  wisata  maupun  secara  individual  seperti  menjadi  guide
bagi  pengunjung  maupun  penyediaan  kios kios  penjaja  makanan maupun souvenir.
E. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran Desa Wisata Nglanggeran dilakukan melalui media massa baik secara cetak maupun elektronik, banyaknya media massa yang
melakukan peliputan terhadap kawasan wisata ini membuat sudah dikenal secara nasional dan internasional.
F. Kelembagaan dan SDM
Tahun 1999, Desa Wisata Nglanggeran dikelola Karang Taruna Bukit Putra  Mandiri, namun  karena  keterbatasan  dana  dan  sumber  daya
manusia mengakibatkan kawasan ini kekurangan fasilitas penunjang untuk kegiatan berwisata.
Mengingat banyaknya potensi budaya dan ekowisata di situs gunung api tersebut, tahun 2008 Badan Pengelola Desa Wisata Nglanggeran
mengambil  alih  pengelolaannya.  Badan  pengelola  ini  kemudian menambahkan  beberapa  fasilitas  pendukung  guna  menunjang
kegiatan wisata di Desa Wisata Nglanggeran
Laporan Akhir 3 - 23
3.2.2.2. Desa Wisata Ketingan
Salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Sleman adalah Desa Wisata  Ketingan  atau sering  juga  disebut  dengan  desa  wisata
burung  kuntul  bangau.  Desa  ini  menjadi  begitu  istimewa  karena keberadaan koloni burung kuntul dan burung blekok yangberjumlah
ribuan.  Setiap  pagi,  burung-burung  tersebut  akan  terbang berpencar meninggalkan desa menuju ke persawahan yang banyak
airnya untuk mencari makan. Saat menjelang senja, burung-burung ini  akan  kembali  ke  Dusun  Ketingan.  Mereka  akan  bertengger  dan
bersarang  di  pepohonan  yang  memang  masih  banyak  terdapat  di Desa Ketingan.
Keberadaan  burung  kuntul dan  bleok  di  Dusun  Ketingan  ini sebenarnya  sudah  berlangsung  sejak  lama,  yakni  sekitar  tahun
1997. Kala itu, koloni burung kuntul mulai berduyun-duyun datang ke  wilayah  Ketingan  setelah  persemian  gapura  desa  oleh  Sultan
Hamengku Buwono X.
Pada  tahun  2005  digagaslah  usaha  untuk  menjaga  keberadaan burung kuntul tersebut. Akhirnya diputuskan bahwa Dusun Ketingan
menjadi  sebuah  desa  wisata  yang  menawarkan  keindahan  serta keasrian  desa,  serta  tak  ketinggalan  koloni  burung  kuntul.  Oleh
karena itu, Desa Wisata Ketingan dikenal sebagai Desa Wisata Fauna Burung  Kuntul.  Selain  pengamatan  burung  kuntul,  Dusun  Ketingan
Laporan Akhir 3 - 24 juga  menawarkan  paket  wisata  pembuatan  jamu,  bertani,
menyaksikan upacara daur hidup, serta kesenian gejog lesung.
A. Daya Tarik
Di  Dusun  Ketingan  terdapat banyak  gardu  yang  dapat  digunakan sebagai  tempat  pengamatan  burung  bird  watching.  Saat  paling
tepat  untuk  mengamati  pola  perilaku  burung-burung  tersebut adalah di pagi hari atau di sore hari. Saat pagi, burung-burung akan
terbang  secara  berkelompok  meninggalkan  desa,  sedangkan  saat sore, koloni burung kuntul akan pulang kembali ke sarangnya. Pagi
dan sore juga merupakan saat yang pas untuk berburu foto burung kuntul.
Burung  kuntul  yang  ada  di  Dusun  Ketingan  juga  memiliki  perilaku yang unik. Setiap malam purnama dan Jumat Kliwon penanggalan
Jawa,  mereka  memiliki  kebiasaan  berkumpul.  Ribuan  burung kuntul akan terbang dan mengepak-kepakkan sayapnya  yang putih
bersih  di  atas  desa  mulai  sore  hari  hingga  malam.  Terntu  saja kebiasaan  berkumpul  ini  menjadi  pemandangan  tersendiri  dan
momen yang sangat bagus bagi para fotografer.
Selain  menyaksikan  koloni  burung  kuntul  beserta  habitatnya, wisatawan  yang  berkunjung  ke  tempat  ini  juga  dapat  belajar
Laporan Akhir 3 - 25 bertani, membuat jamu, gejog lesung, serta menyaksikan upacara
daur hidup. Wisatawan yang memilih paket liburan dengan belajar bertani,  wisatawan  dapat  mencoba  menggarap  tegal  ladang,
menanam padi, membajak sawah, atau memanen padi yang sudah menguning.
Ritual  khusus  Merti  Bumi  yang  digelar  setahun  sekali.  Ritual ini digelar  sebagai  bentuk  ucapan  syukur  atas  hasil  bumi  yang
melimpah.  Dalam  kegiatan  ini  warga  Ketingan  akan  mengenakan pakaian  tradisional,  kemudian  berjalan  mengelilingi  desa  sambil
membawa gunungan hasil bumi.
Laporan Akhir 3 - 26
B. Aksesibilitas
Desa  Wisata  Ketingan  terletak  di  Desa  Tirtoadi,  Kecamatan  Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Jarak dari pusat kota Yogyakarta
ke  Desa  Wisata  Ketingan  hanya  10  km,  sedangkan  dari  Jalan Magelang  hanya  berjarak  3  km.  Wisatawan  yang  membawa
kendaraan  pribadi  dapat  menempuh  rute  Yogyakarta-Jalan Magelang Mlati Desa  Wisata  Ketingan.  Terdapat  petunjuk  arah
menuju Desa Wisata Ketingan. Jalan menuju Desa Ketingan cukup mudah dan mendatar
Pengelola Desa Wisata Ketingan menyediakan fasilitas penjemputan bagi  wisatawan  yang  akan  mengunjungi  Desa  Ketingan.  Akses  lain
dapat  ditempuh  melalui  kendaran  umum  berupa  angkot  khusus untuk  menuju  Desa  Wisata  Ketingan  yang  tersedia  di  Terminal
Jombor.
C. Fasilitas
Sebagai  Desa  Wisata  yang  terus  berbenah  diri  guna  menyambut kedatangan  wisatawan,  beberapa  fasilitas  dan  akomodasi  guna
memudahkan  wisatawan  mulai  dilengkapi.  Fasilitas  yang  ada  di Dusun  Ketingan  antara  lain,  pemandu  lokal,  menara  pengamatan
burung,  tempat  menginap  ala  pedesaan  yang  mampu  menampung sekitar  30  orang,  serta  kendaraan  antar  jemput  wisatawan  bila
diperlukan.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Masayarakat  Dusun  Ketingan  terlibat  langusng  dalam  pengelolaan Kawasan  Desa  Wisata  Ketingan,  keterlibatan  masyarakat  berupa
kelembagaan  pengelola  desa  wisata,  pelestarian  alam  sebagai tujuan  utama  wisata  di  desa  ketingan,  penyediaan  rumah  warga
sebagai  home  stay  bagi  wisatawan  yang  akan  menginap,  sebagai pemandu  wisata  maupun pengelola  kegiatan  kesenian  yang ada di
Dusun Ketingan, penyediaan kios maupun warung warung kuliner,
Laporan Akhir 3 - 27 serta  berbagai  macam  kegiatan  lain  yang  menunjang  kegiatan
wisata di Dusun Ketingan.
E. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran  Desa  Wisata  Ketingan  dilakukan  melalui  media  massa cetak  maupun  elektronik,  selain  pengelolaan  pemasaran  secara
swakelola oleh pengelola desa wisata, pemasaran desa wisata juga mendapat  bantuan  oleh  pihak  pemerintah  melalui  website
pemereintah  Kabupaten  Sleman  maupun  Provinsi  Daerah  Istimewa Yogyakarta.
F. Kelembagaan dan SDM
Kelembagaan dilakukan secara swadaya masyarakat dengan adanya bantuan baik  secara  financial  maupun  pelatihan  pelatihan  oleh
pemerintah.
