Analisis Transformasi Ornamen Analisis Transformasi Fasade Ruko

59

5.1.4 Analisis Transformasi Ornamen

Berikut adalah analisis transformasi ornamen pada ruko serta sumber dan penyebab perubahannya. Tabel 5.10 Analisis Ornamen pada Ruko Tipe 2 Transformasi Ornamen Tipe Ruko 2 Periode 1910-an Deskripsi Keystone Ornamen Lengkungan . Ukiran Di atas jendela terdapat ornamen lengkungan, dan di atas lengkungan tersebut terdapat suatu keystone. Ukiran-ukiran seperti gambar di atas dapat dijumpai di bagian kolom dan di bawah jendela pada ruko tipe ini. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Ornamen dalam arsitektur berperan sebagai dekorasi yang berfungsi untuk memperindah suatu bangunan. Gaya ornamen biasanya ditentukan oleh suatu budaya. Setiap kelompok budaya biasanya memiliki ornamen yang mencerminkan mereka. Dalam kasus ini ornamen yang dijumpai pada ruko tipe 2 yang merupakan ruko yang dibangun semasa kolonialisme belanda pada umumnya adalah ornamen bergaya eropa. Penggunaan ornamen eropa lazim digunakan pada ruko yang saat itu ditempati oleh etnis Cina. Hal ini menjadi bukti bahwa etnis Cina di Medan pada saat itu menerima budaya luar ke dalam budaya mereka. Universitas Sumatera Utara 60 Fenomena maraknya penggunan ornamen bergaya Eropa ini tentunya juga dipengaruhi oleh tren arsitektur. Saat itu bangunan yang dibangun oleh bangsa Belanda banyak menggunakan gaya arsitektur ala Eropa. Ornamen Eropa dapat kita temui pada fasade bangunan kolonial. Etnis Cina pun berupaya mengikuti tren tersebut dan mereka mengaplikasikannya pada ruko mereka. Salah satu caranya yaitu melalui penggunaan ornamen pada fasade. Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Tabel 5.11 Analisis Ornamen pada Ruko Tipe 9 Transformasi Ornamen Tipe Ruko 9 Periode 1950-an Deskripsi Ornamen berbentuk sederhana pada ventilasi ruko Sumber Perubahan dari Luar Difusi Di pertengahan abad ke-20 gerakan arsitektur modern terus berlanjut. Menurut Loebis 2002 banyaknya jumlah arsitek di negara bekas jajahan seperti di Indonesia yang produktif dari tahun 1950-an sampai akhirnya pada1970-an mempengaruhi gerakan arsitektur modern seperti International Style . Dalam paham arsitektur modern ini terjadi pergeseran dalam nilai estetika. Paham ini menganggap bahwa nilai keindahan yang sesungguhnya terletak pada fungsi. Teori dan konsep lama mengenai keindahan pun ditinggalkan. Ornamen selaku elemen dekoratif pada bangunan bahkan dianggap oleh Adolf Loos 1910 sebagai suatu kejahatan karena ornamen merupakan suatu tempelan dari ukiran dan merupakan kebenaran palsu . Dalam paham ini penggunaan elemen ornamen dalam arsitektur dikurangi. Di koridor Mayjend Sutoyo sendiri dapat kita amati fenomena berkurangnya penggunaan ornamen salah satunya yaitu pada ruko tipe 9 yang dibangun di pertengahan abad 20. Pada tipe ruko ini dapat kita lihat Universitas Sumatera Utara 61 minim sekali penggunaan ornamen pada fasade bangunan bahkan nyaris tidak ada. Hal ini tentunya sesuai dengan paham arsitektur modern yang saat itu berkembang yang meminimalisir penggunaan ornamen pada bangunan. Sumber: Hasil Olah Data, 2014 Tabel 5.12 Analisis Ornamen pada Ruko Tipe 13 Transformasi Ornamen Tipe Ruko 9 Periode 1950-an Deskripsi Detail-detail berupa bidang persegi panjang , yang terbuat dari