Penurunan tertinggi Jumlah Penduduk di Jawa Timur terjadi pada tahun 2006 sebesar 0,25 . Hal ini disebabkan karena pemerintah
menerapkan program Keluarga Berencana KB supaya untuk membatasi angka kelahiran yang semakin meningkat tiap tahunnya.
Kenaikan tertinggi Jumlah Penduduk di Jawa Timur terjadi pada tahun 2001 sebesar 4,80 . Hal ini disebabkan karena adanya
transmigrasi besar-besaran yang dilakukan penduduk untuk menetap ke wilayah provinsi Jawa Timur karena memiliki potensi alam yang baik
serta strategis
4.2.3. Perkembangan Pendapatan Perkapita
Perkembangan Pendapatan Perkapita di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4 : Perkembangan Pendapatan Perkapita di Jawa Timur Tahun 1994-2008
Tahun Pendapatan Perkapita
Rp Perkembangan
1994 1.414.312 -
1995 1.521.483
7,57 1996
1.622.939 6,66
1997 1.869.896
15,21 1998
1.554.221 - 16,88
1999 1.454.684
- 6,40 2000
1.486.282 2,17
2001 1.523.480
2,50 2002
3.910.564 156,68
2003 6.147.113
57,19 2004 6.425.776
4,53 2005 6.727.192
4,69 2006 7.036.967
4,60 2007 7.413.844
5,35 2008 7.546.153
1,78
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah .
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Pendapatan Perkapita di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008
cenderung mengalami fluktuasi. Penurunan tertinggi Pendapatan Perkapita di Jawa Timur terjadi
pada tahun 1998 sebesar -16,88 . Hal ini disebabkan karena pada tahun 1998 terjadi karena krisis yang melanda di Indonesia sehingga banyak
pengusaha yang gulung tikar dan banyaknya tenaga kerja yang di PHK sehingga pendapatannya semakin berkurang.
Kenaikan tertinggi Pendapatan Perkapita di Jawa Timur terjadi pada tahun 2002 sebesar 156,68 . Hal ini disebabkan karena sudah
stabilnya harga minyak mentah dunia dimana pada tahun 2001 mengalami kenaikan yang diikuti naiknya BBM di Indonesia.
4.2.4. Perkembangan Produksi Beras
Perkembangan Produksi Beras di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5 : Perkembangan Produksi Beras di Jawa Timur Tahun 1994-2008
Tahun Produksi Beras
Ton Perkembangan
1994 5.641.452 -
1995 5.633.371
- 0,14 1996
5.455.276 - 3,16
1997 5.590.928
2,48 1998
5.617.490 0,47
1999 5.703.385
1,52 2000
5.976.930 4,79
2001 5.498.114
- 8,01 2002
5.564.051 1,19
2003 5.634.227
1,26 2004
5.698.279 1,13
2005 5.692.591
- 0,09 2006
5.125.437 - 9,96
2007 6.346.948
23,83 2008
6.125.351 - 3,49
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah .
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Produksi Beras di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 cenderung
mengalami fluktuasi. Penurunan tertinggi Produksi Beras di Jawa Timur terjadi pada
tahun 2006 sebesar -9,96 . Hal ini disebabkan karena petani padi tidak
diberi perlindungan oleh pemerintah maka jumlahnya akan semakin berkurang karena tidak mampu bersaing dengan sektor non padi dan
sektor industri. Dalam jangka panjang hal tersebut akan meningkatkan ketergantungan impor yang besar sehingga dapat mengganggu ketahanan
pangan nasional. Kenaikan tertinggi Produksi Beras di Jawa Timur terjadi pada
tahun 2007 sebesar atau 23,83 . Hal ini disebabkan karena dalam jangka panjang pemerintah perlu memikirkan program pemberian income
support to the farmer, yaitu memberikan transfer uang secara langsung
kepada petani berdasarkan jumlah produksi yang dijual kepada pemerintah, seperti model yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
Walaupun kebijakan ini merupakan kebijakan yang mahal dari sudut pandang ekonomi, kebijakan ini merupakan bentuk keseriusan
keberpihakan pemerintah kepada petani domestik yang sebagian besar hidup dari bercocok tanam padi.
4.2.5. Perkembangan Harga Beras Lokal