3.2.2.3. Desa Wisata Nglinggo
Desa  Wisata  Nglinggo  adalah  sebuah  dusun  di  Desa  Pagerharjo, Kecamatan  Samigaluh  di  Pegunungan  Menoreh.  Dusun  ini
mempunyai  daya  tarik  alam  pegunungan,  wisata  trekking,  air terjun, nuansa pedesaan, perkebunan teh dan kopi.
Laporan Akhir 3 - 28 Masyarakat  Nglinggo  masih  menjaga  tradisi  kehidupan  Jawa  dan
kesenian tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Para pengunjung bisa tinggal bersama keluarga di rumah pedesaan termasuk terlibat
dalam aktivitas  penderesan  gula  aren,  memetik  teh,  kopi  dan memerah susu kambing Peranakan Etawa.
A. Daya Tarik
Desa  Wisata  Nglinggo  memiliki  keistimewaan  yang  disebut  puncak Nglinggo. Dari puncak ini, pengunjung dapat merasakan udara yang
sejukdan  kesegaran  dari hawa  perbukitan  dan  gunung  yang berkabut.  Pengunjung  juga  dapat  menikmati  keindahan  hamparan
perkebunan  the  dan  hutan  pinus  serta  air  terjun  di  kaki  hutan pinus.
Selain  itu,  Desa  Wisata  Nglinggo  juga  memiliki  keistimewaan  lain yang  terletak  pada  wilayah desa  yang  dikelilingi  oleh  beberapa
gunung,  yaitu:  Gunung  Widosari,  Bentarm,  Tritisan  dan  Kukusan. Keunggulan  wilayah  ini  menjadi  nilai  tersendiri  bagi  pengunjung
yang  juga  merencanakan  untuk  mengadakan  paket  wisata  ke beberapa gunung yang mengelilingi Desa Wisata Nglinggo.
Laporan Akhir 3 - 29 Pesona wisata yang bisa menjadi paket kunjungan di Dusun Nglinggo
antara  lain:  Wisata  trekking  pedesaan  nuansa  pedesaan panorama Menorehsunrise, air terjun Watu Jonggol, Watu Bentar,
Perkebunan teh, Wisata pertanian proses pemetikan teh  kopi, pembuatan minyak atsiri, peternakan kambing PE, Wisata budaya
penderesan  gula  aren,  rumah  pedesaan  joglo,  kampung,  dan limasan
B. Aksesibilitas
Akses  Menuju  Lokasi  Desa  Wisata  Nglinggo  cukup  mudah,  baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Untuk  menggunakan  kendaraan  umum,  dari  terminal  Giwangan, Yogyakarta,  pengunjung  dapat  menggunakan  bus  umum  jurusan
Kulon  Progo  dan  turun  di  Terminal  Wates,  Dari  Terminal  Wates terdapat  kendaraan  umum  yang  menuju  arah  Dusun  Nglinggo  dan
turun  di  jalan  desa  dan  dilanjutkan  dengan  Ojek  menuju  Dusun Nglinggo.
C. Fasilitas
Desa Wisata Nglinggo menyediakan berbagai akomodasi dan fasilitas pendukung, antara lain:
a. Home stay sebanyak 5 buah berkapasitas 30 orang b. Satu Buah tempat pertemuan berkapasitas 100 orang
Laporan Akhir 3 - 30 c. Pusat Informasi yang akan melayani wisatawan pengunjung Desa
Wisata Nglinggo setiap hari. d. Kios kios sebagai pusat jajanan yang menawaran makanan dan
minuman khas Kulon Progo e. Area parkir.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Dengan  bantuan  secara  financial  maupun  bimbingan  dari Pemerintah  Kbupaten  kulon  Progo,  Masyarakat  Desa  Wisata
Nglinggo  mampu  melakukan  kegiatan  pelestarian  dan  pengelolaan desa untuk tujuan pariwisata
Peran  serta  masyarakat  desa  dalam  pengelolaan  dapat berupa dalam kelembagaan pengelolaan desa wisata maupun dalam sector
informal  seperti  sebagai  penjual  di  kios  kios  yang  ada  di  desa wisata.
Kegiatan dalam perkebunan the seperti pemetikan pucuk daun the juga menjadi sebuah daya tarik wisata tersendiri di Kawasan Desa
Wisata Nglinggo
E. Kelembagaan dan SDM
Desa Wisata Nglinggo hingga saat ini dikelola secara sinergis antara Pemerintah Kabupaten Kulon Pemkab Kulon Progo dan masyarakat
desa secara swadaya. Keduanya saling bekerja sama untuk menjaga keasrian  dan kelestarian  wilayah  desa  dengan  berbagai  program
pembangunan berbasis masyarakat, dengan model pengelolaan ini, masyarakat  diajak  untuk  ikut  memiliki  desa  dengan  harapan,
mereka  akan  menjaga  keasrian  dan  kealamian  lingkungan  Desa Nglinggo dan sekitarnya secara mandiri.
Laporan Akhir 3 - 31
3.2.3. DESA  WISATA  BERBASIS  PERPADUAN  KEUNIKAN  SUMBER  DAYA BUDAYA DAN ALAM
3.2.3.1. Desa Wisata Srowolan
Desa  Wisata  Pasar  Perjuangan  Srowolan  merupakan  gabungan  dari Pedukuhan  Srowolan  Gatep,  Pedukuhan  Karanggeneng  dan
Pedukuhan  Gandok  Kadilobo,  Desa Purwobinangun  Kecamatan Pakem,Kabupaten Sleman.
A. Daya Tarik a. Wisata Budaya
Masyarakat  ingin  mengenalkan  wisata  dengan  nilai  sejarah  yaitu pasar Srowolan sebagai icon kepariwisataan karena pasar ini selain
merupakan pasar kuno juga jadi saksi bisu perjuangan masyarakat melawan tentara Belanda pada tahun 1948.
Selain  dari  Pasar  dan  Gudang  Garam  terdapat  juga  rumah  kuno berukuran  10  x  12  m  berbentuk  Sinom  yang  merupakan  bekas
kecamatan Pakem Lama yang berada di sebelah timur pasar. Rumah kuno ini dahulu merupakan pusat Kecamatan.
Laporan Akhir 3 - 32 Selain Bangunan bersejarah, di lokasi ini juga terdapat rumah yang
dahulu  ditinggali  oleh  Sayuti  Melik,  penulis  naskah  Proklamasi Kemerdekaan  yang  berada  di  dusun  Kadisobo  untuk  mengenang
kembali  sejarah  perjuangan  bangsa  pada  waktu  itu  untuk memperoleh kemerdekaan.
Kesenian yang ada di Desa wisata Perjuangan Pasar Srowolan antara lain seni tari, seni suara dan seni. Kesenian tersebut dapat menjadi
alternatif  bagi  pengunjung  apabila  ingin  menikmati  kesenian  yang terdapat  di  Desa Wisat  srowolan.  Tradisi  Pertanian  juga  masih
dilakukan  di  Desa  wisata  ini.  Beberapa  kegiatan  tradisi  pertanian yang masih dilaksanakan diantaranya angler, tedun dan wiwit.
Selain itu  terdapat juga  upacara adatkeagamaan  yang  masih ada yaitu  ruwatan  atau  membuang  sukerto,  nyadranngirim  leluhur,
bersih desawujud syukur kepada Tuhan atas panen yang melimpah serta  midang  atau  melaksanakan  nadar  atas  cita-citanya  yang
berhasil.
Kerajinan yang ditonjoljkan dari desa wisata ini antara lain tunggak bambu berupa kentongan dan bebek-bebekan sedang industri kecil
berupa pembuatan tempe dan slondok.
b. Wisata Alam Bagi  anda  yang  mempunyai  hobi  memancing,  terdapat  kolam
pemancingan  seluas  2  hektar  yang  keberadaannya  menyebar  di Dusun Srowolan Karanggeneng dan Kadilobo dengan fasilitas warung
Laporan Akhir 3 - 33 makan  spesial  air  tawar. Terdapat  juga  embung  yang  dapat
dimanfaatkan sebagai wisata tirta.
Srowolan  juga  mempunyai  hamparan  sawah  dan  kebun  salak  yang dapat  menjadi  daya  tarik  tersendiri,  selain  dapat  melakukan
kegiatan persawahan juga dapat melakukan wisata petik salak.