alucobond. Sumber Perubahan dari Luar Difusi Menurut Loebis 2002 di era ini proses pertukaran melalui difusi lebih relevan dibandingkan dengan dulu. Hal ini dapat kita lihat. Contohnya antara lain perubahan gaya dan tren. Jika pada paham arsitektur modern penggunaan ornamen dianggap sebagai suatu kriminal, maka pada saat ini hal tersebut tidak lagi berlaku. Ornamen sebagai salah satu elemen dalam arsitektur telah muncul kembali dan menjadi populer. Selanjutnya Loebis 2002 menyatakan bahwa kecanggihan teknologi komunikasi dalam era informasi telah mempercepat penyebaran arsitektur asing ke negara lain. Tren gaya arsitektur pun dapat tersebar dengan mudah ke negara lain Saat ini ornamen bahkan dapat digunakan di hampir keseluruhan fasade bangunan. Namun, ornamentasi pada bangunan saat ini tidak serumit seperti dahulu. Saat ini ornamen cenderung tampil dalam bentuk dan tampilan yang lebih sederhana misalnya seperti bentuk geometris. Selain itu , kini ornamen juga bisa tidak terlihat seperti tempelan dan terkesan menyatu dengan bangunan. Penggunaan ornamen atau elemen dekoratif yang terlihat sederhana juga dapat kita temui di koridor Mayjend Sutoyo Universitas Sumatera Utara 62 salah satunya yaitu pada ruko tipe 13 yang dibangun pada tahun 2000-an. Pada ruko tipe ini ditemukan elemen dekoratif di bagian atap bangunan. Ornamen ini tersusun oleh komponen-komponen berupa bidang balok dan sekilas terlihat seperti mahkota pada ruko ini. Sumber Perubahan dari Dalam Evolusi Berdasarkan interview dengan penghuni ruko di koridor Mayjend Sutoyo, maka ditemukan alasan pemilik untuk tidak menggunakan atau mengurangi penggunaan ornamen. yaitu pemilik tidak meminati ornamen yang rumit misalkan ornamen Eropa dan lebih menyenangi tampilan yang terlihat simpel. Dengan kata lain penggunaan ornamen ditentukan berdasarkan keinginan dan kebutuhan pemilik atau penghuni ruko. Sumber: Hasil Olah Data, 2014  Temuan Berdasarkan tabel-tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa terdapat ornamen pada fasade bangunan-bangunan ruko di Jalan Mayjend Sutoyo. Melalui observasi, dapat kita amati bahwa pada fasade ruko kolonial tipe 2 terdapat ornamen dan ukiran yang sangat kental akan gaya Eropa dengan jenis yang cukup beragam mulai dari kolom, pilaster, ventilasi, keystone dan detail-detail lainnya. Keberadaan ornamen ini memberikan karakter yang khas dan kesan megah pada fasade ruko tersebut. Berlawanan dengan fasade ruko kolonial tipe 2, pada ruko 1950-an tipe 9 dan 2000-an tipe 13 jarang ditemukan ornamen. Bila didapati penggunaan ornamen, maka ornamen tersebut memiliki desain yang terlihat sederhana berupa susunan elemen-elemen geometris. Melalui analisis ornamen ini dapat kita ketahui perubahan fisik pada ornamen ruko yaitu dari penggunaan ornamen yang cukup banyak menjadi ruko yang minim akan ornamentasi, dari ornamen dengan bentuk yang cukup rumit menjadi ornamen dengan bentuk sederhana. Perubahan ornamen pada fasade ruko terjadi Universitas Sumatera Utara 63 akibat faktor dari luar budaya difusi Tionghoa, dan dari dalam budaya evolusi. Difusi disini diakibatkan oleh pergantian tren dalam arsitektur yang menyebabkan naik dan turunnya penggunaan ornamen. Sedangkan evolusi disini diakibatkan oleh keinginan, serta kebutuhan pemilik ruko.

5.1.5 Analisis Transformasi Atap