Ruang Lingkup Pembinaan Perpustakaan Sekolah Dasar SD

26 2 Mengikuti pendidikan dan pelatihan; 3 Mengadakan pelatihan dalam jabatan on the job training dan melakukan pelatihan di luar jabatan off the job training, serta magang; 4 Mengikuti seminar, loka karya, workshop, dan sejenisnya; 5 Melakukan pembinaan rohani dan peningkatan iman dan taqwa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-maisng; 6 Melakukan pembinaan kesejahteraan; 7 Melakukan pembinaan karier dan promosi jabatan secara teratur. Semua kegiatan pembinaan tersebut dilakukan dengan teratur, terarah, terpadu, berjenjang, dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan perpustakaan.

e. Pembinaan Gedung dan Ruangan

Dalam buku ka rya Sutarno NS 2006: 106-107 menyatakan bahwa pembinaan gedung dan ruangan perpustakaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk menyelenggarakan perpustakaan yang baik dan semakin berkembang ditinjau dari segi keamanan, keteraturan, ketertiban, kenyamanan, kemanfaatanketerpakaian, dan keefektifan dan keefisiennan, baik bagi pengelola maupun masyarakat pemakai. Pembinaan gedung dan ruangan perpustakaan meliputi: 1 Tersedianya gedung dan ruangan yang memadai, sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. 2 Gedung dan ruangan yang menarik dan menajdi kebanggaan masyarakat di sekelilingnya. 3 Semua ruangan termanfaatkan secara berdaya guna dan berhasil guna efektif dan efisien. 4 Tercipta suasana bekerja yang enak, nyaman, bersih, sejuk. 5 Ruangan terasa longgar, tidak sempitsumpeg. 6 Adanya mekanisme dan alur kerja yang sistematis, singkron, dan saling berkaitan satu sama lainnya. 7 Terciptanya suasana membacabelajar yang tenang dan tidak gaduh. 8 Tersedia ruang diskusipertemuan, baik bagi kepentingan pengelola perpustakaan maupun anggota, dan pengunjung perpustakaan. 9 Adanya lingkungan yang tertib dan teratur. 10 Ada tempat parker kendaraan, kantin, dan lain sebagainya. 27 11 Ada tempat kemungkinan pengembangan ke amsa depan. 12 Adanya akses dan kemudahan transportasi untuk masyarakat. 13 Berada di lokasi yang strategis dan bebas banjir, serta mudah dikenal masyarakat.

f. Pembinaan Anggaran

Dalam Sutarno NS 2006: 107-108 menyatakan bahwa “anggaran atau sumber belanja, sebuah perpustakaan mutlak harus ada karena tanpa ketersediaan anggaran itu akan sulit bagi perpustakaan untuk menjalankan tugas dan fungsinya.Anggaran tersebut adalah untuk membiayai agar perpustakaan tetap dapat eksis dan semakin berkembang”.Pembinaan anggaran perpustakaan meliputi kegiatan-kegiatan: 1 Menggali sumber dana, baik dari mata anggaran perpustakaan maupun sumber- sumber lain yang sah. 2 Mengusahakan kelangsungan ketersediaan sumber-sumber anggaran tersebut sepanjang tahun dengan mata anggaran yang pasti dan jelas. 3 Menggunakan anggaran perpustakaan sesuai dengan prinsip-prinsip dan asas efisien, transparan, kehati-hatian prudentials dan asas manfaat. Artinya, bahwa semua aset yang ada yang berbentuk sumber-sumber daya perpustakaan dimanfaatkan sebaik-baiknya. 4 Mengelola anggaran menurut sistem “clean coporate government” dan “good govermance”. 5 Mempertanggungjawabkannya secara rutin dan periodic kepada pimpinan dan instansi yang berkepentingan, baik formal maupun material sesuia dengan pedoman pembuatan laporan akuntabilitas kinerja instansi Lakip. 6 Berusaha meningkatkan jumlah dan volume anggaran sesuai dengan kebutuhan pengembangan perpustakaan. 7 Berusaha untuk menghilangkan, menghindarkan, dan mengurangi terjadinya pemborosan, kebocoran, penyimpangan, kesalahan urus miss management, kerugian, kegagalan, dan penyalahgunaan anggaran perpustakaan. Keberhasilan dalam pembinaan anggaran perpustakaan dapat dilihat pada indikator: 1 kinerja dan penampilan perpustakaan yang semakin baik, 2 seluruh anggaran terserap sesuai dengan perencanaan, 3 tidak terjadi salah pengelolaan,