B. Aksesibilitas
Jarak  tempuh  dari  pusat  Pemerintahan  Kecamatan  Pakem sepanjang  4  Km  ditempuh  selama  10  menit.8  km  menuju  kota
Kabupaten Sleman dengan jarak tempuh 15 menit. 20 km menuju kota  propinsi  dengan  jarak  tempuh  kurang  lebih  30  menit  dengan
kendaraan bermotor.
Laporan Akhir 3 - 34
C. Fasilitas
Desa wisata Srowolan adalah desa yang dikelilingi sawah-sawah dan sungai  yang  mengalir  asri.  Hawa  sejukpun  selalu  terasa  ketika
memasuki  desa  wisata  srowolan.  Untuk  resmi  dijadikan sebagai desa  wisata  oleh  dinas  pariwisata  tentu  mempunyai  sarana  dan
keunikan tersendiri. Sarana Desa Wisata Srowolan adalah:
a. Banyu Sumilir
1 Family Gathering Family Gathering merupakan program untuk tamu di pondok makan
Banyu  Sumilir.  Di  tempat  ini,  wisatawan  dapat  mengadakan kegiatan,  baik  perorangan  maupun  kelompok  dari  institusi  atau
lembaga, dalam skala kecil kurang dari 20 orang, sedang antara 20-100 orang, maupun besar lebih dari 100 orang.
Sedangkan  untuk  materi  kegiatan  yang  akan  diselenggarakan menyesuaikan  keinginan  tamu.  Dalam  program  Family  Gathering
ditawarkan berbagai fasilitas antara lain:
• Area  dan  fasilitas  bermain  kolam  air,  kolam  lumpur,  kebun
salak,
• pemancingan, sarana outbound
• Area makan keluarga dan kuliner tradisional keluarga
• Pertunjukan kesenian tadisional
• Rumah tinggal sementara homestay
Laporan Akhir 3 - 35 2 Adventure Education Based Outdoor Activity
Program ini dibuat khusus bagi para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP,  dan  SMA  yang  menginginkan  sebuah  kegiatan  wisata  alam
selama  sehari  semalam  dengan  berbagai  kegiatan  outward  bound basic  level.  Program  ini  dikemas  sebagai  sarana  untuk
meningkatkan komunikasi, toleransi, kerjasama kekompakan
antarteman dalam satu kelompok. Untuk biaya fasilitas program ini tiap orang dikenai biaya Rp150.000. Biaya ini mencakup fasilitator,
makan,  minum,  dan  snack.  Dalam  program  Adventure  Education Based Outdoor Activity ditawarkan:
• Tim fasilitator outward bound,
• Camping ground,
• Wisata alam,
• Sarana outward bound, dan
• Wisata kuliner tradisional
Sarana  akomodasi  bagi  pengunjung  yang  ingin  menginap  berupa penginapanhome stay siap huni sejumlah 50 buah dengan jumlah
kamar  159  kamar  dan  dapat  menampung  318  orang  wisatawan. Yang tersebar di Dusun Srowolan, Karanggeneng dan Kadilobo.
Paket  wisata  yang  disediakan  dapat  dinikmati  pengunjung  dengan biaya yang relative murah yaitu untuk Menginap bersama penduduk
hanya  dikenakan  biaya  Rp.  45.000,-orang  3  x  makan.  Untuk Menyaksikan hiburan cokekan hanya perlu mengeluarkan biaya Rp.
150.000,-. Sementara untuk belajar karawitan cukup membayar Rp. 10.000,-.  Pengunjung  juga  dapat  belajar  Belajar  membajak,
bertanam padi dengan biaya Rp. 10.000,-orang.
Transportasi dan akses menuju Desa wisata Srowolan sangat mudah karena  dapat  ditempuh  dengan  kendaraan  roda  dua  maupun  roda
Laporan Akhir 3 - 36 empat. Hal tersebut dikarenakan jalan menuju lokasi telah diaspal
meskipun transportasi umum tidak tersedia di lokasi ini.
b. Panggung Kesenian Panggung  kesenian  ini  difungsikan  untuk  menyelenggarakan  even-
even kesenian lokal serta acara-acara khusus lainnya
D. Pemasaran dan Promosi
Promosi  adalah  kegiatan  pemasaran  produk  yang  ingin  kita tawarkan  kepada  public  dengan  tujuan  agar  lebih  dikenal
masyarakat sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis.
Promosi  harus  dilakukan  secara  rutin,  tidak  bisa  hanya  sekali promosi  tetapi  harus  berulang-ulang.  Promosi  yang  paling  baik
adalah promosi melalui media, bisa televisi, radio, surat kabar dan internet. Promosi yang dilakukan oleh karang taruna pengurus desa
wisata  adalah  melalui  kegiatan  sosial  seperti  sepeda  santai,  dan melalui  surat  kabar.  Tetapi  didalam  pengembangan  desa  wisata
berbasis intenasional tidak cukup dengan surat kabar.
Cara  yang  paling  efisien  adalah  merancangkan  sebuah  website pribadi  yang  berisikan  tentang  semua  hal  mengenai  desa  wisata
Srowolan.  Memang  saat  ini  Srowolan  sudah  bisa  diexpose  melalui media  internet,  tetapi  website  itu  bukan  milik  mereka.  Saat  ini
website  biasapun  sulit  menembus  internasional,  website  yang disajikan harus mempunyai 2 bahasa, yaitu bahasa nasional dengan
Laporan Akhir 3 - 37 bahasa  internasional.  Masalah  promosi  ini  juga  merupakan  salah
satu penghambat desa wisata Srowolan untuk mendatangkan tourist dengan skala besar ke dusun tersebut.
E. Kelembagaan dan SDM
Di desa wisata Srowolan memiliki karang taruna yang terorganisir. Banyak aktifitas yang dikerjakan di Srowolan antara lain aktif dalam
sinoman, merti dusun,
pengembangan  desa.  Tetapi  struktur  organisasi  di  Desa  Wisata berbeda dengan organisasi dimasyarakat biasa. Di desa wisata ada
sie  keamanan,  promosi,perlengkapan  dan  lain-lain  yang  tidak dimiliki  dalam  struktur  organisasi  kemasyarakatan  biasa.  Aktifitas
karang  taruna  di  desa  wisata  yaitu  mulai  dari  mempersiapkan sarana dan prasarana, menjadi guide
pemandu  wisata  wisatawan  yang  berkunjung,  promosi  desa wisata,  dan  juga  bekerjasama  dalam  pembangunan  desa  wisata.
Guide adalah hal wajib yang harus dilakukan oleh pengurus maupun anggota.
3.2.3.2. Desa Wisata Kembangarum
Desa wisata Kembangarum merupakan desa wisata yang diresmikan pada  pertengahan  tahun  2005.  Desa  ini  menawarkan  edukasi  dan
Laporan Akhir 3 - 38 alam sebagai sajian wisata bagi pengunjung. Program-program yang
dirancang dan dibangun di desa wisata ini mengedepankan edukasi atau pendidikan bagi anak-anak khususnya.
A. Daya Tarik
Sebuah desa wisata yang terletak 20 km dari pusat kota Yogyakarta. Desa ini mempunyai pemandangan alam yang menakjubkan. Sawah
yang hijau terbentang, perkebunan salak yang tertata rapi, sungai yang jernih dan jalan yang diperindah dengan tembok terbuat dari
batu membuat desa ini layak mendapat predikat sebagai salah satu desa wisata terindah di Yogyakarta.
Desa wisata yang berawal karena adanya sanggar lukis di Kembang Arum  kemudian  berkembang  menjadi  desa  wisata  pendidikan,
wisata  pertanian,  perkebunan,  wisata  air,  perikanan,  pemukiman, seni  budaya,  kuliner,  dan  outbound.  Yang  tidak  kalah  menariknya
adalah wisata perfilman. Sudah banyak filmfeature yang dibuat di Desa  Wisata  Kembang  Arum  ini  seperti  Si  Bolang,  Wisata  Kuliner,
Jelang  Siang.  Sekitar  27  film  yang  sudah  dibuat  dan  ditayangkan oleh RCTI, TPI, Indosiar, TVRI Jogja, dll. Selain itu ada wisata yang
hanya  ada  satu  di  Indonesia  yaitu  wisata  baksos  yaitu  dengan menggunakan  motor  trail  dan  mobil  offroad. Tiap  motor  trail  ada
mekanik  yang  dibekali  dengan  makanan.  Jadi  di  tengah-tengah perjalanan  menuju  lereng  merapi,  peserta  baksos  akan  memberi
makanan pada orang yang membutuhkan yang ditemui di jalan.
