Konsumsi Konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan

Triwulan III 2009 20

1.2. SISI PERMINTAAN

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali dari sisi permintaan masih didorong oleh konsumsi, diikuti dengan ekspor. Selama ini konsumsi memiliki pangsa mencapai lebih dari 60 dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi dari sisi permintaan. Tabel 1.3. Pertumbuhan PDRB dari sisi Permintaan, 2008-2009 y-o-y

1.2.1. Konsumsi Konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan

ekonomi dari sisi permintaan di triwulan III-2009. Pertumbuhan konsumsi tercatat sebesar 19.42 y-o-y, meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 15,35 y-o-y. Pertumbuhan konsumsi antara lain dipengaruhi oleh masuknya musim liburan sekolah bagi wisatawan domestik dan liburan musim panas bagi wisatawan mancanegara. Pertumbuhan konsumsi juga dikonfirmasi oleh sejumlah data prompt indicator, antara lain konsumsi dan jumlah pelanggan listrik rumah tangga yang mengalami Komponen 2008 Q2-2008 Q3-2008 Q4-2008 Q1-2009 Q2-2009 Q3-2009 Konsumsi Rumah Tangga 3,03 -10,00 4,28 23,16 20,69 15,35 19.42 Konsumsi Pemerintah 7,98 11,07 3,68 -0,14 5,22 13,20 11.61 InvestasiPMTB 23,16 21,99 29,38 40,52 7,10 5,92 8.45 Ekspor 16,98 20,21 14,83 16,19 8,40 15,13 12.92 Impor 36,44 52,87 31,78 51,15 31,63 10,73 6.39 PDRB 5,97 5,08 8,33 10,28 7,75 6,03 4,15 Sumber: Bank Indonesia Grafik 1.17. Kredit Sektor Jasa 500 1000 1500 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2006 2007 2008 2009 m iliar R p -20 20 40 60 80 100 y-o -y Kredit Sekto r J asa g Kredit Jasa Sumber: BPS Keterangan: Angka Ramalan Triwulan III 2009 21 pertumbuhan masing-masing sebesar 12,92 dan 1,19 y-o-y. Namun konsumsi semen, sebagai indikator lain, mengalami kontraksi yang menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat untuk membangun properti residensial pada triwulan III-2009 mengalami penurunan. Sumber: PT Toyota Astra Motor Sumber: PT PLN Distribusi Bali Sumber: Bank Indonesia Sumber: Bank Indonesia Dilihat dari sisi konsumen melalui survey indeks keyakinan konsumen, pendapatan konsumen pada triwulan III-2009 lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Pembelian barang tahan lama dan ketersediaan lapangan kerja juga lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Secara umum, keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian semakin optimis. Prompt indicator lain berupa kredit konsumsi juga menunjukkan pertumbuhan. Outstanding kredit konsumsi pada triwulan III-2009 mencapai Rp 7,79 triliun atau tumbuh 19,9 dibanding kredit konsumsi triwulan III-2008. Grafik 1.19. Konsumsi Listrik dan Jumlah Pelanggan Rumah Tangga 25000 50000 75000 100000 125000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2006 2007 2008 2009 ribu KWH 550 600 650 700 000 unit Konsumsi List r ik RT J umlah P elanggan RT - ax is k anan Grafik 1.20. Komponen Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini 20 40 60 80 100 120 140 2006 2007 2008 2009 Peng hsln. Saat ini Pemb elian d urab le g o o d s Sup p ly Lap . Kerja Grafik 1.21. Indeks Keyakinan Konsumen - 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 2007 2008 2009 Indeks Keyakinan Konsumen Grafik 1.18. Penjualan Mobil 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 2006 2007 2008 2009 Unit -80 -40 40 80 120 160 Unit g y-o -y - axis k anan Triwulan III 2009 22 Sumber: Bank Indonesia Sumber: Asosiasi Semen Indonesia Data prompt indicator lainnya yang mempengaruhi konsumsi adalah Nilai Tukar Petani NTP. NTP pada Agustus 2009 tercatat sebesar 102,93, lebih tinggi dibanding NTP Desember 2008 yang mencapai 102,05. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di pedesaan masih memiliki daya beli yang cukup baik. Sumber: BPS, diolah Sumber: PT Asaparis

1.2.2. Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto PMTB pada triwulan III-2009 diperkirakan