Teknik Pengumpulan Uji Asumsi Klasik

3.2. Teknik Penentuan Data

Dalam penulisan ini data yang digunakan adalah data berkala Time Series Data yaitu data dari tahun ke tahun selama selama 15 tahun sejak tahun 1994 sampai 2008.

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dari instansi-instansi atau lembaga yang ada hubungannya dalam penelitian ini.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari :  Kantor Badan Pusat Statistik BPS cabang Kota Surabaya.  Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan cabang Kota Surabaya DISPERINDAG.

3.4 Teknik Pengumpulan

Data Pengumpulan data, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : a. Studi kepustakaan Library Research yaitu teknik pengumpulan data dengan telaah atau studi dari berbagai laporan kegiatan penelitian, buku-buku atau literatur- literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. b. Studi lapangan Field Research yaitu suatu pengamatan dan pencatatan sistematis dan teratur dilapangan mengenai obyek yang sedang diteliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Studi lapangan dilakukan dengan cara :  Dokumentasi, yaitu mencatat dan mengambil data berupa laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dengan menggunakan alat berupa komputer. 3.5. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis Untuk menganalisis pengaruh yang disebutkan dalam hipotesis diatas maka analisa data ini dilakukan dengan menggunakan model regresi linier berganda dengan asumsi BLUE Best Linier Unbiased Estimate untuk mengetahui koefisiensi pada persamaan tersebut betul-betul linier tidak bias. Model ini menunujukkan hubungan spesifik antara variabel- variabel bebas dan terikat. Bentuk perumusannya sebagai berikut : Y = o +  1 X 1 +  2 X 2 +   X 3 +   X 4  + B  X  ..........Gujarati, 1997 : 69. Dimana : Y = Impor Beras Di Jawa Timur X 1 = Jumlah Penduduk X 2 = Pendapatan Perkapita X 3 = Produksi Beras X 4 = Harga Beras Lokal X 5 = Kurs Rupiah Terhadap Dollar   = Konstanta  1 ,   ,     B  = Koefisien Regresi u = Variabel Pengganggu residual Untuk lebih mengetahui apakah suatu model tersebut cukup layak digunakan kedalam pembuktian selanjutnya dan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas dapat mempengaruhi variabel terikat, maka untuk itu perlu diketahui koefisien determinasinya atau R 2 dengan menggunakan rumus : R 2 = KT Regresi .....................................Gujarati, 1997 : 70. KT Galat Keterangan : R 2 = Koefisien Determinasi. JK = Jumlah Kuadrat Dimana : JK Regresi = b 1 ∑YiX 1 + b 2 ∑YiX 2 +………. +bn ∑YiXn JK Total = ∑Yi atau ∑Yi - 2     n Y Jadi R 2 = R 2 = b 1 ΣYίX 1 + b 1 ΣYίX 2 + b 1 ΣYίX 3 + b 1 ΣYίX 4 + b 5 ΣYίX 5 ΣYί² Karakteristik utama dari R 2 adalah : 1. Nilai R 2 non negatif, merupakan rasio dari jumlah kuadrat. 2. Batas nilai R 2 adalah 0 R 2 1 a. Batas nilai R 2 sama atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y. b. Apabila R 2 sama atau mendekati 1, maka terjadi kecocokan sempurna antara garis regresi dengan kelompok data hasil dari observasi.

3.5.2. Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh variabel bebas X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 terhadap variabel terikat Y maka digunakan : a. Uji F Uji F dipergunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat dengan menggunakan rumus : F hitung = KT Regresi .......................Gujarati, 1997 : 72. KT Galat Keterangan : KT = Kuadrat Tengah Galat = Error = Residual Dengan derajat kebebasan sebesar k, n – k – 1 Keterangan : n = Jumlah Sampel k = Jumlah Parameter Regresi Dengan ketentuan : Ho :  1 =    3   4  0 Tidak ada pengaruh H i :  1       0 Ada pengaruh Kaidah pengujiannya : 1. Apabila F hitung ≤ F tabel , maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya variabel bebas tidak mempengaruhi terhadap variabel terikat. secara simultan. 2. Apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat secara simultan. Gambar 8 : Kurva Distribusi Penolakan Penerimaan Hipotesis Secara Simultan Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho F  Sumber : Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta, Halaman 73. b. Uji t Uji t dipergunakan untuk menguji hubungan antara pengaruh dari masing-masing variabel bebas dan secara parsial atau individu atau secara terpisah terhadap variabel terikat, dengan dirumuskan : t hitung =  i ...................................Gujarati, 1997 : 74. Se  i Dengan derajat kebebasan sebesar n-k-l Dimana : i = Variabel bebas ke i Se = Standart Error n = Jumlah sampel k = Jumlah parameter regresi Dengan ketentuan : Ho :  i = 0 tidak ada pengaruh Hi :  i 0 ada pengaruh Kaidah pengujiannya :  Apabila t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat.  Apabila t hitung t tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas ada pengaruh dengan variabel terikat. Gambar 9 : Kurva Distribusi Penolakan Penerimaan Hipotesis Secara parsial Ho ditolak Daerah penerimaan Ho ditolak Ho -t  2 ; n-k-l t  2 ; n-k-l Sumber : Gujarati, Damodar, 1997, Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta, Halaman 75. Untuk mengetahui apakah model analisis tersebut layak digunakan dalam pembuktian selanjutnya dan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mampu menjelaskan variabel terikat maka perlu diketahui nilai adjusted R 2 atau koefisien nilai determinasi dengan menggunakan rumus: Jadi R 2 = JK Regresi ………………......Gujarati, 1997 : 76. JK Total Dimana : R 2 = koefisien determinasi JK total = jumlah kuadrat Karateristik utama dari R 2 adalah : a. Tidak mempunyai nilai negatif b. Nilainya berkisar antara 0 nol dan 1 satu atau 0 R 2 1

3.6. Uji Asumsi Klasik

Tujuan utama penggunaan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi linier yang terbaik dan tidak bias atau harus bersifat BLUE Best Linier Unbiassed Estimate, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji t yang dilakukannya menjadi tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya 3 asumsi dasar, yaitu : a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada multikolinier c. Tidak boleh ada heteroskedastis Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiassed Estimate , sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Sifat dari BLUE itu sendiri adalah : a. Best : Pentingnya sifat ini bila diterapkan dalam uji signifikan data terhadap  dan  serta membuat interval keyakinan taksiran-taksiran. b. Liniear : Sifat ini dibutuhkan untuk memudahkan dalam penafsiran. c. Unbiased : Nilai jumlah sampel sangat besar penaksir parameter diperoleh dari sampel besar kira-kira lebih mendekati nilai parameter sebenarnya. d. Estimate : e kesalahan penaksiran linier kuadrat terkecil, artinya diharapkan sekecil mungkin. Tiga dari asumsi dasar tersebut yang tidak boleh dilanggar dalam regresi linier berganda :

a. Autokorelasi