Laporan Akhir 3 - 39 Paket paket wisata Desa Wisata Kembangarum antara lain:
a. Paket  creative  camp,  yaitu  belajar  memainkan  gamelan tradisional,  melukis  dengan  media  kertas  dan  kanvas,  belajar
membatik,  membuat  layang-layang,  bermain  angklung,  dan membuat kerajinan janur.
b. Paket  wisata  outbound  dan  olahraga  tradisional,  yaitu balap dinglik,  balap  egrang,  balap  bakiak,  bambu  salak  glundong,
tarik tambang lumpur, bambu keseimbangan, bambu pancuran, tampah bola, gebuk bantal di atas air, mencari ikan, sepak bola
lumpur, bola basket lumpur, kenthos keseimbangan, bola volly geber, dan flying fox.
c. Paket wisata petulangan, yaitu tracking menyusuri desa wisata dan perkebunan salak, tracking menyusuri sungai, serta motor
trail, dan off road ke lerang Gunung Merapi.
d. Paket  wisata  pertunjukan  dan  hiburan,  yaitu  wayang  kulit pentilan,  wayang kulit  semalam  suntuk,  jathilan  dan  tarian
rampak  buto,  karawitan  atau  cokekan,  jathilan  kelinthing jathilan anak-anak, organ tunggal, campur sari, musik akustik,
dan musik band jazz, blues, reggae.
e. Paket wisata pertanian, yaitu membajak sawah dengan kerbau, nutu menumbuk padi, dan menanam padi.
f. Paket wisata perkebunan, yaitu menanam salak, singkong, dan jagung.
g. Paket wisata peternakan, yaitu memberi makan kambing. h. Paket wisata permukiman tradisional, yaitu Griya  Sekar Arum,
Joglo Sempor Sungai, Penginapan Gubug Pereng, Gubug Pereng bawah, Griya Arum Sari, dan Rumah Joglo.
i. Wisata pengambil foto untuk prewedding dan film. j. Paketiwisata  aneka  kuliner  tradisional,  jajanan  pasar,  dan
minuman tradisional. k. Paket pijat di pinggir sungai.
Laporan Akhir 3 - 40
B. Aksesibilitas
Desa Wisata Kembangarum terletak di Desa Donokerto, Kecamatan Turi,  Kabupaten  Sleman,  Yogyakarta.  Untuk  menuju  desa  wisata
Kembangarum, wisatawan bisa menggunakan angkutan umum yang tersedia  di  terminal  jombor,  dengan  jurusan  jombor  tempel,dan
dilanjutkan  dengan  jalur  D4.  Jika  membutuhkan  privasi  dan kenyamanan  bersama  keluarga  atau  teman  terdekat,  bisa  dengan
menggunakan jasa sewa mobildari Jogja Empat Roda.
C. Fasilitas
Berbagai fasilitas yang bisa dinikmati di desa wisata kembangarum seperti  sanggar  lukis,  disini  wisatawan  akan  diajari  bagaimana
melukis  dengan  cara  yang  benar  diatas  kanvas  menggunakan  cat minyak,  dengan ditemani suasana yang nyaman dan gemericik ari
sungai  yang  ada  disekitar  sanggar  lukis  bersama  kicauan  burung akan  membuat  suasana  hati  semakin nyaman  saat  melukis.  Anak-
anak  juga  bisa  belajar  banyak  dan  membaca  diperpustakaan  yang ada didesa kembangarum ini. Tak kalah dengan wahan pendidikan
sanggar  lukis  dan  perpustakaan  wisata,  disini  wisatawan  bisa menemukan  fasilitas  pijat,  rasa  lelah  dan  beban  akan  hilang
seketika,  saat  dipijat  wisatawan  juga  ditemani  dengan  keindahan alam  dan  sungai  yang  jernih,  karena  fasilitas  pijat  ini  dilakukan
dipinggiran sungai yang ada didesa kembangarum. berbagai fasilitas lain yang bisa wisatawan nikmati disini seperti, mobil untuk jeljah
alam,  arena  permainan,  dan  rumah  makan  tradisonal  dengan masakan khasnya nasi takir.
Didesa  wisata  kembangarum  ini  wisatawan  juga  bisa  menikmati fasilitas  kolam  pemancingan  dan  kolam  renang  alami,  anda  bisa
berenang  dan  memancing  bersama  keluarga,  dengan  kegiatan seperti  itu  tentunya  kehangantan  keluarga  akan  di  dapatkan.
Wisatawan juga bisa bertempat tinggal sementara disini, disediakan
Laporan Akhir 3 - 41 rumah  khusus  dengan  bangunan  unik,  dengan  suasana  udara  yang
sejuk  dan  nyaman.  Jadikan  desa  wisata  kembangarum  sebagi tempat  singgah  sementara  untuk  keluarga,  kehangatan,
kebersamaan dan pendidikan.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan-kegiatan dalam  desa  wisata  ini  banyak  melibatkan  peran masyarakat  Kembang  Arum  sendiri.  Misalnya  seperti  pijat  massal,
warga  menjadi  pemijat  dan  akan  diberi  tip  dan  fee.  Wisata kulinernya  yang  khas  melibatkan  ibu-ibu  PKK,  wisata  seni  dan
budayanya melibatkan bapak-bapak dan pemuda menjadi pemandu outbound.  Orang  yang  umurnya  sudah  sangat  tua  pun  tidak
ketinggalan, mereka juga mempunyai kontribusi dalam wisata budi pekerti.  Contohnya  nenek-nenek  mengunyah  sirih  atau  menumbuk
padi  akan  menggugah  keingintahuan  anak-anak  yang  datang berkunjung ke desa ini. Pemasaran dan Promosi
E. Pemasaran dan Promosi
Sistem  pemasaran  desa  wisata  ini  masih  dikelola  oleh  Sanggar Pratista. Awalnya adalah dengan sistem gethok tular yaitu informasi
dari  mulut  ke  mulut. Dengan  memanfaatkan  koneksi  sanggar  yang mengajar  di  79  sekolah  ini,  Pratista  melakukan  sosialisasi  kepada
murid  dan  orang  tua  murid.  Hal  ini  lalu  berkembang  sehingga muncul  makelar  wisata  yang  menghubungkan  antara  wisatawan
dengan  pengelola  Kembang  Arum.  Untuk  mendukung  ini,  Pratista
Laporan Akhir 3 - 42 juga  mencetak  brosur  kemudian  disebarkan  pada  para  tamu  atau
koneksi.
F. Kelembagaan dan SDM
lima orang tim kreatif yang terdiri dari Pak Marsaid, Pak Ngatiman, Pak Muji, Pak Yuli dan Bu Jarwati. Tim ini menangani acara-acara
yang diinginkan oleh tamu. Tamu yang ingin beriwisata di desa ini awalnya akan melakukan survey lalu reservasi ke kantor yang ada di
Sanggar  Pratista.  Dengan  reservasi,  pengelola  Kembang  Arum  bisa menyiapkan segala hal yang dibutuhkan oleh tamu secara maksimal
dan  hampir  semua  keinginan  tamu  diakomodasi  oleh  pengelola. Kemudian Pak Hery akan menyampaikan ini kepada tim kreatif yang
sudah terbentuk.  Tim  kreatif  akan  membuat  anggaran  untuk akomodasi dan lain-lainnya untuk disampaikan kepada ketua RT dan
ibu-ibu  PKK.  Ketua  RT  membagi  tugas  warga  untuk  menjadi pemandu  di  acara  outbound  dan  sebagai  guide  wisata  sedangkan
ibu-ibu PKK menyediakan masakan untuk wisata kulinernya. Sistem pembagian keuntungan antara Sanggar Pratista dengan warga sudah
dimusyawarahkan  di  awal  pendirian  desa  wisata.  Jika  ada  tamu yang datang, uang yang didapat dari tamu tersebut akan digunakan
untuk mengisi kas wisata yaitu sebesar 5000 rupiah per tamu. Kas lain  yang  juga  diisi  adalah  kas  kumpulan  bapak-bapak,  kas  PKK
serta  infaq  masjid.  Warga  yang  terlibat  membantu  kegiatan outbound juga akan mendapat fee sesuai dengan jam kerjanya.
3.2.3.3. Desa Wisata Pentingsari
Dusun  Pentingsari  berbentuk  seperti  semenanjung  dimana  sebelah barat  terdapat  lembah  yang  sangat  curam  yaitu  kali  Kuning  dan
sebelah selatan terdapat lebah yang berupak Goa Ledok  Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali
Pawon  dan  sebelah  utara  merupakan  dataran  yang  dapat
Laporan Akhir 3 - 43 berhubungan  langsung  dengan  tanah  di  sekeliling  kelurahan
Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri  dari  dua  dusun  yaitu  Bonorejo  dan  Pentingsari.  Pentingsari
ditetapkan sebagai desa wisata pada tanggal 15 Mei 2008.
A. Daya Tarik a. Pancuran  Suci Sendangsari
Pancuran  ini  dipercaya  oleh  masyarakat  dusun  Pentingsari  dan sekitarnya  sebagai  tempat  bertemunya  Dewi  Nawang  Wulan  dan
Joko  Tarup  bisa  menyembuhkan  berbagai  penyakit  dan  membuat awet muda  dengan  minum  atau  cuci  muka  dengan  air  ini,  lokasi
obyek ini sangat dekat dengan nuansa mistis dan  nuansa keindahan lembah sungai kuning.
b. Luweng Luweng  merupakan  salah  satu  bukti  betapa  luasnya  perjuangan
Pangeran  Diponegoro  dalam  mengusir  penjajah Belanda  di Yogyakarta  ,  luweng    pada  saat  itu  digunakan  sebagai  alat  masak
warga dusun Pentingsari dalam menyediakan konsumsi bagi tentara Pangeran  Diponegoro,  disamping  sebagai  tempat  persembunyian
bila dalam posisi terdesak.
Laporan Akhir 3 - 44 c. Rumah Joglo
Rumah ini merupakan rumah adat di DIY dan Jawa Tengah. Rumah Joglo  berada  di    poros    Desa  Wisata  Pentingsari,  disamping
menampilkan    karakteristik  keindahan  dan  budaya  di  rumah  Joglo ini dapat digunakan sebagai tempat pertemuan, diklat, pentas seni
dan budaya
d. Wisata Alam Kondisi lingkungan di Dewi Peri masih sangat alami hembusan udara
yang  sejuk,  rindangnya  berbagai  jenis  tanaman,  riuhnya  suara ocehan  burung  di  alam  bebas,  ramahnya  penduduk  desa  bisa
dijumpai    di  sepanjang  jalan  dusun  Pentingsari,  sementara  di  sisi yang  lain  hamparan  sawah,  berbagai  jenis  tamanan  sayur-sayuran
yang  sudah  dikelola  dengan  system  yang  baik  oleh  penduduk memberi warna keindahan tersendiri Desa Wisata Pentingsari.
e. Batu Dakon Batu  dakon  yang  ada  di  Dewi  berbeda  dengan  batu  dakon  pada
umunya  yang  biasa  digunanakan  untuk  bermain  anak-anak ,disamping  memiliki  nilai  mistis  batu  dakon  ini  konon    masih  ada
kaitanya dengan obyek Luweng, batu ini dipercaya sebagai tempat mengatur  setrategi  perang  dan  meramal  nasip      pada  waktu
perjuangan mengusir penjajah Belanda.
f. Batu Persembahan Batu  Persembahan  dipercaya  digunakan  sebagai  tempat
persembahan  kepada  ular  besar  yang  singgah  di  Ponteng  yang dipercaya  sebagai  anak  dari  Baru  Klinting  yang  singgah  di  Gunung
Merapi,  bentuk  persembahan  dipercaya  seekor  kera  yang  datang dari Gunung Merapi tiap bulan Suro  bulan jawa
Laporan Akhir 3 - 45 g. Ponteng
Tempat pertemuan sungai Kuning dan Sungai Pawon  tempuran  di Ujung Selatan Dusun Pentingsari di percaya ada sebuah goa sebagai
tempat singgahnya ular besar anak dari baruklinting.
h. Jalur Traking Kondisi  alam  di  Desa  Wisata  Pentingsari  yang  diapait  oleh  Dua
Sungai  Sungai  Pawon  dan  Sungai  Kuning    sangat  cocok  untuk traking  remaja, anak-anak,dewasa dan orang tua dengan melewati
jalur    susur  sungai,  melewati  hamparan  sawah,  naik  turun  tebing dengan terowongan yang sangat unik dan indah, melewati ditengah
rindangnya berbagai jenis tanaman kehutanan.
B. Aksesibilitas
Untuk saat ini, belum ada transportasi umum yang dapt mencapai kawasan  Desa  Pentingsari.  Oleh  karena  itu,  disarankan  bagi  para
wisatawan yang berkunjung untuk menggunakan kendaraan sewaan jika  ingin  menyambangi  desa  wisata  ini.  Di  Yogyakarta,  mobil
sewaan  bisa  didapat  dengan  kisaran  harga  Rp.250.000  hingga Rp.400.000, tergantung jenis mobil yang ingin disewa. Namun, bagi
pengunjung yang datang dari luar Yogyakarta, pengurus Desa Wisata Pentingsari akan menyediakan sarana penjemputan di Bandara Adi
Sutjipto.
C. Fasilitas
Di  Desa  Pentingsari,  wisatawan  yang  datang  akan  difasilitasi  oleh penginapan  berupa  rumah-rumah  penduduk setempat.  Dengan
menginap  di  rumah  penduduk,  para  wisatawan  dapat  merasakan kehidupan  sehari-hari  masyarakat  pedesaan.  Selain  itu,  Desa
Pentingsari  juga  menyediakan  beberapa  fasilitas,  baik  tempat maupun jasa, yang diharapkan mampu menambah kenyamanan para
wisatawan.
Laporan Akhir 3 - 46
D. Pemberdayaan Masyarakat
Keberhasilan  Pentingsari  sebagai  desa  wisata  terbaik  tidak  lepas dari  peran  masyarakat  penting  sari  itu  sendiri.  Saat  pentingsari
diresmikan sebagai desa wisata, masyarakat dengan kesadaran diri sendiri  mengelola  dan mengembangkan  desa  ini  sehingga  menjadi
sekarang.  Keadaan  ekonomi  masyarakat  penting  sari  pun  ikut terangkat sejalan dengan perkembangan desa mereka.  Masyarakat
penting  sari  benar-benar  mengelola  desa  nya  dengan  sangat  baik. Selain masyarakatnya yang sangat ramah ramah, banyaknya pilihan
wisata, serta keikutsertaan ibu ibu karang taruna dalam pelayanan para  wisatawan.  Kini  masyarakat  Pentingsari  menggantungkan
hidup dari keberadaan desa wisata.
Masyarakat  penting  sari  hidup  dari  desa  ini,  semua  masyarakat diikutsertakan  kedalam  pengelolaan  desa.  Seperti  homestay,
konsumsi  untuk  wisatawan,  paket  paket  wisata  di  pentingsari, semua  terlibat.  Tidak  ada  yang  merasakan  sendiri,  karna  ini  dari
desa dan untuk desa.
Pemberdayaan  masyarakat  sekitar  Pemberdayaan  masyarakat sekitar dilakukan dengan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi
aktif  sebagai  pelaku  wisata  baik  homestay,  sebagai  tempat kunjungan dan pelatihan, penyediaan makanan dan kuliner maupun
sebagai pemandu kegiatan wisata.
Laporan Akhir 3 - 47
E. Pemasaran dan Promosi
Di  desa wisata  Pentingsari  masih  menggunakan  pemasaran konvensional untuk memasarkan daya tarik yang dimiliki oleh desa
wisata Pentingsari.
