113
Tabel 16. Hasil uji hipotesis kelima dan keenam Hipotesis
p-valuesig Α
Keterangan
Hipotesis 5 0,096
0,05 H
diterima Hipotesis 6
0,589 H
diterima
Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran G.6.
B. Pembahasan
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Setting Kooperatif
Tipe Jigsaw Tidak Efektif Ditinjau dari Prestasi Belajar Matematika Peserta Didik
Menurut Westwood 2008, terdapat beberapa hal yang menjadi kelebihan pembelajaran berbasis masalah seperti dapat memancing keterlibatan aktif peserta
didik dalam pembelajaran serta dapat mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan analisis. Namun, ditambahkan pula dalam Westwood 2008: 31,
pembelajaran berbasis masalah memiliki kekurangan yaitu kelompok yang tidak bekerja secara efektif sehingga memengaruhi proses analisis peserta didik dan
beberapa peserta didik kurang fleksibel dalam melakukan pendekatan dari wawasan yang sangat sempit. Sehingga dapat mengurangi keefektifan dari model
pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah dengan seting kooperatif tipe Jigsaw diberikan kepada kelas VII D sebagai kelas eksperimen 1. Keefektifan dari pembelajaran ini ditinjau dari
prestasi belajar matematika didasarkan pada nilai signifikansi yang didapatkan dari posttest prestasi belajar matematika. Pada saat penerapan model pembelajaran
114 pada kelas eksperimen 1 terlihat bahwa peserta didik kurang terbiasa dengan
setting kelas kooperatif. Sehingga terjadi kebingunan antara apa yang peneliti rencanakan pada kelas tersebut pada diri peserta didik. Instrumen yang digunakan
peneliti pada penelitian pada kelas eksperimen 1 ini juga kurang mendukung tercapainya indikator pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang diterapkan
kurang sesuai dengan teori yang ada. Model pembelajaran ini dikatakan efektif ditinjau dari prestasi belajar
matematika apabila nilai signifikansi yang didapatkan kurang dari 0,05. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, nilai signifikansi
yang didapatkan pada pengujian hipotesis pertama adalah 0,757. Sehingga H diterima. Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran berbasis masalah dengan seting kooperatif tipe Jigsaw tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika peserta didik.
Hasil dari analisis keefektifan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajara berbasis masalah dengan setting kooperatif tipe jigsaw juga
relevan dengan penelitian Miftakhus Sholikhah 2014 yang menyatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dengan seting kooperatif tipe jigsaw tidak
efektif ditinjau dari prestasi belajar, meskipun model pembelajaran berbasis masalah efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis.