Deskripsi Pengelolaan Dana Bergulir

4.3 Deskripsi Pengelolaan Dana Bergulir

Nagari Tanjuang Bonai sebagai bagian dari wilayah Indonesia ikut mengaplikasikan Program pembangunan dari pemerintah pusat, seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan yang dimulai pada tahun 2007, dimana keluaran programnya adalah : 1. Terjadinya peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin RTM, kelompok perempuan dan kelompok masyarakat adat mulai tahap perencanaan, pelaksanaan pengawasan sampai dengan pelestarian. 2. Terlembaganya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar desa. 3. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pembangunan partisipatif yang berwawasan lingkungan. 4. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan bagi masyarakat 5. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap RTM 6. Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pembangunan 7. Terjadinya peningkatan peran serta dan kerjasama para pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan pedesaan. Dana bergulir adalah seluruh dana program dan bersifat pinjaman dari UPK yang digunakan oleh masyarakat untuk mendanai kegiatan ekonomi Universitas Sumatera Utara masyarakat yang disalurkan melalui kelompok-kelompok masyarakat. Sasaran jenis kelompok dalam kegiatan dana bergulir adalah: 1. Kelompok Simpan Pinjam KSP: adalah kelompok yang mempunyai kegiatan pengelolaan simpanan dan pinjaman dengan prioritas kelompok yang mempunyai anggota RTM. 2. Kelompok Usaha Bersama KUB: adalah kelompok yang mempunyai kegiatan usaha yang dikelola secara bersama oleh anggota kelompok, dengan prioritas kelompok yang mempunyai anggota RTM. Dalam memberikan dukungan terhadap PNPM Mandiri Perdesaan yang mempunyai tujuan percepatan penanggulangan kemiskinan maka kegiatan pengelolaan dana bergulir menjadi salah satu kegiatan yang memberikan kemudahan bagi Rumah Tangga Miskin RTM untuk mendapatkan permodalan dalam bentuk kegiatan Simpan Pinjam Perempuan SPP. Simpan Pinjam Perempuan SPP merupakan suatu sub kegiatan dari Lembaga Unit Pelaksana Kegiatan UPK. Di Nagari Tanjuang Bonai terdapat 32 kelompok Simpan Pinjam Perempuan SPP, yang dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Nagari Tanjuang Bonai No Nama Jorong Nama Kelompok SPP Jumlah Anggota Perguliran 1 Tanjuang Tangah Sakura 1 11 5 2 Tanjuang Tangah Sakura 2 14 4 3 Tanjuang Bonai Central Citra 37 5 4 Kayu Marantiang Persaudaraan 23 6 5 Batu Papuru Cempaka Putih 31 6 6 Guguak Sikabu Cobra 21 5 7 Guguak Sikabu Hidayah 13 4 8 Tanah Badabui Tunas Muda 12 5 9 Bumbun Air Hikmah Subuh 20 6 10 Bukik Annisa 20 5 11 Ranah Kodok Ubudiyah 118 7 12 Gunuang Ledang Hikayah 25 3 13 Padang Laweh Sederhana 12 5 14 Padang Laweh Ngarai Indah 15 5 15 Situgar Majelis Taklim 69 6 16 Situgar Pedagang Kecil 22 7 17 Lakuak gadang Miftahul Jannah 12 3 18 Koto Mukhlisin Koto 1 19 7 19 Koto Mukhlisin Koto 2 15 3 20 Piubuh Suka Damai 23 4 21 Piubuh Al-ikhlas 20 3 22 Tanjuang Modang Annisa 19 5 23 Tanjuang Modang Tetonia Organik 12 4 24 Tanjuan Modang Mitra Usaha 13 4 Universitas Sumatera Utara 25 Tanjuang Modang Alhidayah 1 13 6 26 Koto Niu Saiyo 30 4 27 Koto Niu Muwafikunnisa 20 3 28 Tabek Akiang Aisyah 26 4 29 Korong Nan IV Rosela 10 2 30 Duek PKK Duek 20 4 31 Tanjuang Kaciak Mawar 13 3 32 Sembayan Kelompok Aneka Usaha 20 1 Total 748 orang Sumber: Data lapangan, Juni 2014. 