Bagi pihak desa wisata permasalahan yang timbul yaitu dalam hal pemasaran  produknya  ke  masyarakat  luas  yang  kurang  cepat  dan
kurang mudah. Sulitnya pelanggan yang berada diluar daerah dalam melakukan  pemesanan,  sulitnya  pelanggan  dalam  melihat  atraksi
dan  keunikan  desa  wisata  menjadi  bagian  dari  permasalahan  bagi desa  wisata  Pentingsari,  sehingga  dibutuhkan  media  yang  efektif
dan  efisien  yang  bisa  menyebarkan  informasi  secara  cepat  dan mudah, maka dibuatlah sistem pemasaran dan pemesanan berbasis
internet.    Sedangkan  untuk  menjaring  kunjungan  tamu  selain bekerjasama  dengan  Dinas  Pariwisata  Kabupaten  Sleman  dan
Propinsi  Daerah  Istimewa  Yogyakarta,  juga  dengan  media  cetak koran  dan  elektronik  televisi,  biro  perjalanan  dan  sekolah-
sekolah unggulan baik di Yogyakarta maupun di Kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kerjasama juga dilakukan dengan kelompok
masyarakat  sekitar  seperti  kelompok  ternak  sapi  perah,  kelompok petani  jamur,  kelompok  tani  kopi  Merapi  dan  sebagainya  yang
berada di sekitar lereng Merapi.
F. Kelembagaan dan SDM
Kelembagaan  dan  SDM  di  Desa  Wisata  Pentingsari  dikelola  oleh masyarakat,  perangkat  desa,  karang taruna  dibantu  pihak
pemerintah daerah dan pihak swasta yang memberikan hibah untuk pengembangan Desa Wisata Pentingsari.
Laporan Akhir 3 - 48
3.2.4. DESA WISATA BERBASIS KEUNIKAN AKTIFITAS EKONOMI KREATIF 3.2.4.1. Desa Wisata Bobung
Desa  Wisata  Bobung  terletak  di  desa  Putat,  kecamatan Patuk, Kabupaten  Gunung  Kidul,  provinsi  Daerah  Istimewa  Yogyakarta.
Letaknya  sekitar  10  km  menuju  arah  barat  Kota  Wonosari  atau sekitar  30  km  menuju  arah  timur  Kota  Yogyakarta.  Daerah  ini
dikenal sebagai sentra kerajinan batik kayu di Yogyakarta.
Sejarah dari  kerajinan  batik  kayu  ini  dipercaya  oleh  masyarakat sekitar dimulai oleh Sunan Kalijaga. Awalnya Kerajinan batik kayu
di  Bobung  berawal  dari  kebutuhan  topeng  kayu  untuk  lakon-lakon dalam  seni  tari  Topeng  Panji  yang  berkembang  di  dusun  ini  sejak
sekitar 1960.  Tarian  Panji  itu  berkembang  yang  membuat kebutuhan  akan  topeng  juga  bertambah.  Tari  Panji  konon
diciptakan  Sunan  Kalijaga  sebagai  media  dakwah.  Tarian  ini  juga masih dipentaskan untuk menghibur pengunjung yang datang.
Bentuk  topeng  sangat    khas  karena  mirip  dengan  penggambaran tokoh wayang purwa yang matanya tertarik ke atas dengan hidung
lancip,  motif  batik  yang  mendasari  pewarnaan  topeng  menambah nilai  keindahan  topeng.  Dari  tahun  ke  tahun  akhirnya  daerah  ini
berkembang  sebagai  sentra  kerajinan  batik  kayu.  Bukan  hanya topeng  yang  diproduksi,tetapi  berbagai  bentuk  kerajinan  lain.
Hingga  pada  akhirnya,  saat  ini  warga  yang  semua  menjadi  petani
Laporan Akhir 3 - 49 sejak  pertengahan  1980-an  masyarakat  mulai  bergeser  menjadi
perajin. Kerajinan batik kayu dari Bobung sudah menembus dunia.
A. Daya Tarik
Desa  Bobung  merupakan  desa  wisata  yang  mempunyai  daya  tarik utama  sebagai  sentra  kerajinan  batik  kayu.  Beberapa  produk
kerajinan  seperti  topeng  dan  patung  kayu  bermotif  batik merupakan hasil karya yang unik dan menarik. Kerajinan batik kayu
lainnya adalah berbagai model binatang seperti jerapah, kuda, dan lainnya. Desa Wisata Bobung, hampir semua penduduknya ber-mata
pencaharian sebagai pengrajin topeng, patung kayu serta kerajinan batik kayu lainnya.
Wisatawan  yang  berkunjung  ke sana  selain  memnikmati  aneka kerajinan kayu juga menikmati udara segar lereng bukit pedesaan
dengan  pola  kehidupan  yang  khas.  Atraksi  lain  yang  juga  dapat dinikmati adalah tari topeng, cara bercocok tanam serta menikmati
kehidupan dengan alam pedesaan, karena sudah tersedia beberapa home stay.
Penduduk  Desa  Wisata  Bobung  juga  menyelenggarakan  acara rasulan yang diadakan setiap tahunya. Awalnya, rasulan merupakan
tradisi  petani.  Namun,  ritual  di  dusun  yang  mayoritas  warganya
Laporan Akhir 3 - 50 bekerja  di  sektor  kerajinan  topeng  dan  batik  kayu  itu  kini  bukan
hanya  menjadi  milik  petani.  Seiring  perjalanan  waktu  rasulan menjadi  syukuran  sekitar  250  warga  yang  bekerja  di  sektor
kerajinan topeng dan batik kayu
Terdapat  10  gunungan  hasil  bumi  yang  dibentuk  secara  rapi. Pembuatnya  adalah  tiap  RT  di  Bobung.  Roeg,  jatilan  dan  tarian
topeng mengiringi arak-arakan yang menjadi bagian tradisi rasulan atau bersih desa di Dusun Bobung.
B. Aksesibilitas
Desa Wisata Bobung terletak di Desa Putat Kecamatan Patuk 10 Km arah Barat Kota Wonosari atau 30 Km arah Timur Kota Yogyakarta.
Akses  menuju  lokasi  Desa  Wisata  bobung  ini  sangatlah  mudah. Karena  lokasi  berdekatan  dengan  jalan  utama  Jogja-Wonosari,
maka  kondisi  jalan  telah  halus  di  aspal  serta  sering  dilewati kendaraan  umum.  Wisatawan  dapat  memanfaatkan  kendaraan
umum tersebut maupun menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Laporan Akhir 3 - 51
C. Fasilitas
Fasilitas  yang  dimiliki  oleh  Desa  Wisata  Bobung  ini  juga  relatif lengkap. Fasilitas yang ada diantaranya adalah tempat parkir yang
luas  dan  kamar  mandi  umum.  Wisatawan  juga  dapat  menyaksikan langsung proses pembuatan topeng - topeng kayu di bengkel kerja
para  pengerajin.  Lokasi  tersebut  juga  dilengkapi  dengan  t  ruang gallery  ruang pameran dimana kita bisa melihat produk -produk
hasil  kerajinan tangan  para  pengerajin.  Tersedia  juga  home  visit yang diperuntukan bagi wisatawan yg ingin belajar membuat topeng
kayu.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Sebagian besar masyarakat Desa Wisata Bobung berprofesi sebagai pengrajin  batik  kayu,  keunikan  kegiatan  masyarakat  ini  yang
menjadikan  Bobung  sebagai  sebuah  desa  wisata  yang  layak  untuk dikembangkan.
Masyarakat  juga  menjadikan  rumahnya  sebagai  Home  stay  bagi wisatawan  yang  ingin  berwisata  dan  menginap  di  Desa  Wisata
Bobung.
E. Kelembagaan dan SDM
Pengelolaan  Desa Wisata  Bobung  dilakukan  secara  swadaya masyarakat  dengan  mendapatkan  bantuan  baik  secara  financial
maupun  bimbingan  dan  pelatihan  pelatihan  dari  Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul.
Laporan Akhir 3 - 52
3.2.4.2. Desa Wisata Kasongan
Desa  Wisata  Kasongan  merupakan  pusat  kerajinan  gerabah  yang berbahan  dasar  tanah  liat  atau  lempung.  Jenis  tanah  ini  memang
mendominasi kontur tanah Desa Kasongan. Jenis Kerajinan gerabah yang  diproduksi  oleh  desa  kasongan  sangat  variatif.  Pada  jaman
dulu  warga  Desa  Kasongan  cenderung  hanya  membuat  perkakas untuk  kebutuhan  rumah  tangga  saja,  seperti  kendi,  kendilm
gentong, anglo dan sejenisnya. Namun semakin meningkatnhya nilai ekonomis  dan  estetis  dari  gerabah,  warga  Desa  Kasongan  juga
memproduksi gerabah sebagai kerajinan.
