diberi perlindungan oleh pemerintah maka jumlahnya akan semakin berkurang karena tidak mampu bersaing dengan sektor non padi dan
sektor industri. Dalam jangka panjang hal tersebut akan meningkatkan ketergantungan impor yang besar sehingga dapat mengganggu ketahanan
pangan nasional. Kenaikan tertinggi Produksi Beras di Jawa Timur terjadi pada
tahun 2007 sebesar atau 23,83 . Hal ini disebabkan karena dalam jangka panjang pemerintah perlu memikirkan program pemberian income
support to the farmer, yaitu memberikan transfer uang secara langsung
kepada petani berdasarkan jumlah produksi yang dijual kepada pemerintah, seperti model yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia.
Walaupun kebijakan ini merupakan kebijakan yang mahal dari sudut pandang ekonomi, kebijakan ini merupakan bentuk keseriusan
keberpihakan pemerintah kepada petani domestik yang sebagian besar hidup dari bercocok tanam padi.
4.2.5. Perkembangan Harga Beras Lokal
Perkembangan Harga Beras Lokal di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6 : Perkembangan Harga Beras di Jawa Timur Tahun 1994-2008
Tahun Harga Beras Lokal
RpKg Perkembangan
1994 586
- 1995
652 11,26
1996 730
11,96 1997
848 16,16
1998 1.650 48,60
1999 2.455 32,79
2000 2.470
0,60 2001
2.470 0,00
2002 2.790 12,95
2003 2.790
0,00 2004
2.790 0,00
2005 3.550 27,24
2006 4.000 12,67
2007 4.150
3,75 2008
4.500 8,43
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah .
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Harga Beras Lokal di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 cenderung
mengalami fluktuasi. Penurunan tertinggi Harga Beras Lokal di Jawa Timur terjadi pada
tahun 2001, 2003, dan 2004 sebesar 0,00 . Hal ini disebabkan karena pemerintah menetapkan kebijakan perberasan melalui penetapan tarif
harga beras domestik. Kenaikan tertinggi Harga Beras Lokal di Jawa Timur terjadi pada
tahun 1998 sebesar 48,60 . Hal ini disebabkan karena disebabkan karena pada tahun 1998 terjadi krisis ekonomi yang melanda negara
Indonesia, maka hal tersebut akan mempengaruhi permintaan masyarakat
akan kebutuhan beras akan menurun karena semakin naiknya harga barang-barang sehingga harga beras lokal juga ikut menjadi naik.
4.2.6. Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar
Perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7 : Perkembangan Kurs Valuta Asing Tahun 1994-2008 Tahun
Kurs Rupiah Terhadap Dollar Rp
Perkembangan 1994
2.200 -
1995 2.308
4,90 1996
2.383 3,24
1997 4.650
95,13 1998
8.025 72,58
1999 7.100
- 11,52 2000
9.595 35,14
2001 10.400
8,38 2002
8.940 - 14,03
2003 8.465
- 5,31 2004
9.260 9,39
2005 9.830
6,15 2006
9.020 - 8,24
2007 9.419
4,42 2008
11.092 17,76
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur diolah .
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perkembangan Kurs Rupiah Terhadap Dollar di Jawa Timur selama 15 tahun 1994-2008
cenderung mengalami fluktuasi. Penurunan tertinggi Kurs Rupiah Terhadap Dollar di Jawa Timur
terjadi pada tahun 2002 sebesar -14,03 . Hal ini berkaitan dengan krisis moneter yang dialami oleh Indonesia tahun 1997 yang mengakibatkan
dunia investasi mengalami kelesuan. Sehingga para pengusaha pun sedikit demi sedikit mulai berkurang. Tetapi di tahun 2002 pengusaha
kecil mulai bertambah seiring dengan perbaikan yang mulai dilakukan oleh pemerintah.
Kenaikan tertinggi Kurs Rupiah Terhadap Dollar di Jawa Timur terjadi pada tahun 1997 sebesar 95,13 . Hal ini disebabkan karena krisis
moneter yang dialami oleh Indonesia tahun 1997 yang mengakibatkan dunia investasi mengalami kelesuan. Sehingga para pengusaha pun
sedikit demi sedikit mulai berkurang.
4.3. Analisis Dan Uji Hipotesis