4.3.1 Mekanisme Pengelolaan Dana Mekanisme pengelolaan merupakan tahapan-tahapan yang harus diterapkan dalam pengelolaan dana bergulir mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban. Akses dana bergulir mempunyai karakteristik yang berbeda dengan akses dana BLM hal ini didasari oleh beberapa kondisi diantaranya: sifat kepemilikan dana oleh masyarakat, model kompetisi antar kelompok peminjam bukan antar kegiatan, kelembagaan yang terlibat dengan mekanisme hubungan langsung antara kelompok peminjam dan UPK, dan kebutuhan pola perguliran yang sesuai. Perbedaan karakteristik tersebut tidak diperbolehkan bertentangan dengan tujuan, prinsip, ketentuan dasar program, sehingga dibutuhkan mekanisme yang sesuai yang didasari oleh: Universitas Sumatera Utara 1. Kelembagaan pengelola Kelembagaan pengelola dana bergulir yang harus ada paling tidak sebagai berikut: 1. Badan Kerjasama Antar Nagari BKAN BKAN merupakan lembaga tertinggi dalam pengambilan keputusan pengelolaan dana bergulir di tingkat kecamatan melalui MAN. 2. Unit Pengelola Kegiatan UPK Lembaga yang dibentuk oleh BKAN atau MAN untuk mengelola kegiatan dan bergulir. 3. Tim Verifikasi TV TV adalah lembaga yang bertugas untuk melakukan verifikasi proposal usulan kelompok yang akan didanai. Tim ini dibentuk dan ditentukan melalui MAN dan BKAN. 4. Badan Pengawas UPK BP-UPK BP-UPK adalah lembaga yang dibentuk BKAN atau MAN untuk melakukan monitoring, supervisi dan pengawasan kepada UPK. 5. Tim Penyelamat Aset dan Penyehatan Pinjaman Tim Penyehatan Pinjaman dibentuk untuk mendorong pelestarian dan pengembangan dana bergulir melalui penyehatan pinjaman bermasalah. Tim ini bersifat ad-hoc sesuai dengan kebutuhan untuk Universitas Sumatera Utara melakukan penyehatan pinjaman melalui pola-pola penyelesaian yang sesuai dengan kondisi pinjaman bermasalah dan permasalahan kelompok. Tim ini dibentuk oleh BKAN atau MAN. Alur Tahapan Kerja Tim Penyelamat Aset dan Penyehatan Pinjaman Camat mendapatkan laporan tertulis dan data dari prasarana bermasalah dan kredit macet dari UPK, kemudian camat dan UPK serta PJOK melakukan rapat koordinasi dengan tim serta Wali Nagari tempat kredit macet terjadi, kemudian menentukan jadwal kunjungan lapangan atau penagihan kredit macet. Jika tidak berhasil tertagih maka dilakukan pengumpulan data dan berkas, dan selanjutnya dibawa ke ranah hukum, seperti pengadilan atau kepolisian. Namun jika berhasil tertagih, maka dana dan kelompok diserahkan ke UPK untuk dibina kembali. 2. Ketentuan Pendanaan Ketentuan pengelolaan mengacu pada ADART, aturan perguliran dan SOP UPK yang telah di sepakati. Ketentuan pendanaan dalam pengelolaan dana bergulir minimal harus memuat hal-hal berikut: 1. Dana perguliran UEP dapat digunakan untuk pendanaan kegiatan UEP dan SPP. Sedangkan dana perguliran SPP hanya digunakan untuk pendanaan kegiatan SPP. 2. Tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara individu. Universitas Sumatera Utara 3. Kelompok yang didanai meliputi: kelompok Simpan Pinjam dan Kelompok Usaha Bersama, Kelompok Aneka Usaha dengan pemanfaat RTM. 4. Kelompok peminjam dana bergulir harus mempunyai kategori kelompok berkembang atau siap. 5. Kegiatan verifikasi dilakukan sesuai dengan jenis kelompok. 6. Adanya perjanjian pinjaman antara UPK dan kelompok. 7. Jadwal angsuran disesuaikan dengan fungsi kelompok kelompok penyalur atau kelompok pengelola dan siklus usahanya. 8. Pembebanan jasa pinjaman sesuai dengan bunga pasar pinjaman diwilayah masing-masing. 9. Kelompok dapat diberikan IPTW sebagai stimulan. 