Asal usul daerah Kasongan menjadi sentra industry gerabah berawal pada masa penjajahan Belanda. Pada masa itu, di salah satu daerah
di  sebelah  selatan  kota  Yogyakarta  pernah  terjadi  peristiwa  yang mengejutkan  warga  setempat,  seekor  kuda  milik  reserse  Belanda
ditemukan  mati  di  atas  lahan  sawah  milik  seorang  warga.  Hal tersebut  membuat  warga  ketakutan.  Karena  takut  akan  hukuman,
warga  akhirnya  melepaskan  hak  tanahnya  dan  tidak  mengakui kepemilikan atas tanah tersebut. Hal ini diikuti ileh warga lainya.
Tanah  yang  telah  dilepas  ini  pin  kemudian  diakui  oleh  penduduk desa lain. Karena tidak memiliki lahan persawahan lagi, maka untuk
mengisi hari , mereka memanfaatkan apa saja yang ada disekitar. Salah  satunya,  mereka  memanfaatkan  tanah  yang  ada  untuk
Laporan Akhir 3 - 53 mebuat  gerabah  perkakas  untuk  keperluan  dapur  ataupun  mainan
untuk anak anak. Berawal dari kegiatan seperti itulah kebiasaan membuat gerabah dimulai.
A. Daya Tarik
Di  kawasan  Kasongan,  akan  terlihat  galeri galeri  keramik  di
sepanjang jalan yang menjual berbagai barang hiasan dan souvenir, bentuk dan  fungsi  yang  beraneka  ragam,  mulai  dari  asbak  rokok
kecil atau pot dan vas bunga yang berukuran besar.
Salah  satu  produk  gerabah  yang  cukup  terkenal  adalah  sepasang patung  pengantun  dalam  posisi  duduk  berdampingan.  Patung  ini
dikenal dengan nama loro blonyo. Patung ini diadopsi dari sepasang patung  pengantin  milik  Keraton  Yogyakarta,  Wisatawan
mancanegara  yang  menyukai  model  patung  loro  blonyo  memesan khusus  berbagai  bentuk  seperti  penari,  pemain  gitar,  peragawati
dan lain sebagainya.
Saat  ini pengunjung  dapat  menjumpai  berbagai  macam  produk kerajinan  selain  gerabah.  Pendatang  yang  membuka  galeri  di
Kasongan turut mempengaruhi berkembangnya berbagai jenis usaha kerajinan.  Produk  yang  dijual  masih  termasuk  kerajinan  lokal
seperti  kerajinan  batok kelapa,  kerjainan  tumbuhan  yang dikeringkan  atau  kerajinan  kerang.  Usaha  kerajinan  Kasongan
berkembang  mengikuti  arus  peluang  yang  ada.  Namun  demikian, kerajinan gerabah tetap menjadi tonggak utama mata pencaharian
warga setempat
Laporan Akhir 3 - 54
B. Aksesibilitas
Desa Kasongan terletak di daerah dataran rendah bertanah gamping di  Pedukuhan  Kajen,  Bangunjiwo,  Kecamatan  Kasihan,  Kabupaten
Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk  menuju  Desa  Wisata  Kasongan,  wisatawan  dapat menggunakan moda angkutan umum darat yang tersedia. Dari arah
Kota Yogyakarta, Desa Kasongan dapat dicapai sekitar 8 km ke arah barat  daya  dari  pusat  Kota  Yogyakarta  atau  sekitar  15-20  menit
berkendara.  Sarana  transportasi  yang  disediakan  menuju  Desa Kasongan  ini  antara  lain  bus  antar  kota  dalam  propinsi  jurusan
Yogyakarta Bantul dan Taksi.
C. Fasilitas
Di Desa Wisata Kasongan, wisatawan dapat tinggal di home stay di beberapa  lokasi  yang  telah  disediakan,  berbelanja  di  toko-toko
kerajinan yang berderet di sepanjang jalan jalan lingkungan, dan melihat langsung proses pembuatan berbagai produk kerajinan dan
seni gerabah di bengkel bengkel kerja.
Di kawasan sentra kerajinan gerabah Kasongan juga terdapat ATM dari berbagai bank yang tersebar di berbagai titik.
Bagi  para  wisatawan  yang  ingin  secara  khusus  mempelajari pembuatan  kerajinan  gerabah  disediakan  beberapa  kursus  singkta
yang diselenggarakan oleh rumah rumah atau galeri gerabah.
Laporan Akhir 3 - 55
D. Pemberdayaan Masyarakat
Sebagian penduduk kasongan membuka galeri galeri kerajinan di penggir  jalan  utama  kawasan  Desa  Wisata  Kasongan,  sedangkan
sebagian  penduduk  lainya  berprofesi  sebagai  pengrajin  kerajinan gerabah yang akan di jual ke dalam galeri galeri yang ada di sana.
Beberapa  profesi  penunjang  kegiatan  wisata  di  Desa  Wisata Kasongan  antara  lain  sebagai tukang  parkir,  penjaja  makanan  di
kios kios makanan yang ada di sana dan berbagai macam profesi lain.
E. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran Kasongan sebagai desa wisata dilakukan dalam berbagai cara baik secara media cetak maupun media elektronik. Pemasaran
Desa  Wisata  Kasongan  juga  tak  lepas  dari  pemasaran  produk kerajinan dari Kaosngan yang sudah go internastional dari galeri
galeri kerajinan yang ada.
Pada  jaman  dahulu  pemasaran  produk produk  kerajinan  hanya
dilakukan melalui pemasaran langusng dibawa menggunakan sepeda oleh  pengrajin  itu  sendir  ke  rumah rumah  penduduk  di  sekitar
Yogyakarta. Namun  saat ini  kerajinan  dari  Kasongan  telah  dikenal dunia Internasional, beberapa produk kerajinan dikirim ke berbagai
kota yang banyak dikunjungi wisatawan asing seperti Bali, sebagian produk lain langsung dikirim ke Negara pemesan produk kerajinan.
F. Kelembagaan dan SDM
Kelembagaan  dan  SDM  di  Desa  Wisata  Kasongan  dikelola  swadaya oleh  masyarakat,  perangkat  desa,  karang  taruna  dengan  dibantu
oleh  pemerintah  Kabupaten Bantul  serta  pihak  swasta  dan stakeholder  terkait dengan pengembangan sentra industri gerabah
Kasongan.
Laporan Akhir 3 - 56
3.2.4.3. Kampung Wisata Prawirotaman
Prawirotaman  adalah  sebuah  kampung  yang  sudah  dikenal  sejak abad  ke-19,  saat  seorang  bangsawan Keraton  Yogyakarta bernama
Prawirotomo  menerima  hadiah  sepetak  tanah  dari  keraton.  Sejak awal,  kamopung  ini  mempunyai  peran  yang  sangat  besar  bagi
Yogyakarta,  pada  masa  pra-kemerdekaan,  kampung  ini  menjadi pusat  konsentrasi  lascar  pejuang,  hingga  kemudian  pasca
kemerdekaan, kampung ini dikenal sebagai pusat industry batik cap yang dikelola oleh keturunan Prawirotomo. Sementara sejak tahun
70-an  seiring  dengan  meredupnya  industry  batik  cap,  para pengusaha  batik  cap  beralih  ke  dalam  jasa  penginapan  dan
Prawirotaman  pun  mulai  dikenal  sebagai  kampung  turis.  Meski banyak  kepemilikan  tempat  usaha  telah  berpindah  tangan,
kebanyakan  penginapan  masih  dikelola  oleh  keturunan Prawirotomo, yang terdiri dari tiga keluarga besar Werdoyoprawiro,
Suroprawiro dan Mangunprawiro.
Memasuki  kawasan  Prawirotaman,  pengunjung  akan  disambut dengan  nuansa  kampung  di  tengah  kota.  Mulai  dari  lalu  lalang
kendaraan  hingga  sapaan  warga  yang  umumnya  menguasai  bahasa Inggris. Sederetan penginapan dengan keunikan rancang bangunnya,
mulai Jawa klasik hingga hotel modern ada di kawasan ini.
