21
2.4.5 Tipologi Ruko
Di pecinan pada kota-kota kolonial , ruko biasanya dibangun di blok kota yang padat dengan gang di belakang dan gang buntu di dua sisi blok Widodo
dalam Nas, 2009. Ruko memiliki bentuk yang sempit dan memanjang. Terkadang teras ruko terhubung dengan teras tetangganya sehingga menciptakan
jalan beratap menerus. Jalan ini mengikuti tipologi jalan berukuran lima kaki five foot way yang terkadang disebut sebagai kaki lima. Jalan seperti ini dapat
ditemukan di kota-kota permukiman selat yang dikembangkan Inggris contohnya di Penang, Malaka dan Singapura.
Tipikal ruko adalah unit modul hunian berlantai dua yang dibangun di atas tanah berukuran panjang 14 hingga 40 meter dan lebar 3 hingga 5 meter Widodo
dalam Nas, 2009. Ruko dapat terdiri atas satu atau lebih tipikal modul asal maupun dasar. Selain sebagai hunian, fungsi lain ruko adalah sebagai toko,
bengkel, industri rumahan, gudang, hotel, bahkan kuil. Ruko merupakan penyusunan spasial dan memiliki fungsi yang sangat serbaguna dan berkelanjutan.
Gambar 2.7 Anatomi Ruko Sumber : Tan Yeow Wooi
Universitas Sumatera Utara
22 Gambar 2.8 Tipologi Ruko di Singapura
Sumber : Singapore Architectural Heritage, URA: 2004
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan di bahas metodologi yang akan diaplikasikan dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah yang telah disebutkan
pada bab sebelumnya. Tujuan utama dari bab ini adalah untuk menjelaskan pemakaian berbagai jenis metode dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan,
menganalisa dan membuktikan data dalam penelitian ini.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian Transformasi Fasade Ruko di Koridor Jalan Mayjend Sutoyo ini termasuk jenis penelitian kualitatif . Adapun yang dimaksud dengan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena pada subjek penelitian yang diperoleh dengan cara mendeskripsikan fenomena tersebut
ke dalam bentuk kata dan menggunakan berbagai metode alamiah oleh Moleong, 2005. Penelitian-penelitian yang biasanya menunjang penggunaan pengumpulan
data dengan metode kualitatif adalah penelitian historis dan penelitian deskriptif. Yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut Sinulingga 2011
adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu objek atau populasi secara sistematis, faktual dan akurat.
Penelitian historis adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan pada masa lalu secara objektif dan sistematis dengan cara mengumpulkan
dan menganalisis dan mengevaluasi bukti-bukti untuk dibuktikan kebenarannya setelah itu, kesimpulan dapat ditarik secara tepat oleh Sinulingga, 2011.
Universitas Sumatera Utara