Piutang Usaha Trade Receivables

These Consolidated Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language. PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 EXPRESSED IN RUPIAH, UNLESS OTHERWISE STATED

2. IKHTISAR

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY

OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued h. Aset Tetap h. Property, Plant and Equipment Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007 “Aset Tetap” dan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. The Company and Subsidiary applied SFAS No. 16 Revised 2007 “Fixed Assets” and have chosen the cost model as the accounting policy for its property, plant and equipment measurement. Golongan bangunan dan prasarana disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus sebesar 5 per tahun dari biaya perolehan, sedangkan golongan aset tetap lainnya disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Depreciation of buildings and infrastructures is computed using the straight-line method at the rate of 5 per annum, while all the others property, plant and equipment are depreciated using the double-declining balance method at the following rates: TarifRates Mesin dan peralatan 10 - 25 Machinery and equipment Peralatan kantor 10 - 50 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 50 Vehicle Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuran- pematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. In accordance with SFAS No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs and expenses incurred in connection with the acquisitions of landrights, such as legal fees, area survey and remeasurement fees, notarial fees and related taxes, are deferred and presented separately from the main acquisition cost of the land. The said deferred landrights acquisition costs are amortized over the legal terms of the related landrights using the straight-line method. Furthermore, SFAS No. 47 also provides that land is not subject to depreciation, except under certain defined conditions. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. The costs of repairs and maintenance are charged to income as incurred; significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their net book values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in consolidated statements of income for the year.

i. Properti Investasi

i. Investment Property

Properti investasi merupakan tanah yang dimiliki untuk kenaikan nilai dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan usaha. Properti investasi dinyatakan sebesar harga perolehan. Investment property represents land held for capital appreciation rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at cost.

j. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan

j. Impairment of Non - Financial Asset Values

Pada tanggal neraca, nilai aset non keuangan ditelaah kembali atas kemungkinan penurunan nilai aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Berdasarkan penelaahan atas jumlah aset yang dapat diperoleh kembali tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali pada tanggal neraca. At the balance sheets date, non financial asset values are reviewed for any impairment and the write down to their fair values whenever events or changes under circumstances indicate that the carrying values may not be fully recovered. Based on the assessment of the recoverability of the assets, management believes that there are no events or changes in circumstances which may indicate that the carrying amounts of these non financial assets are not recoverable on the balance sheets date. 95 Annual Report 2010 PT. SELAMAT SEMPURNA Tbk.