Analisis Transformasi Jendela Analisis Transformasi Fasade Ruko

51 jerjak. Adapun perubahan fisik yang terjadi pada ruko diakibatkan oleh difusi dan evolusi. Contoh perubahan dari luar yaitu pergantian tren, sedangkan perubahan dari dalam antara lain diakibatkan oleh fungsi pintu dan kemanan penghuni ruko.

5.1.2 Analisis Transformasi Jendela

Berikut adalah analisis transformasi jendela pada ruko serta sumber dan penyebab perubahannya. Tabel 5.4 Analisis Jendela pada Ruko Tipe 2 Transformasi Jendela Tipe Ruko 2 Periode 1910-an Deskripsi Fanlight Kisi-Kisi Louvre Ruko tipe 2 ini menggunakan jendela bermodel ganda dengan kisi-kisi. Di atas jendela dapat dijumpai fanlight. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Pada ruko tipe 2 ini, penggunaan kaca sangat minimal. Material kaca hanya digunakan pada bagian fanlight yang terletak di atas jendela, sedangkan jendelanya sendiri merupakan jendela louvre kisi-kisi yang terbuat dari kayu. Model jendela dengan fanlight ini sedang menjadi tren dan dapat kita jumpai pada ruko-ruko di awal abad ke-20. Ruko yang dihuni oleh etnis Tionghoa pada saat itu pada umumnya masih menggunakan jendela berbahan kayu. Penggunaan material kaca pada bukaan ruko masih sangat minim. Material bangunan seperti kaca pun harus diimpor untuk memenuhi permintaan mereka. Universitas Sumatera Utara 52 Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Tabel 5.5 Analisis Jendela pada Ruko Tipe 9 Transformasi Jendela Tipe Ruko 9 Periode 1950-an Deskripsi Jendela Mati dengan Kaca Gelap dan Teralis, Frame Aluminium Detail Ventilasi Pada ruko tipe 9 ini jendela yang digunakan adalah jendela mati dengan kaca berwarna gelap dan kusen aluminium. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Revolusi industri telah memberikan pengaruh besar terhadap arsitektur modern. Material dan elemen-elemen dalam arsitektur pun mulai diproduksi secara massal fabrikasi. Pada ruko tipe 9 yang dibangun di tahun 1950-an ini material kaca digunakan hampir di keseluruhan bagian jendela tidak seperti ruko tipe 2 dimana kaca hanya digunakan pada fanlight saja. Saat itu penggunaan material kaca dan rangka logam pada jendela sudah umum dan digunakan pada tipe bangunan apa saja. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa etnis Tionghoa di kota Medan pada saat itu mengadopsi penggunaan kaca pada ruko salah satunya yaitu pada bukaan seperti jendela.. Menurut Loebis 2002 teknologi kontemporer seperti kaca sendiri sebenarnya bertentangan dengan gaya hidup yang dijalani oleh budaya lokal serta iklim tropis. Meskipun demikian, masyarakat Cina di Medan pada saat itu tetap menggunakan material kaca pada jendela ruko mereka. Universitas Sumatera Utara 53 Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Tabel 5.6 Analisis Jendela pada Ruko Tipe 13 Transformasi Jendela Tipe Ruko 13 Periode 2000-an Deskripsi Mirrored Glass Pada fasade depan tipe ruko ini jendela yang digunakan adalah jendela mati berupa kaca-kaca pada fasade depan, kusen aluminium . Sumber Perubahan dari Luar Difusi Saat ini jendela dapat dibuat dengan berbagai jenis material tidak seperti dulu dimana pada umumnya jendela dibuat dengan material kayu. Selain itu jendela kini dapat dibuat melalui fabrikasi. Material seperti aluminium, PVC, dan fiberglass digunakan dalam pembuatan kusen jendela. Kaca jendela pun hadir dalam berbagai jenis. Jendela-jendela yang terbuat dari material tersebut kini beredar di seluruh dunia. Dengan adanya material alternatif konsumen dapat memilih dengan bebas. Material seperti kayu pun mulai ditinggalkan. Etnis Cina di Medan sebagai konsumen juga dapat dengan bebas memilih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Di koridor Mayjend Sutoyo fenomena peralihan material ini dapat kita amati. Pada ruko tipe 13 ini dapat kita lihat penggunaan mirrored glass pada fasade ruko. Penggunaan jenis kaca ini tidak ditemukan pada ruko tipe 2 yang dibangun di tahun 1910-an dan tipe 9 yang dibangun pada tahun 1950-an. Sumber Perubahan dari Dalam Evolusi Seperti yang kita lihat pada ruko tipe 13 ini jendela yang digunakan pada fasade depannya adalah jendela mati dengan kata lain jendela ini tidak dapat dibuka. Tentunya hal ini menjadi pertanyaan mengingat salah satu fungsi dari jendela yaitu untuk sirkulasi udara ke dalam ruangan. Ternyata penggunaan jendela mati pada ruko disebabkan oleh beberapa Universitas Sumatera Utara 54 hal. Salah satu alasannya yaitu dikarenakan penggunaan air conditioner. Dengan penggunaan air conditioner tentunya tidak diperlukan bukaan pada suatu ruangan. Alasan Penghuni menggunakan air conditioner pada ruko adalah dikarenakan meningkatnya suhu udara di kota Medan interview. Sumber: Hasil Olah Data, 2014  Temuan Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa ruko-ruko di koridor Mayjend Sutoyo menggunakan model jendela double shutter ganda, jendela louvre, bahkan jendela mati . Jenis jendela yang paling banyak digunakan adalah model double shutter ganda baik itu kaca polos, dengan kisi-kisi louvre kayu , model double shutter dengan fanlight di atasnya, dan dengan teralis. Selain jendela, juga ditemukan ventilasi. Penempatan ventilasi ini dapat berdiri sendiri maupun menyatu dengan kusen pintu. Pada ruko 1910-an ditemukan jendela dengan kisi-kisi kayu, penggunan kaca pada jendelanya sangat minimal, skala jendelanya cukup besar sehingga memenuhi fasade lantai dua bangunan. Pada ruko 1950-an dan 2000-an ditemukan ruko dengan jendela mati pada fasade depannya. Kusen pada ruko modern tidak hanya menggunakan kayu saja, ada juga yang menggunakan material seperti aluminium. Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa perubahan fisik yang terjadi pada jendela ruko adalah perubahan dari penggunaan jendela yang dapat dibuka menjadi jendela mati, penggunaan kaca yang minimal pada desain jendela menjadi jendela yang didominasi oleh elemen kaca, perubahan kusen kayu menjadi kusen aluminium. Perubahan pada jendela ruko ini ternyata diakibatkan oleh difusi dan evolusi. Keduanya disebabkan oleh perkembangan teknologi. Universitas Sumatera Utara 55

5.1.3 Analisis Transformasi Dinding