Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Seting Kooperatif Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Seting Kooperatif

119 masalah dengan seting kooperatif tipe jigsaw tidak lebih efektif dibanding pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

6. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Seting Kooperatif

Tipe Jigsaw Tidak Lebih Efektif Dibanding dengan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik dengan Seting Kooperatif Tipe Jigsaw Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis. Setelah dilakukan pengujian hipotesis kedua dan keempat serta hasil analisis bahwa terdapat perbedaan rata-rata pada nilai postest, maka dilakukan analisis selanjutnya unntuk mengetahui metode mana yang lebih efektif antara pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dalam seting koopertif tipe jigsaw dan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam seting kooperatif tipe jigsaw ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Analisis yang digunakan menggunakan skor gain posttest-prestest kemampuan komunikasi matematis peserta didik dari setiap kelas eksperimen menggunakan independent sample t-test. Dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai signifikansinya adalah 0,589 lebih dari 0,05 yang berarti bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dalam seting kooperatif tipe jigsaw tidak lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam seting kooperatif tipe jigsaw ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Hasil dari analisis keefektifan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan seting kooperatif tipe jigsaw juga relevan dengan hasil penelitian Fatia Fatimah 2009 yang menyatakan bahwa kemampuan komunikasi peserta didik dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah tidak lebih baik daripada pembelajaran biasa. 120 121 BAB V BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diperoleh, peneliti menyimpulkan : 1. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan seting kooperatif tipe Jigsaw tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika peserta didik 2. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan seting kooperatif tipe Jigsaw tidak efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik 3. Pembelajaran dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam setting kooperatif tipe Jigsaw efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika peserta didik 4. Pembelajaran dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam setting kooperatif tipe Jigsaw efektif ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik 5. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan setting kooperatif tipe Jigsaw tidak lebih efektif dibanding dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap prestasi belajar matematika peserta didik dilihat dari rata-rata skor gain posttest dan pretest prestasi belajar matematika peserta didik. 122 6. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah dengan setting kooperatif tipe Jigsaw tidak lebih efektif dibanding dengan model pembelajaran dengan pendekatan saintifik terhadap kemampuan komunikasi peserta didik dilihat dari rata-rata skor gain posttest dan pretest kemampuan komunikasi matematis peserta didik. 123

B. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian memiliki banyak keterbatasan yang mengakibatkan belum maksimalnya hasil penelitian yang diperoleh. Hal-hal tersebut antara lain: 1. Data observasi yang kurang lengkap dikarenakan jumlah observer yang hanya satu orang. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang belum sempurna karena peneliti belum menguasai model pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini kurang fokus pada tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. 4. Perlakuan yang diberikan kepada peserta didik kurang mendukung pencapaian indikator pembelajaran. 5. Peserta didik dalam penelitian ini belum terbiasa belajar dalam setting kelas kooperatif. 6. Peneliti yang kurang memahami karakteristik peserta didik sehingga pembelajaran kurang optimal. 7. Keterlaksanaan tes yang kurang maksimal karena masih terdapat beberapa peserta didik yang bekerja sama dalam mengerjakan soal. 8. Kemampuan komunikasi lebih diamati secara tertulis dan lisan, sebaiknya peneliti menambah waktu dengan pembahasan pembelajaran yang lain. 124

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian,maka peneliti memberikan saran sebagai kontribusi untuk pembelajaran matematika yang lebih baik bagi peneliti lain: a. Menambah jumlah observer sebanyak jumlah grup yang dibentuk dalam setting kooperatif dalam kelas penelitian b. Peneliti lain diharapkan menguasai model pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang dipakai dalam penelitian. c. Peneliti memastikan terlebih dahulu bahwa peserta didik sudah terbiasa dengan setting kelas kooperatif. d. Proses pembelajaran dalam penelitian sebaiknya dilakukan oleh guru kelas yang sudah terbiasa dengan setting kelas kooperatif sekaligus memahami kerakteristik peserta didik. e. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan setting kooperatif tipe Jigsaw diharapkan dapat menyesuaikan materi yang cocok dengan model pembelajaran berbasis masalah . f. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan setting kooperatif tipe Jigsaw diharapkan dapat menambah variabel yang akan diukur atau dengan membandingkannya dengan model pembelajaran lain untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

1 55 230

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBASIS NHT DAN GI Implementasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Pbl Berbasis Nht Dan Gi Ditinjau Dari Komunikasi Matematis.

0 3 12

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PBL BERBASIS NHT DAN GI DITINJAU DARI Implementasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Pbl Berbasis Nht Dan Gi Ditinjau Dari Komunikasi Matematis.

0 2 16

PENDAHULUAN Implementasi Pembelajaran Matematika Dengan Model Pembelajaran Pbl Berbasis Nht Dan Gi Ditinjau Dari Komunikasi Matematis.

0 3 6

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Discovery Berbasis Mind Map dan Concept Map Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.

0 3 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Model Discovery Berbasis Mind Map dan Concept Map Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa.

1 4 17

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN JIGSAW DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP KELAS VII.

3 14 368

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN SETTING MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI SISWA SMP.

0 2 113

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN SETTING PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 2 YOGYAKARTA.

1 3 90

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 2 10