3. Tahapan Pengelolaan Tahapan pengelolaan mengacu pada mekanisme pendanaan dana bergulir dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Pengajuan usulan pinjaman kelompok Kelompok membuat usulan dan pengajuan usulan kepada UPK sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh MAN dan BKAN. Universitas Sumatera Utara 2 Evaluasi singkat usulan pinjaman oleh UPK UPK melakukan evaluasi singkat tentang latar belakang kelompok, kondisi kelompok saat ini, riwayat pinjaman kelompok kepada UPK, rencana usaha dan rencana penggunaan dana pinjaman. Evaluasi singkat ini disampaikan bersama dengan usulan kelompok kepada tim verifikasi 3 Verifikasi oleh Tim Verifikasi Tim Verifikasi melakukan verifikasi usulan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BKAN atau MAN. 4 Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan dilakukan oleh tim yang telah ditetapkan oleh BKAN dan MAN dan sesuai dengan pendanaan yang telah ditetapkan oleh BKAN dan MAN. 4.3.2 Fungsi Kelompok Sasaran fungsi kelompok dalam melayani pemanfaat dana bergulir dibedakan menjadi: 1. Kelompok Chanelling penyalur adalah kelompok yang hanya menyalurkan pinjaman dari UPK kepada pemanfaat tanpa mengubah persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh UPK. 2. Kelompok Executing pengelola adalah kelompok yang mengelola pinjaman dari UPK secara mandiri sesuai dengan ketentuan yang Universitas Sumatera Utara ditetapkan oleh kelompok, selanjutnya memberikan pelayanan kepada pemanfaat sesuai dengan kesepakatan antara kelompok dan pemanfaat. 4.3.3 Kelembagaan UPK 1 UPK merupakan pengelola dana bergulir yang berasal dari program PPK, PNPM-PPK dan PNPM Mandiri Pedesaan dengan mekanisme sesuai dengan BKAN atau MAN yang mengacu pada tujuan dan prinsip program. 2 Pengurus UPK adalah masyarakat yang telah dipilih dan terlibat secara langsung bertanggungjawab dalam pelaksanaan operasional sehari-hari. 3 Dalam pengelolaan dana bergulir UPK, didukung oleh lembaga pendukung paling tidak oleh Tim Verifikasi dan Badan Pengawas-UPK dengan ketentuan kelembagaan operasional diatur dalam AD-ART BKAN. Pendanaan operasional bersifat pendanaan dukungan tugas bukan bersifat insentif yang bersifat tetap setiap bulan. Penjelasan X Pengelolaan Dana Bergulir: 8. Kelompok Simpan Pinjam Perempuan SPP Nagari Tanjuang Bonai sebelum mendapatkan dana dari UPK harus membuat suatu kelompok, dimana dalam kelompok tersebut mempunyai simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah disepakati oleh semua anggota. Setelah kelompok berjalan selama satu tahun, baru kelompok tersebut bisa mengajukan permohonan kepada UPK untuk diberikan dana pinjaman, karena dana yang diperoleh dari simpanan pokok dan simpanan wajib tidak cukup untuk dipinjamkan kepada anggota. Setelah kelompok mengajukan proposal untuk diberikan dana bantuan oleh UPK, maka Tim Verifikasi terlebih dahulu meninjau kelompok yang akan didanai tersebut, Universitas Sumatera Utara Tim Verifikasi melihat kondisi kelompok, seperti kualitas pengurus, kualitas pemersatu, kualitas Administrasi, tingkat kepercayaan pengurus kepada anggota, dan tingkat kepercayaan anggota kepada pengurus. Kemudian Tim verifikasi akan menyampaikan hasil rekomendasi verifikasi di Forum Musyawarah Antar Nagari FMAN, Forum Musyawarah Antar Nagari adalah kumpulan dari 6 enam perwakilan Nagari yang ada dikecamatan Lintau Buo Utara. Musyawarah Antar Nagari prioritas dan langsung melaksanakan penetapan dan