Laporan Akhir 3 - 57
A. Daya Tarik
Prawirotaman adalah sebuah kawasan yang bias menjadi alternatif untuk  mencari  penginapan  ketika  berlibur  di  Kota  Yogyakartam
kawasan  Prawirotaman  tidak  hanya  menyediakan  penginapan  unik dan  terjangkau,  tetapi  juga banyak  terdapat  artshop,  café,  toko
buku hingga pasar tradisional
Kampung  Prawirotaman  mendapat  julukan  Kampung  Turis  atau Kampung  Bodypacker    karena  setiap  saat  banyak  dikunjungi  para
wisatawan asing yang menginap di hotel hotel di kawasan ini.
Di kawasan  Prawirotaman,  beberapa  artshop  juga  berjejer menjajakan  pernak
pernik  seni  yang  unik,  mulai  dari  patung tradisional, cap batik yang memiliki nilai seni tinggi hingga furnitur
klasik yang berharga jutaan rupiah.
Selain  dapat  menyaksikan  hiruk  pikuk  warga  yang  tengah berbelanja,  dan  juga  menyaksikan  wisatawan  asing,  pengunjung
Prawirotaman juga dapat mencicipi penganan khas Yogyakarta yang banyak di jual terutama di dalam Pasar Prawirotaman.
Laporan Akhir 3 - 58
B. Aksesibilitas
Kampung  Prawirotaman  terletak  sekitar  lima  kilometer  dari  pusat Kota  Yogyakarta.  Bagi  pengunjung  yang  ingin  dating  ke  Kampung
Prawirotamanm  selain  dapat  menggunakan  kendaraan  pribadi, pengunjung  juga  dapat  menggunakan  bus  umum  jurusan  Yogya-
Parangtritis  ataupun  bus  kota  jalur  12.  Jika  menggunakan kendaraan  pribadi,  dari  kawasan  Pojok  Beteng  Wetan,  Anda  bias
menuju  kea  rah  selatan  yakni  ke  Jalan  Parangtritis,  hingga menemukan  sebuah  pasar  di  timur  jalan.  di  kawasan  tersebut
Kampung Prawirotaman berada.
C. Fasilitas
Selain penginapan yang banyak terdapat di Prawirotaman, kawasan ini  juga  terdapat  beberapa  fasilitas  wisata  lain  seperti  agen  tour
and  travel,  warnet  dan  wartel,  money  changer,  hingga  bookshop. Café  dan  restoran  tersedia  di  sepanjang  Jalan  Prawirotaman  dan
sekitarnya. Berbagai macam makanan seperti masakan khas Jawa, Eropa maupun perpaduan dari keduanya.
D. Pemberdayaan Masyarakat
Peran  serta  masyarakat  lokal,  sebagai  pemilik  usaha  penginapan dan  perhotelan  maupun  fasilitas  penunjang  wisata  lain  seperti
travef agent, bookshop dan jasa wisata lain.
Dilain  pihak  keberadaan  Kampung  Wisata  Prawirotaman  juga memberikan  peluang  usaha  lain  antara  lain  sebagi  penarik  becak,
pemandu wisata maupun karyawan hotel dan penginapan yang ada di kawasan Prawirotaman.
Laporan Akhir 3 - 59
E. Pemasaran dan Promosi
Pemasaran  dan promosi  Kampung  Wisata  Prawirotaman  termasuk cukup  baik  dikarenakan  banyaknya  hotel  dan  penginapan  serta
travel agent yang berskala nasional maupun internasional
Pemasaran  yang  dilakukan  baik  melalui  media  cetak  maupun elektronik  telah  dilakukan  membuat Kawasan  Kampung  Wisata
Prawirotaman telah dikenal secara internasional.
F. Kelembagaan dan SDM
Kerjasama  antara  pihak-pihak  terkait  membentuk  sebuah  jejaring sosial antara warga lokal, stakeholder, dukungan pemerintah serta
agen lainnya seperti tukang becak, sopir taksi dan travel agent yang memiliki  tugas  masing-masing  untuk  ikut  serta  membangun  dan
mempromosikan  baik  melalui  media  cetak  dan  elektronik  bahkan media  yang  masih  tradisional  pun  seperti  mulut  ke  mulut  sebagai
modal dan kemampuan individu sendiri, yang menjadi dasar modal sosial untuk membangun tujuan yang diinginkan bersama.
Laporan Akhir 3 - 60
3.3. ISU-ISU  STRATEGIS  TERKAIT  PENGEMBANGAN  DESA WISATA
Dalam  upaya  pengembangan  desa  wisata,  berikut  ini  merupakan beberapa  isu  yang  teridentifikasi  dari berbagai  sumber  terutama
terkait  dengan  tata  kelola  Desa  Wisata.  Isu-isu  ini  masih  bersifat secara umum.
A. Penetrasi Modal Luar
Desa  wisata  yang  sudah  berkembang  mudah  terkena  penetrasi modal luar , sehingga formatnya berubah dari kegiatan dan modal
berskala kecil ke  kegiatan kecil dengan modal berskala menengah- besar .  Pada  awalnya  masyarakat  lokal  akan  mengembangkan
fasilitas  dasar  di  desa,  sekaligus  menyediakan  fasilitas  atraksi maupun  akomodasi.  Namun  dalam  perkembangan  selanjutnya,
penyediaan  fasilitas-fasilitas  tersebut  diambil-alih  aleh  pemodal besar, misalnya dengan mendirikan akomodasi eksklusif, yang pada
gilirannya  mempersempit  kesempatan  masyarakat  lokal  untuk mengembangkan  usaha.  Pola  penetrasi  modal  luar   juga  dapat
terjadi dalam bentuk jaringan permodalan, di mana pemilik modal berinvestasi di berbagai jenis usaha pariwisata di desa, sementara
masyarakat berperan sebagai mitranya.
B. Stagnasi Pengembangan Daya Tarik
Desa wisata berpotensi terjebak oleh stagnasi. Setelah sekian lama dikunjungi  wisatawan,  aktivitas  pariwisata  semakin  menurun.  Hal
ini muncul akibat terbatasnya inovasi pengembangan atraksi. Sejak dipasarkan sebagai destinasi, desa wisata tetap menawarkan atraksi
yang  itu-itu saja , kurang terorganisir atraksi ditata bagus ketika wisatawan menjelang datang, kinerjanya jarang dievaluasi. Kasus
di  Tunisia  dilaporkan  oleh  Ludwig  1990  dengan  menyebutkan
Laporan Akhir 3 - 61 monotoni  atraksi  sebagai  ancaman  serius  bagi  aktraktivitas  desa-
desa  wisata  negeri  tersebut.  Pengelola  desa  wisata  terlalu  cepat puas ketika rombongan wisatawan berkunjung dalam jumlah besar
dalam jangka pendek, kemudian tidak tahu ingin berbuat apa ketika masa  kunjungan  berlalu.  Hal  ini  diperburuk  oleh  program
pemasaran  yang  tidak  tepat  membidik  sasaran.  Tidak  jarang  juga pengelola desa wisata cenderung menunggu pasar daripada proaktif
menyisir segmen pasar potensial.
C. Daya Saing Desa Wisata yang Lemah
Dalam suatu kawasan destinasi, desa wisata cenderung berkembang secara kuantitatif, tetapi lemah dalam daya saing. Terinspirasi oleh
kesuksesan yang dicapai oleh satu desa wisata, maka desa-desa lain seakan  berlomba  untuk  menjadi  destinasi  wisata  baru.  Penataan
fisik dilakukan dengan cara mobilisasi warga desa. Sepintas hal ini tampak  sebagai  suatu  bukti  penyiapan  diri  menyongsong  geliat
pariwisata yang menjanjikan keuntungan besar atau sikap respansif desa  terhadap  induksi  perubahan-perubahan  sosial;  ekonomi  dan
budaya di desa. Namun dalam banyak kasus sebenarnya upaya itu lebih dipicu kegairahan memperoleh simbol status baru yang lebih
bergengsi;  yakni  desa  wisata.  Tentu  patut  dibanggakan  kalau semakin banyak desa wisata yang layak untuk dijual dan dikunjungi.
Sebaliknya  akan  sangat  kontraproduktif,  apabila  penamaan  desa wisata  hanya  mengisi  kekosongan  angka-angka  statistik.  Faktanya,
tidak sedikit dari desa-desa wisata baru ini mengimitasi atraksi dan produk-produk  wisata  yang  ditawarkan  oleh  desa  wisata
sebelumnya. Akibatnya, bukan daya saingnya yang dibangun, tetapi aura persaingan antar-desa wisata yang semakin tajam dan condong
tidak sehat.