Laporan Akhir 2 - 33 kondisi yang selaras. Tiga elemen good regulation governance
yang dirancang untuk memaksimumkan efisiensi dan efektivitas regulasi didasarkan pada pendekatan terpadu yang saling
sinergi, yaitu: 1 adopsi kebijakan regulasi pada tingkat politis, 2 alat kontrol kualitas regulasi, dan 3 kapasitas manajemen
regulasi yang berkelanjutan melalui kelembagaan. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang berdampak positif
terhadap semua stakeholders. Diharapkan tidak ada lagi regulasi yang tumpang tindih overlapping, meningkatnya
persepsi positif dunia usaha terhadap regulasi pemerintah dan terciptanya iklim investasi yang mendukung dalam
kelembagaan, serta berkembangnya kegiatan ekonomi daerah dan nasional.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka regulasi dan mekanisme operasional adalah pengaturan perilaku dan cara kerja untuk
memaksimumkan efektivitas dan efisiensi pembangunan kepariwisataan didasarkan pada pendekatan terpadu lintas
sektoral dan antar level pemerintahan.
B. Aspek SDM
Pemahaman Aspek SDM Pariwisata Berdasarkan UU No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Nasional maka kebutuhan SDM Pariwisata menurut penggolongan berdasarkan institusinya adalah:
a. Institusi Pemerintah Pusat b. Institusi Pemerintah Daerah
c. Institusi Swasta
Laporan Akhir 2 - 34
Tabel 2.1. Pengelompokkan SDM pariwisata
NO SDM PARIWISATA
TINGKATAN KOMPETENSI
KETERANGAN
1 SDM Pemerintah
dan Non Pemerintah a. Akademisi
Peneliti Ilmuwan b. Teknokrat
Perguruan Tinggi Negeri, PNS,
Lembaga Peneliti Swasta dan LSM
2 SDM Usaha
PariwisataIndustri a. Professional
b. Tenaga teknis Usaha Pariwisata:
pengelola, top hingga low
management dan craft level.
Kompetensi yang dibutuhkan SDM Pariwisata dalam berbagai tingkatan Koster; 2005 adalah:
a. Akademisi penelitiilmuwan: SDM yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
kepariwisataan.
b. Teknokrat: SDM yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan rancang bangun, kebijakan, diversifikasi
produk wisata dan pemasaran pariwisata.
c. Professional: SDM yang memiliki keahlian untuk mengelola dan mengembangkan usaha pariwisata.
d. Tenaga teknis: SDM yang memiliki kompetensi berupa ketrampilan untuk melaksanakan tugas-tugas yang bersifat
teknis dalam pariwisata.
Laporan Pendahuluan 4 - 0
BAB
3
PROFIL DESA
WISATA AMATAN
KAJIAN PENGEMBANGAN
DESA WISATA DI DIY
Laporan Akhir 3 - 1
3.1. BATASAN LINGKUP AMATAN
3.1.1. JUSTIFIKASI BATASAN AMATAN
Dalam pekerjaan Kajian Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta diperlukan batasan amatan dalam pemilihan desa wisata di setiap
kabupaten kota di Daerah Istimewa Yogyakarta yang akan menjadi kawasan pengamatan di dalam kajian ini. Beberapa hal yang
menjadi pertimbangan dalam pengambilan kawasan amatan dari kajian desa wisata ini antara lain:
a. Memiliki daya tarik yang unik dan khas yang mampu dikembangkan sebagai daya tarik kunjungan wisatawan
b. Memiliki pasar wisatawan yang cukup signifikan c. Memiliki dukungan ketersediaan sumber daya manusia SDM
lokal d. Memiliki alokasi ruang area untuk pengembangan fasilitas
pendukung e. Masuk di dalam paket-paket wisata kepariwisataan Yogyakarta
f. Menjadi daerah penerima PNPM Pariwisata g. Mendapatkan penghargaan dalam bidang pariwisata sebagai
desa wisata h. Telah siap sebagai destinasi pariwisata dalam menerima
wisatawan nusantara maupun mancanegara
3.1.2. PEMILIHAN DESA WISATA AMATAN
Ruang lingkup amatan dalam studi Kajian Desa Wisata di DIY meliputi Desa-desa wisata yang terdapat di Kabupaten Sleman,
Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul dan Kota Yogyakarta. Desa wisata terpilih adalah desa yang
Laporan Akhir 3 - 2 mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menentukan pola
Kajian Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dari Beberapa hal yang menjadi pertimbangan di atas, dapat diambil beberapa desa wisata yang menjadi amatan, antara lain:
a. Desa wisata berbasis keunikan sumber daya budaya lokal: 1 Desa wisata Kebon Agung
2 Desa wisata Tanjung 3 Kampung wisata Ketandan
b. Desa wisata berbasis keunikan sumber daya alam: 1 Desa wisata Nglanggeran
2 Desa wisata Ketingan 3 Desa Wisata Ndlinggo
c. Desa wisata berbasis perpaduan keunikan sumber daya budaya dan alam:
1 Desa wisata Srowolan 2 Desa wisata Kembangarum
3 Desa wisata Pentingsari d. Desa wisata berbasis keunikan aktifitas ekonomi kreatif:
1 Desa wisata Bobung 2 Desa wisata Kasongan
3 Kampung wisata Prawirotaman