pendanaan diwaktu yang bersamaan, hasil musyawarah penetapan dan pendanaan tersebut menjadi dasar oleh UPK untuk mengalokasikan pinjaman kepada setiap kelompok. Jika suatu kelompok SPP didanai maka UPK akan memberikan binaan terhadap kelompok tersebut. Dana UPK kecamatan Lintau Buo Utara untuk Simpan Pinjam Perempuan SPP tahun 2014 ini adalah 3 Milyar rupiah yang di gulirkan kembali ke kelompok Simpan Pinjam Perempuan SPP yang masih ingin didanai oleh UPK , dan saat ini UPK tidak menambah jumlah dana untuk SPP lagi karena dana 3 Milyar tersebut dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap kelompok yang mengajukan permohonan, namun dana yang akan diterima UPK kembali digunakan untuk peningkatan kapasitas kelompok perempuan Ketentuan Pengelolaan Dana Perguliran Unit Pelaksana Kegiatan UPK Kecamatan Lintau Buo Utara 1. Bunga pinjaman yang dibayarkan oleh kelompok kepada UPK adalah 18 menurun. Universitas Sumatera Utara 2. Besarnya bunga pinjaman yang di bayarkan anggota kepada kelompok ditentukan oleh kesepakatan masing-masing kelompok sesuai dengan kesepakatan semua anggota kelompok. Biasanya kelompok meminta 20 atau 18 mendatar kepada anggota. 3. 50 dari jasa pinjaman kembali menjadi modal kelompok. 4. 15 dari jasa pinjaman digunakan untuk dana operasional kelompok. 5. 10 dari jasa pinjaman digunakan untuk honorer pengurus atau intensif yang diberikan satu kali dalam satu tahun pada saat tutup buku. 6. 15 dari jasa pinjaman dibagi sama rata untuk seluruh anggota kelompok. 7. 10 dari jasa pinjaman untuk Insentif Pengembalian Tepat Waktu IPTW. 4.3.4 Ketentuan Dasar Pengelolaan kegiatan dana bergulir dilakukan mengarah pada pelestarian dan pengembangan dana bergulir dengan ketentuan dasar sebagai berikut: 1. Pelestarian kegiatan dana bergulir Pelestarian penyediaan dana permodalan bagi usaha mikro adalah upaya yang mengarah pada pengembangan dana bergulir untuk permodalan usaha mikro pada wilayah program. Penyediaan dana permodalan tersebut merupakan kebutuhan prioritas masing-masing wilayah pada saat pelaksanaan program sehingga BLM telah dialokasikan sesuai sesuai Universitas Sumatera Utara dengan prioritas kebutuhan masyarakat. Penyediaan dana bergulir tersebut merupakan hak masyarakat yang berdomisili pada wilayah program sehingga dalam upaya pelestarian dana bergulir tidak diperkenankan memindahkan hak pelayanan kepada masyarakat ke luar lokasi wilayah. Bentuk kegiatan dana bergulir adalah tetap menyediakan dana permodalan bagi pelaku usaha mikro di masyarakat bukan menggunakan dana untuk menjalankan suatu usaha pada sektor riil sehingga dalam upaya pelestarian dana bergulir tidak diperkenankan untuk mendanai kegiatan sektor riil yang dijalankan oleh UPK. 2. Kemudahan akses pendanaan usaha bagi Rumah Tangga Miskin Kemudahan akses pendanaan bagi usaha mikro yang dilakukan oleh RTM yang tidak mempunyai akses langsung pada lembaga keuangan formal maupun informal. 3. Pelestarian prinsip pengelolaan Prinsip-prinsip pengelolaan dana bergulir harus tetap mengacu pada prinsip PNPM-Mandiri Perdesaan. 4. Pelestarian Kelembagaan Pengelolaan dana bergulir usaha mikro harus tetap menggunakan ketentuan kelembagaan yang ada sesuai dengan ketentuan PNPM-Mandiri Perdesaan seperti: UPK, kelompok peminjam bukan peminjam secara individu, tim verifikasi, dan sebagainya. 