Ideologi Media Landasan Teori

e. Bersifat terbuka Pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis, dan suku bangsa Cangara, 2000:134.

2.1.3 Ideologi Media

Ideologi diartikan sebagai kerangka berpikir yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka menghadapinya. Ia berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan realitas Sudibyo, 2001:12. Penempatan sumber berita yang menonjol dibandingkan dengan sumber lain, menempatkan wawancara seorang tokoh lebih besar dari tokoh lain, liputan yang hanya satu sisi dan merugikan pihak lain, tidak berimbang dan secara nyata memihak satu kelompok, menurut pendekatan konstruksionis merupakan praktik jurnalisme yang wajar dan manusiawi dijalankan oleh wartawan. Pada titik inilah pendekatan konstruksionis memperkenalkan konsep ideologi Sudibyo, 2001:54. Dengan konsep ini nantinya akan membantu menjelaskan bagaimana bisa hal-hal diatas menjadi praktik cermin ideologi dari media. Pendekatan konstruksionis menegaskan berita sesungguhnya adalah hasil dari konstruksi sosial yang selalu melibatkan pandangan, ideologi, nilai-nilai dari jurnalis atau media. Pada titik ini, ideologi jurnalis dan media bisa jadi lebih menentukan bagaimana realitas dikonstruksi dari pada kaidah-kaidah baku praktik jurnalistik. Ideologi itulah yang membuat liputan media memihak satu pandangan, menempatkan pandangan satu lebih penting dibandingkan pandangan kelompok lain, dan sebagainya Sudibyo, 2001:260. Disini pemberitaan tertentu tidak dianggap sebagai bias atau distorsi tetapi semata sebagai akibat dari ideologi tertentu dari media tersebut. Kecenderungan atau ideologi itulah yang menentukan bagaimana fakta itu dipahami, fakta diambil dan yang mana dibuang. Semua proses ini dipandang sebagai konsekuensi dari ideologi, bukan sebagai bias atau kesalahan wartawan Sudibyo, 2001:55-56. Dalam mainstream ideologi profesi, disini media mengutamakan objektifitas pemberitaan. Ada dua dimensi utama konsep objektivitas; pertama, faktualitas yaitu pengutamaan fakta dan pemisahan antara fakta dan opini. Kedua, imparsialitas yaitu fakta yang digunakan meproduksi suatu realitas simbolik, memang bisa terdiri atas informasi dan opini figur- figur terkait Syahputra, 2006:ix. Menurut Burn konsep profesionalisme media mencakup beberapa butir pengertian, yaitu menentang amatirisme dan campur tangan pihak luar, mempercayai penilaian tugas yang ditentukan oleh rekan seprofesi, serta mengupayakan pengamanan diri dari tekanan publik dan manajemen McQuail, 2000:148.

2.1.4 Analisis Framing

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25