20
d. Pengolahan Bahan Pustaka
Menurut Meilina, 2000: 41 pengolahan koleksi perpustakaan adalah “kegiatan kerja yang berkenaan dengan koleksi bahan pustaka sejak pustaka
masuk ke perpustakaan sampai siap untuk dimanfaatkandipinjam oleh pemakainya”. Sedangkan menurut Sumantri, 2006: 63 “pengolahan bahan
pustaka adalah suatu kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan pustaka dengan suatu sistem, agar mudah dan cepat dalam mencari bahan pustaka
yang diperlukan”. Dapat disimpulkan bahwa pengolahan bahan pustaka adalah suatu kegiatan
yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam rangka memudahkan
pengguna dalam mencari dan memanfaatkannya. 3. Perpustakaan Sekolah Dasar
Gambaran umum mengenai perpustakaan Sekolah Dasar dikemukakan oleh Darmono 2004: 11 sebagai berikut:
“ Secara umum perpustakaan sekolah menghadapi hambatan, yaitu koleksi yang tidak memadai, tidak memiliki ruang peprustakaan, jam buka belum
teratur dan tidak memungkinkan anak menggali sendiri kebutuhan informasi di perpustakaan, status petugas belum jelas apakah dia seorang
guru ataukah tenaga administrasi ataukah pustakawan”. Perpustakaan SD juga umumnya berpedoman pada Undang-Undang, yaitu
Undang-Undang No 43 Tahun 2007 yang memuat aturan penyelenggaraan perpustakaan sekolah terutama SD. Aturan penyelenggaraan perpustakaan
sekolah sebagaimana yang termuat dalam UU No. 43 T ahun 2007 antara lain mengatur mengenai penyelenggaraan perpustakaan yang berstandar nasional,
koleksi buku t eks pelajaran yang harus dimiliki, pengembangan koleksi bahan
21 pustaka, pelayanan untuk peserta didik pendidikan keaksaraan, pengembangan
layanan berbasis TIK, dan pengalokasian dana untuk pengembangan perpustakaan.
C. Pembinaan Perpustakaan Sekolah 1. Landasan Yuridis Pembinaan Perpustakaan Sekolah Dasar SD
Pembinaan perpustakaan Sekolah dasar SD dilandasi Undang-Undang maupun Peraturan Pemerintah, antara lain sebagai berikut:
a. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 102 Tahun 2013 t entang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan
Daerah Kabupaten Purworejo 1 Pasal 3 ayat 3
Memuat fungsi dari Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, bahwa: “Pembinaan dan pengendalian teknis bidang arsip, perpustakaan dan
dokumentasi yang meliputi perencanaan dan pengembangan, akuisisi, pengelolaan arsip dan dokumentasi, serta perpustakaan”.
2 Pasal 9 “Seksi Perpustakaan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis, serta pembinaan dan penyelenggaraan di bidang perpustakaan, yang meliputi …”.
Kedua pasal tersebut menguraikan mengenai fungsi Perpustakaan Daerah dan Seksi Perpustakaan, bahwa pembinaan merupakan perpustakaan
merupakan salah satu fungsi dari lembaga tersebut.
22 b. Keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 21 A pril 1981, N o. 2627CT82 tentang Pembinaan Perpustakaan Sekolah.
Dalam surat keputusan ini dinyatakan bahwa: “Mengenai pembinaan perpustakaan sekolah di daerah, mengingat
keadaan geografis Indonesia dan besarnya jumlah sekolah, pembinaan teknis pengelolaan perpustakaan dari semua tingkat dan
jenis sekolah tidak dapat dilaksanakan secara efisien jika seluruhnya harus dilakukan oleh Pusat Pembinaan Perpustakaan di Jakarta.Oleh
karena itu, perpustakaan wilayah sebagai unit pelaksana teknis dari Pusat Pembinaan Perpustakaan diberi pelimpahan kewenangan
membantu pembinaan teknis pengelolaan perpustakaan sekolah di provinsinya masing-masing”.
Dari surat keputusan tersebut, kewenangan untuk membina perpustakaan sekolah di daerah secara otomatis menjadi tanggungjawab perpustakaan
daerah sebagai pelaksana teknis dari Pusat Pembinaan Perpustakaan.
2. Ruang Lingkup Pembinaan Perpustakaan Sekolah Dasar SD
a. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 102 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan
daerah Kabupaten Purworejo 1 Pasal 9 ayat 4
“Pembinaan teknis semua jenis perpustakaan di wilayah kabupaten, yang meliputi standarisasi, pengembangan sumber daya manusia,
pengembangan sarana dan prasarana, kerja sama dan jaringan perpustakaan, serta pengembangan minat baca masyarakat”.