5. Pengembangan Kelompok Universitas Sumatera Utara Dalam pengelolaan dana bergulir usaha mikro harus tetap memperhatikan pengembangan kelompok yang mempunyai anggota Rumah Tangga Miskin RTM. Misalnya memberikan kesempatan kepada kelompok untuk menambah permodalan melalui pembagian keuntungan UPK dengan Insentif Pengembalian Tepat Waktu IPTW. 4.3.5 Kategori Kelompok Kategori kelompok sasaran kegiatan dana bergulir adalah kategori kelompok pemanfaat berdasarkan: 1. Kategori Faktor Pemersatu faktor pengikat kelompok Kelompok berdasarkan faktor pemersatu kelompok dibedakan menjadi: 1 Kegiatan Ekonomi, adalah kelompok terbentuk dengan alat pemersatu kegiatan ekonomi, misalnya mengelola usaha secara bersama. 2 Kegiatan Kemasyarakatan, adalah kelompok terbentuk dengan alat pemersatu kegiatan sosial atau kemasyarakatan, misalnya kegiatan arisan, pengajian, kebaktian dan lain sebagainya. 3 Geografis atau Wilayah, adalah kelompok yang terbentuk dengan alat pemersatu yaitu lokasi geografis. 2. Kategori Jenis Kelompok Pembedaan jenis kelompok berdasarkan kegiatan usaha kelompok yang telah dilakukan dibedakan menjadi: Universitas Sumatera Utara 1 Kelompok Aneka Usaha, adalah kelompok pelaku usaha yang usahanya dikelola secara individu masing-masing dan tergabung sebagai kelompok pemanfaat BLM dan dana bergulir. Misalnya kelompok usaha disekitar pasar. 2 Kelompok Usaha Bersama KUB, adalah kelompok pelaku usaha yang mengelola usaha dalam satu manajemen atau pengelolaan. Misalnya kelompok peternak sapi dan kelompok pengrajin. 3 Kelompok Simpan Pinjam KSP, adalah kelompok yang mempunyai kegiatan simpanan dan pinjaman. Kelompok ini dibedakan menjadi Kelompok SPP dan Kelompok Campuran. Universitas Sumatera Utara BAGAN II STRUKTUR ORGANISASI PNPM – MP KEC, LINTAU BUO UTARA KAB. TANAH DATAR BKAN Yulizar Imelda Zulvi Anova, SE Ketua Sekretaris Bendahara CAMAT Drs. Herison FASILITATOR KECAMATAN FK FT M. Anshor, SE M. Masruri, ST UPK BP-UPK Tim Verifikasi Dedi Effendi Ketua Yuliany Faoriza, SP Sekretaris Abdillah Mulyadi Staf Administrasi Yusnaini Bendahara Yudatul Putri Staf Keuangan M. Dt. Pdk. Sinaro Andrizal, B. Sc Arief Chandra, SE PJOK Rosnely Wali Nagari Tanjung Bonai Wali Nagari B. Bulek Wali Nagari Tepi Selo Wali Nagari Lubuak Jantan Pendamping Lokal Mendra Yanim Kader PJAK Diasmalinar, S.Sos Koor Jorong Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Dokumen yang terkait

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Peranan Koperasi Simpan Pinjam BMT Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Di Kota Padangsidimpuan.

9 105 81

Disfungsi Pelaksanaan Simpan Pinjam Bagi Perempuan (SPP) Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-Mpd) di Desa Batu Anam, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan

1 44 87

Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Di Desa Longkotan Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi

2 64 128

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Dalam Meningkatkan Status Ekonomi Keluarga Miskin

4 69 162

ANALISIS PENGGUNAAN FAKTOR-TAKTOR PRODUKSI PADA PETERNAKAN SAPI PERAH OMPIE FARM DI NAGARI TANJUNG BONAI KECAMATAN LINTAU BUO UTARA KABUPATEN TANAH DATAR.

0 0 6

ANALISA USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (studi Kasus pada usaha Peternakan sapi Perah "Ompie Farm, Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo utara Kabupaten Tanah Datar).

0 0 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan - Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

0 0 13

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

0 0 17