Triwulan III 2009
60
realisasi  pendapatan  setelah  lewat  tengah  tahun  dapat  meningkat  khususnya  untuk pendapatan selain pajak dan retribusi daerah.
5.2   REALISASI BELANJA Anggaran  belanja  daerah  mencapai  1,64  triliun  rupiah  lebih  besar  daripada
anggaran pendapatan daerah. Anggaran belanja tahun anggaran 2009 menurun - 1,15 dibandingkan anggaran periode sebelumnya. Realisasi belanja daerah masih
dibawah realisasi pendapatan yaitu hanya sebesar Rp0,53 triliun atau 32,15 dari yang  direncanakan.  Realisasi  belanja  daerah  terbesar  adalah  belanja  pegawai  mencapai
Rp0,43 triliun atau 89,94 dari yang direncanakan. Sayangnya realisasi anggaran belanja modal sampai dengan triwulan II – 2009 masih jauh dari optimal yaitu hanya 10,18 atau
Rp15  miliar  dari  Rp157  miliar  yang  direncanakan.  Hal  ini  menunjukkan  realisasi  anggaran sampai dengan triwulan II – 2009 masih digerakkan oleh anggaran-anggaran yang sifatnya
rutin.  Hasil  wawancara  dengan  pengelola  dan  pelaksana  APBD  menunjukkan  bahwa beberapa  hambatan  realisasi  belanja  pemerintah  daerah  khususnya  belanja  modal  adalah
masalah  hukum  dan  administrasi.  Beberapa  peraturan  yang  belum  tersosialisasi  dengan baik  oleh  petugas  pelaksana  menjadi  hambatan  sementara  masih  kurangnya  realisasi
belanja  pemerintah  daerah.  Selain  itu,  masih  sedikitnya  petugas  pelaksana  proyek  yang bersedia  merealisasikan  proyek  pemerintah  daerah  juga  menjadi  faktor  penghambat
realisasi  anggaran  belanja.  Namun  demikian,  hambatan  ini  akan  segera  teratasi  seiring dengan komitmen pemerintah daerah meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
mempercepat  realisasi  anggaran  sehingga  dana  dapat  segera  diinjeksikan  pada perekonomian daerah.
5.3.  REALISASI PEMBIAYAAN
Sampai  dengan  triwulan  II-2009  realisasi  pembiayaan  sebesar  46,86  dari  yang direncanakan yaitu sebesar Rp11,2 miliar dari Rp23,9 miliar yang direncanakan. Realisasi ini
berasal dari penyertaan modal investasi pemerintah daerah. Realisasi  pendapatan  pemerintah  daerah  yang  lebih  tinggi  daripada  belanjanya
menyebabkan  kondisi  anggaran  pemerintah  daerah  sudah  mengalami  surplus  hingga Rp224,50  miliar.  Apabila  dibandingkan  dengan  anggaran  belanja  2009,  surplus  ini
Triwulan III 2009
61
mencapai  13,66.  Surplus  ini  seharusnya  dapat  diinjeksikan  pada  perekonomian  daerah sehingga pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan.
Meskipun  secara  persentase  realisasi  pendapatan  maupun  belanja  sampai  dengan triwulan  II-2009  ini  masih  belum  optimal,  namun  diperkirakan  pada  saat  akhir  tahun
realisasi  akan  lebih  besar  lagi,  karena  jika  melihat  data  historis  pada  tahun-tahun sebelumnya biasanya pencapaian realisasi di triwulan II, III dan triwulan IV akan jauh lebih
besar dibanding triwulan I dan II. Hal tersebut antara lain didukung oleh sudah berjalannya
proyek-proyek  pemerintah  yang  ditunjukkan  dengan  meningkatnya  realisasi  pos  belanja modal.
Triwulan III 2009
62
Tabel 5.1. APBD Provinsi Bali 2009
dalam ribu rupiah
NO. URAIAN
APBD TAHUN 2009
REALISASI APBD TW I – 2009
REALISASI APBD TW II – 2009
A PENDAPATAN DAERAH
1,409,543,102 260,817,066
18,50 753,018,494
53.42 1
PEND. ASLI DAERAH PAD
851,117,844 254,647,865
28,86 481,121,129
56.53 - Pajak Daerah
750,000,000 232,503,907
31,00 452,044,456
60.27 - Retribusi Daerah
18,405,493 4,828,279
26,23 8,719,403
47.37 - Hsl PMD dan Hsl
Pengel. Kek. Daerah yg dipisahkan
47,236,980 392,577
0,83 1,397,906
2.96 - Lain-Lain PAD yg Sah
35,475,369 7,923,102
22,33 18,959,364
53.44 2
DANA PERIMBANGAN 556,948,660
14,556,082 2,61
270,600,687 48.59
- Bagi hasil pajak dan bukan pajak
87,127,240 3,723,682
4,27 24,237,027
27.82 - Dana Alokasi Umum
DAU 448,187,420
235,531,260 52.55
- Dana Alokasi Khusus DAK
21,634,000 10,832,400
50,07 10,832,400
50.07 3
LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH
1,476,598 613,120
41,52 1,296,677
87.82 - Pendapatan Hibah
1,476,598 613,120
41,52 0.00
B BELANJA DAERAH
1,643,973,077 208,902,651
12,71
528,520,230
32.15 4
BELANJA PEGAWAI 474,027,156
86,539,006 18,26
426,320,638 89.94
5 BELANJA MODAL
156,991,439 262,995
0,17 15,984,051
10.18 6
BELANJA TAK TERDUGA
10,000,000 344,823
3,45 1,684,998
16.85 Belanja Tak Terduga
10,000,000 344,823
3,45 1,684,998
16.85 7
TRANSFER 275,518,000
122,987,540 44.64
Transfer Bagi Hasil ke KABKOTADESA
275,518,000 84,530,544
30.68 Bagi Hasil Pajak
275,518,000 84,530,544
30.68 C
SURPLUSDEFISIT -234,429,976
51,914,415 22,14
224,498,263 D
PEMBIAYAAN 8
PENERIMAAN DAERAH 258,329,976
468,108,450 181.21
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
SILPA 258,329,976
468,108,450 181.21
9 PENGELUARAN
DAEARAH 23,900,000
750,000 3,14
11,200,000 46.86
Penyertaan Modal Investasi Pemerintah
Daerah 23,900,000
750,000 3,14
11,200,000 46.86
10 PEMBIAYAAN NETTO
234,429,976 -750,000
456,908,450 194.90
Sumber : Pemda Provinsi Bali
Triwulan III 2009
63
Kondisi  tenaga  kerja  di  Bali  pada  Februari  2009  menunjukkan  perbaikan dibandingkan  dengan  periode  yang  sama  tahun  sebelumnya.  Tingkat  pengangguran
terbuka di Bali pada Februari 2009 menurun jika dibandingkan dengan Februari 2008. Hal ini  tidak  terlepas  dari  kinerja  sektor-sektor  perekonomian  di  Bali  yang  masih  bergerak
meskipun dalam terpaan krisis perekonomian global.
6.1.  PENDUDUK  USIA  KERJA,  PENDUDUK  YANG  BEKERJA,  DAN  ANGKA PENGANGGURAN