Analisis Transformasi Dinding Analisis Transformasi Fasade Ruko

55

5.1.3 Analisis Transformasi Dinding

Berikut adalah analisis transformasi dinding pada ruko serta sumber dan penyebab perubahannya. Tabel 5.7 Analisis Dinding pada Ruko Tipe 2 Transformasi Dinding Tipe Ruko 2 Periode 1910-an Deskripsi Dinding Bata Plasteran Pada tipe ruko ini digunakan dinding bata dengan plasteran polos bertekstur halus. Sumber Perubahan dari Dalam Evolusi Penggunaan material bangunan sangat terkait terhadap perkembangan teknologi. Arsitektur seperti ilmu lainnya selalu berupaya untuk berkembang dan mencoba untuk mengaplikasikan teknologi terkini. Perubahan dalam hal teknologi serta material bangunan ini juga dapat diamati pada ruko-ruko di koridor Mayjend Sutoyo. Pada ruko kolonial seperti ruko tipe 2 ditemukan penggunaan dinding bata dengan plasteran. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pada saat itu ruko yang merupakan hunian bagi etnis Tionghoa pada umumnya dibangun dengan menggunakan struktur dinding bata. Dinding bata sendiri digunakan akibat material ini lebih tahan terhadap api. Sebelumnya ruko biasanya dibangun dengan menggunakan konstruksi kayu lihat sub bab 1.1 Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 5.8 Analisis Dinding pada Ruko Tipe 9 Transformasi Dinding Tipe Ruko 9 Periode 1950-an Deskripsi Dinding Beton Tipe ruko ini menggunakan material beton sebagai dindingnya dengan plasteran polos bertekstur halus. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Pergesaran dalam penggunaan teknologi juga dapat kita amati pada ruko- ruko di Jalan Mayjend Sutoyo. Di koridor Mayjend Sutoyo dapat kita amati perubahan dan perkembangan teknologi pada elemen dinding fasade bangunan. Dibandingkan dengan ruko tipe 2 yang dibangun pada masa kolonial Belanda, pada ruko tipe 9 yang dibangun pada 1950 setelah Indonesia merdeka terdapat perbedaan. Pada ruko tipe 9 elemen dinding dibuat dengan material bangunan berupa beton tidak lagi menggunakan batu bata seperti pada ruko tipe 2. Meskipun demikian bukan berarti bahwa pada saat itu batu bata tidak lagi dipergunakan pada dinding bangunan ruko. Namun akibat adanya inovasi serta perkembangan dalam teknologi memungkinkan adanya penggunaan material alternatif lain yang dapat digunakan pada bangunan. Penemuan- penemuan material baru pada akhirnya akan lazim digunakan di seluruh dunia tak terkecuali di kota Medan. Etnis TCina pun mulai meninggalkan teknik konstruksi lama dan beralih pada teknik baru. Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 5.9 Analisis Dinding pada Ruko Tipe 13 Transformasi Dinding Tipe Ruko 13 Periode 2000-an Deskripsi Alucobond Dinding Beton Pada tipe ruko ini dindingnya dilapisi dengan material seperti panel alucobond. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perkembangan dan penemuan teknologi akan terus menghasilkan alternatif-alternatif baru. Pada ruko tipe 13 yang dibangun pada tahun 2000-an. material yang digunakan pada elemen dindingnya cukup beragam antara lain beton, kaca dan alucobond. Penggunaan material alucobond ini tidak dijumpai pada ruko tipe 2 dan 9 yang lebih dahulu dibangun. Melalui penemuan material-material alternatif, masyarakat dapat dengan bebas memilih penggunaan material sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Masyarakat Cina sebagai salah satu kelompok etnis di Indonesia dan kota Medan dapat memilih secara bebas. Perkembangan teknologi memang dapat menghasilkan inovasi-inovasi terbaru. Namun akibat perkembangan teknologi teknik-teknik lama ditinggalkan dan bahkan bisa saja punah. Akibatnya saat ini para tenaga merasa sulit atau bahkan tidak mampu lagi membuat konstruksi dengan metode tradisional. Dalam kasus ini yang ditinggalkan adalah teknik konstruksi tradisional Cina yang kini menghilang. Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Universitas Sumatera Utara 58  Temuan Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa fasade ruko-ruko di Jalan Mayjend Sutoyo menggunakan dinding bertekstur dan dinding polos. Pada ruko tahun 1910-an tipe 3 dapat diamati dindingnya merupakan dinding polos dengan plasteran, tidak terdapat permainan tekstur melalui material pelapis dinding. Pada ruko 1950-an tipe 9 masih dijumpai dinding dengan tekstur dan finishing polos. Namun, pada tipe 13 2000-an digunakan panel-panel alucobond berwarna untuk menghias elemen dinding fasade. Dari tabel di atas dapat kita amati bahwa terjadi perubahan elemen dinding dari elemen dinding plasteran polos menjadi dinding yang dilapisi dengan alucobond. Perubahan pada elemen dinding tentunya sangat terkait dengan konstruksi dan teknologi bangunan. Teknologi dan konstruksi dari luar banyak berpengaruh ke dalam arsitektur di Indonesia salah satunya yaitu ruko. Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan dinding ruko diakibatkan oleh difusi. Universitas Sumatera Utara 59

5.1.4 Analisis Transformasi Ornamen