variabel Harga Beras Lokal X
4
sebesar 0,183 dan Nilai r
2
parsial untuk variabel Kurs Rupiah Terhadap Dollar X
5
sebesar 0,173 Sedangkan variabel yang memiliki pengaruh paling dominan
terhadap Impor Beras Y adalah variabel Pendapatan Perkapita X
2
, hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi parsial r
2
sebesar 0,427 atau sebesar 42,7 .
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa variabel Pendapatan Perkapita memiliki pengaruh paling dominan terhadap Impor Beras
adalah benar atau tepat.
4.3.5. Pembahasan
Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk Impor Beras :
1. Jumlah Penduduk X
1
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan Jumlah Penduduk tidak berpengaruh secara nyata tidak
signifikan terhadap Impor Beras. Hal ini dikarenakan bahwa pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk mengimpor beras
bukan di dasarkan pada jumlah penduduk yang semakin meningkat atau bertambah. Pemerintah mengambil jalan tersebut hanyalah
untuk memberantas kemiskinan yang ada Indonesia. Karena pada dasarnya tingkat konsumsi penduduk Indonesia sebagian besar
bergantung pada beras, sebagian besar pula penduduk indonesia
berada di garis kemiskinan. Maka dari itu pemerintah mengambil solusi untuk mengimpor beras agar penduduk Indonesia dapat tetap
mengkonsumsi beras dengan harga yang terjangkau. Tetapi
menurut penelitian yang dilakukan oleh Tambunan, 2003 : 175.
ternyata tidak sejalan dengan penelitian ini yang menerangkan karena besar kecilnya jumlah penduduk akan menentukan juga
jumlah permintaan beras. Banyak orang memperkirakan bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk di dunia yang tetap tinggi
setiap tahun sementara lahan yang tersedia untuk kegiatan pertanian semakin sempit, sedangkan permintaan akan kebutuhan
beras meningkat, maka impor beras sangat sangat dibutuhkan. 2. Pendapatan Perkapita X
2
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan Pendapatan Perkapita berpengaruh secara nyata
signifikan terhadap Impor Beras. Hal ini disebabkan karena
menurut Sukirno, 2000 : 21. Pendapatan perkapita merupakan
tolak ukur dalam menentukan permintaan beras, naiknya pendapatan perkapita akan menyebabkan konsumsi beras juga
semakin tinggi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat demikian juga sebaliknya. Sehingga secara
tidak langsung akan mengakibatkan permintaan impor beras menjadi naik atau meningkat. Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Tianti 1999 : 15, dengan judul
penelitian “Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Beras Di Daerah Tingkat I Jawa Timur” yang menyatakan bahwa secara
parsial jumlah penduduk, pendapatan perkapita dan harga beras berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi beras di Jawa Timur
sedangkan harga jagung secara parsial tidak berpengaruh secara nyata terhadap konsumsi beras di Jawa Timur.
3. Produksi Beras X
3
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan Produksi Beras tidak berpengaruh secara nyata tidak
signifikan terhadap Impor Beras. Hal ini sesuai dengan jurnal
penelitian Nurhasanah, 2005, dengan judul “Kemiskinan Petani
Sebagai Akar Rapuhnya Ketahanan Pangan Nasional”. Pertumbuhan Penduduk Indonesia yang cukup tinggi
mengakibatkan kecilnya jumlah Produktivitas pertanian di Indonesia. Dikarenakan jumlah lahan yang terseret oleh
pemukiman dan industri, sehingga gairah petani tidak ada yang bercocok tanam lagi. Karena kecilnya tingkat produktivitas
pertanian di Indonesia maka menimbulkan semakin kecil pula tingkat produksi yang ada. Mengakibatkan pemerintah harus
mengambil jalan untuk mengimpor beras. 4. Harga Beras Lokal X
4
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan Harga Beras Lokal tidak berpengaruh nyata tidak
signifikan terhadap Impor Beras. Menurut Tambunan, 2003 : 204
faktor lain yang dapat menyebabkan meningkatnya impor beras adalah jika terjadi kenaikkan pada harga beras yang
menyebabkan permintaan beras lokal menurun, dikarenakan mahalnya harga beras lokal. ditambah lagi dengan musim kemarau
yang terjadi di beberapa daerah. Hal ini sejalan dengan penelitian ini secara parsial maupun simultan menunjukkan hasil yang tidak
signifikan, tetapi menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh
M. Husein sawit, 2007, dengan judul ”Usulan Kebijakan Beras
Dari Bank Dunia: Resep Yang Keliru”, ternyata tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu bahwa pemerintah Indonesia telah salah
dalam memberikan kebijakan beras selama ini. Dengan memberikan harga beras yang murah bukan salah satu jalan untuk
menuntaskan kemiskinan yang ada di Indonesia. 5. Kurs Rupiah Terhadap Dollar X
5
Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial maupun simultan Kurs Rupiah Terhadap Dollar tidak berpengaruh nyata
tidak signifikan terhadap Impor Beras. Hal ini disebabkan karena kurs valuta asing mengalami kenaikan, maka nilai mata uang
rupiah akan mengalami penurunan. Dengan naiknya nilai mata uang asing maka jumlah uang yang dibayarkan otomatis lebih besar
dari barang yang diterima sehingga permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan beras menjadi berkurang yang pada
akhirnya menyebabkan kegiatan impor beras menjadi turun. Soeratno, 2001 : 21
.
Menurut Salvatore, 1994 : 140 kurs dollar terhadap rupiah
merupakan salah satu harga yang terpenting dalam perekonomian terbuka mengingat pengaruhnya yang demikian bagi neraca
transaksi berjalan maupun variabel-varibelnya. Hal ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudana, 1999 yang
menyatakan bahwa melemahnya nilai tukar terhadap dollar, sehingga mendorong pemerintah untuk menunda proyek-proyek
yang membutuhkan dana pinjaman luar negeri dan menerapkan
kebijakan uang ketat.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Setelah dilakukan uji secara simultan ternyata variabel bebas
Jumlah Penduduk X
1
, Pendapatan Perkapita X
2
, Produksi Beras X
3
, Harga Beras Lokal X
4
dan Kurs Rupiah Terhadap Dollar X
5
berpengaruh secara nyata terhadap variabel terikat Impor Beras Y, jadi hipotesis yang menyatakan bahwa seluruh
variabel bebas memiliki pengaruh terhadap Impor Beras Y adalah benar atau tepat.
2. Setelah dilakukan uji secara parsial atau individu ternyata variabel
Jumlah Penduduk X
1
tidak berpengaruh secara nyata terhadap Impor Beras Y, jadi hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
Jumlah Penduduk X
1
memiliki pengaruh terhadap Impor Beras Y adalah salah atau tidak tepat. Hal ini disebabkan karena pada
dasarnya tingkat konsumsi penduduk Indonesia sebagian besar bergantung pada beras, sebagian besar pula penduduk Indonesia
berada di garis kemiskinan. Maka dari itu pemerintah mengambil solusi untuk mengimpor beras agar penduduk Indonesia dapat tetap
mengkonsumsi beras dengan harga yang terjangkau.