4. Fungsi Persuasi
Fungsi persuasi media massa terlihat jelas terutama saat-saat diselenggarakan kampanye pemilihan. Persuasi ataupun propaganda disampaikan
lebih dilatarbelakangi oleh kepentingan pihak penyampai persuasi, yakni partai politik atau kandidat, dan bukan kepentingan publik.
5. Fungi Agenda setting
Fungsi ini dapat diamati misalnya, ketika media massa memberikan bobot tertentu terhadap peristiwa atau isu yang diberitakan. Pemberian bobot ini bisa
dilakukan dengan pemberian alokasi ruang atau waktu tertentu, penempatan berita pada halaman tertentu, ataupun penempatan urutan pemberitaan Pawito, 2009:95-
99.
2.1.2 Media Massa Sebagai Agen Konstruksi Realitas
Dalam buku Analisis Framing, Eriyanto menuliskan bahwa media massa bukanlah sekedar alat untuk menyalurkan pesan saja, didalamnya ia juga subjek
yang mengkostruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya Eriyanto, 2004:23. Disini berita dihasilkan bukan hanya menggambarkan
realitas saja, tetapi juga merupakan hasil dari konstruksi media itu sendiri. Media massa dipandang sebagai agen konstruksi yang mendefinisikan realitas. Lewat
berbagai instrumen yang dimilikinya, media ikut membentuk realitas yang tersaji
dalam pemberitaan. Karena itulah, fakta yang terkandung didalamnya sudah mengalami penyaringan dari media itu sendiri.
Dalam ungkapan Dennis McQuail, media massa merupakan filter yang menyaring sebagian pengalaman dan menyoroti pengalaman lainnya dan
sekaligus kendala yang menghalangi kebenaran. Maka, makna suatu peristiwa, yang diproduksi dan disebarluaskan oleh surat kabar, sebenarnya adalah suatu
konstruksi makna yang temporer, rentan, dan terkadang muskil Eriyanto, 2004:xi-xii.
Dalam buku
Politik Kuasa Media yang ditulis oleh Noam Chomsky
dijelaskan bahwa fakta di media massa hanyalah hasil dari rekonstruksi dan olahan para pekerja redaksi. Walaupun mereka telah bekerja dengan menerapkan
teknik-teknik presisi, tetapi tetap saja kita tidak dapat mengatakan bahwa apa yang mereka tulis adalah fakta yang sebenarnya Chomsky, 2006:5.
Dalam pemberitaan, media massa biasanya memberikan prioritas liputan mengenai peristiwa ataupun isu tertentu dan mengabaikan yang lain agenda
setting. Di samping ini, media massajuga memberikan penekanan pada substansi persoalan tertentu berkenaan dengan peristiwa atau isu tertentu dan mengabaikan
substansi persoalan lain framing. dengan kedua cara ini media massa mengkosntruksi dan mendekonstruksi realitas Pawito, 2009:104.
Wartawan dari masing-masing media bisa jadi mempunyai pandangan dan konsepsi yang berbeda ketika melihat suatu realitas, dan hal itu dapat dilihat dari
bagaimana para pekerja media ini mengkonstruksikan peristiwa tersebut, yang
diwujudkan dalam bentuk teks media. Dari anggapan itulah, maka sangat potensial terjadi peristiwa yang sama dikonstruksi berbeda antara media yang satu
dengan media yang lainnya. Meski demikian media massa tetap memiliki karakteristik, yaitu :
a. Bersifat melembaga
Pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi
b. Bersifat satu arah
Komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Jika terjadi feedback, biasanya memerlukan
waktu dan tertunda c.
Meluas dan serempak Dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan.
Bergerak secara simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama
d. Memakai peralatan teknis atau mekanis
Media yang digunakan untuk menyampaikan informasi seperti radio, televisi, surat kabar dan semacamnya
e. Bersifat terbuka
Pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal usia, jenis, dan suku bangsa Cangara, 2000:134.
2.1.3 Ideologi Media