26
b Percobaan : yaitu tahap dimana semua siswa mencoba menguasai keterampilan yang dimaksud dengan cara melakukan sendiri secara
utuh dari keseluruhan rangkaian keterampilan yang dipelajari. c Review : yaitu tahap dimana guru mengundang siswa untuk saling
mengungkapkan masalah-masalah yang ditemukan selama percobaan. Atau dalam kondisi kelas yang lebih bersifat satu arah, tahap ini
sering digunakan guru untuk memberitahukan kesalahan-kesalahan yang masih mereka buat. Tahap ini diakhiri hingga semua siswa
mempunyai gambaran yang jelas tentang kekurangan dan kelebihan mereka.
d Percobaan : anak diberi kesempatan mencoba kembali dengan tujuan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang masih dibuat. Percobaaan
kedua ini tetap dilakukan secara keseluruhan, yang kemudian dilakukan review kembali. Demikian seterusnya hingga keterampilan
yang bersangkutan dirasa sudah dicapai dengan baik. e Pemantapan : setelah beberapa kali terlibat dalam proses review dan
percobaan ulang, maka siswa akan semakin mantap kemampuannya. Pada tahap ini hendaknya guru sudah semakin spesifik dalam
memberikan umpan balik yang berguna untuk memantapkan keterampilan.
6. Teori Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:3, hasil belajar merupakan suatu hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
27
guru, tindakan mengajar dikhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.
Hasil belajar merupakan dasar untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi pelajaran. Hasil belajar
dapat diketahui melalui pengukuran kegiatan belajar yang telah dilakukan. Menurut Nana Sudjana 1989:22 menyatakan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimilki setelah seseorang memiliki pengalaman belajarnya.
Sudjana 1989:22 menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki setelah seorang memilki pengalaman belajar.
Gagne dalam Sudjana1991 mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi
kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus
dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1.
Penelitian Yuliani, Elis tahun 2012 yang berjudul “Penerapan pembelajaran kooperatif dengan strategi group investigation untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar seni tari materi ekspresi pada siswa kelas VII-
D SMP 2 Tumpang Kab. Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar mengalami peningkatan.
28
Hal ini dapat dilihat dari presentase ketercapaian aktivitas belajar siswa pada siklus I rata-rata 40,8 dan meningkat menjadi 67,8 pada siklus II
yang mengalami peningkatan sebesar 27. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari presentase nilai rata-rata tes akhir setiap
siklus yaitu dari siklus I ke siklus II masing-masing nilai rata-ratanya 73,43 dan 77,86. Selisih rata-rata kelas siklus I ke siklus II sebesar 4, 43.
Berdasarkan data yang diolah menggunakan rumus persentase peningkatan, diketahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II
adalah sebesar 6, 03. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif strategi Group Investigation dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ekspresi seni tari. 2.
Femi Souvranita, dkk yang berjudul ” Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Seni Tari Melalui Pembelajaran Kooperatif Metode Group
Investigation GI Pada Kelas X H SMA Negeri I Pamekasan Tahun Pelajaran 20092010”. Hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui
bahwa hasil belajar pada keterampilan praktek tari pada siklus I siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa dari 36 siswa. Sedangkan
hasil tes kemampuan siswa pada siklus II melalui pembelajaran kooperatif metode Group Investigation GI kualitaspembelajaran keterampilan
praktek seni tari siswa kelas X H SMA Negeri I pamekasan lebih meningkat dengan hasil yang memuaskan. Dengan jumlah siswa yang
mengalami ketuntasan sebanyak 32 orang dari 36 siswa. Guru seni tari SMA hendaknya mencoba atau membiasakan diri selama pemberian mata